TikToker Bandung Viral Karena Mukbang Tikus Got Goreng, Apa Dampaknya?

Lukman Sanjaya
5 Min Read
TikToker Bandung Viral Karena Mukbang Tikus Got Goreng, Apa Dampaknya?
TikToker Bandung Viral Karena Mukbang Tikus Got Goreng, Apa Dampaknya?

jfid – Di era media sosial saat ini, konten ekstrem kerap menjadi magnet bagi warganet yang haus akan hiburan yang tak biasa.

Salah satunya adalah aksi terbaru dari seorang TikToker asal Bandung dengan akun @danceuobob, yang nekat menyantap tikus got goreng lengkap dengan nasi hangat.

Aksi ini bukan sekadar mencari sensasi, tapi juga menyingkap tabir sisi gelap dari tren mukbang yang kini semakin liar dan tak terkontrol.

Kronologi Kejadian

Video yang diunggah pada Sabtu, 18 Mei 2024, memperlihatkan langkah demi langkah @danceuobob dalam menyiapkan kuliner ekstrem tersebut.

Dimulai dari menangkap tikus got yang penuh lumpur, ia kemudian membersihkan dan mencabuti bulu-bulu tikus tersebut sebelum melumuri dengan bumbu instan dan menggorengnya hingga matang.

Semua proses ini disajikan dalam sebuah video yang tak ayal mengundang berbagai reaksi dari netizen.

“Buset dah, kayak ayam,” ujar @danceuobob sambil menyantap daging tikus got dengan lahap, seakan mengabaikan stigma negatif yang melekat pada hewan pengerat tersebut.

Tak lama, video tersebut langsung viral, menimbulkan pro dan kontra di kalangan pengguna TikTok.

Reaksi Publik

Komentar netizen pun membanjiri unggahan tersebut.

Dari yang merinding hingga yang merasa jijik, berbagai tanggapan muncul seketika.

Seorang pengguna dengan akun @Jarvis Wayne menulis, “Makan tikus hutan aja masih ada baunya dikit apalagi tikus got.”

Sementara itu, @username10_113 mengungkapkan, “Aku merinding sebadan-badan, plis sampai ni tangan satunya buat nutupin layar atas biar gak kelihatan tikusnya.”

Ada juga yang mengaitkan aksi ekstrem ini dengan ketakutan akan penyebaran penyakit. “Takuuuut virus corona lagi wooyyy,” tulis @apriyantihijab, mengingatkan kembali trauma global yang baru-baru ini dialami akibat pandemi COVID-19.

Mukbang Ekstrem: Tren yang Kian Liar

Konten mukbang sendiri telah berevolusi dari sekadar menikmati makanan dalam porsi besar menjadi aksi yang semakin ekstrem dan kadang-kadang menjijikkan.

@danceuobob bukanlah satu-satunya yang menempuh jalan ini.

Sosok Dede Inoen, seorang YouTuber dengan hampir 5 juta subscriber, juga dikenal dengan aksinya yang kerap mempertaruhkan kesehatan.

Beberapa waktu lalu, ia bahkan harus dilarikan ke rumah sakit setelah diduga keracunan kotoran kuda yang ia konsumsi dalam salah satu kontennya.

Dampak Psikologis dan Sosial

Fenomena ini mengundang keprihatinan dari berbagai kalangan, terutama terkait dampak psikologis dan sosial.

Dr. Siti Marwiyah, seorang psikolog klinis dari Universitas Padjajaran, menyatakan bahwa tindakan semacam ini bisa mempengaruhi perilaku penontonnya, terutama anak-anak dan remaja.

“Ada risiko imitasi yang tinggi. Konten kreator seharusnya lebih bertanggung jawab karena pengaruh mereka sangat besar,” ujarnya dalam sebuah wawancara.

Selain itu, risiko kesehatan juga tak bisa diabaikan.

Tikus dikenal sebagai hewan yang dapat membawa berbagai penyakit seperti leptospirosis dan hantavirus, yang bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik.

Dr. Haris Munandar, seorang ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia, menegaskan, “Mengonsumsi tikus, terutama yang berasal dari lingkungan tidak higienis seperti got, sangat berbahaya.

Ini bisa membuka pintu bagi berbagai penyakit menular.”

Fenomena yang Mengkhawatirkan

Mukbang ekstrem ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga cerminan dari nilai-nilai yang mulai bergeser dalam masyarakat kita.

Ketika sensasi dan kontroversi menjadi cara mudah untuk mendapatkan popularitas, kesehatan dan keselamatan sering kali menjadi taruhannya.

Tidak bisa dipungkiri, media sosial kini telah menjadi ajang di mana batas-batas norma sosial diuji.

Kisah @danceuobob dan Dede Inoen menunjukkan betapa tren mukbang telah melewati batas kewajaran.

Menurut data dari Sensor Tower, aplikasi TikTok telah diunduh lebih dari 2 miliar kali di seluruh dunia, dan Indonesia merupakan salah satu pasar terbesar.

Hal ini menunjukkan betapa besar pengaruh platform ini, yang seharusnya diimbangi dengan konten yang mendidik dan bertanggung jawab.

Aksi mukbang ekstrem seperti yang dilakukan @danceuobob memang bisa mendatangkan ketenaran instan.

Namun, di balik itu semua, ada pertaruhan besar terhadap kesehatan dan norma sosial.

Sebagai masyarakat yang semakin tergantung pada konten digital, kita harus lebih kritis dan bijak dalam menyikapi tren semacam ini.

Jangan sampai demi likes dan views, kita mengorbankan nilai-nilai kesehatan dan moral yang seharusnya kita jaga.

Mukbang tikus got goreng mungkin akan segera berlalu dan digantikan dengan tren lain yang lebih ekstrem.

Namun, mari kita berharap tren ini bisa menjadi pelajaran, bahwa tidak semua sensasi layak untuk dijadikan tontonan, apalagi dicontoh.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email faktual2015@gmail.com

Share This Article