Pegawai Restoran di Jakarta Pakai Istilah ‘Tobrut’, Apa Artinya?

Noer Huda
3 Min Read
Pegawai Restoran di Jakarta Pakai Istilah 'Tobrut', Apa Artinya? (Ilustrasi)
Pegawai Restoran di Jakarta Pakai Istilah 'Tobrut', Apa Artinya? (Ilustrasi)

jfid – Istilah “tobrut” kini menjadi sorotan setelah seorang pegawai restoran di Jakarta menggunakan sebutan tersebut untuk pelanggan.

Kasus ini diungkap oleh pengguna Twitter @radennsya yang melaporkan bahwa temannya menjadi korban penggunaan istilah tidak pantas tersebut di restoran Iron Fist.

Mengupas Arti “Tobrut”

“Tobrut” adalah singkatan dari “toket brutal,” istilah yang sering ditemukan di media sosial seperti Twitter, Instagram, dan TikTok untuk merujuk pada wanita dengan ukuran payudara yang lebih besar dari rata-rata.

Walaupun istilah ini sering digunakan, banyak yang merasa istilah ini menghina dan merendahkan.

Kronologi dan Respon Publik

Menurut cuitan @radennsya, temannya menerima struk pembayaran dengan tulisan “Tobrut” sebagai catatan tambahan.

Temannya sudah mencoba mengajukan komplain kepada pihak Iron Fist, namun tidak mendapat tanggapan hingga kasus ini viral di media sosial.

“Ini terjadi pada temanku yang tadi malam ke Iron Fist. Full kronolog ada di IG temen aku juga. We are going to keep the victim private,” ungkap @radennsya di Twitter.

Sikap Iron Fist

Setelah insiden ini menjadi viral, Iron Fist mengeluarkan pernyataan resmi yang menyatakan bahwa pegawai yang terlibat telah dipecat sebagai tindakan disipliner.

Mereka juga menyampaikan komitmen untuk memperkuat pelatihan staf guna memastikan lingkungan kerja yang aman dan hormat bagi semua pelanggan.

“Kami mengambil tindakan tegas untuk menangani insiden ini. Pegawai yang terlibat sudah kami kenakan tindakan disipliner terberat berupa PHK. Kami juga berkomitmen untuk memperkuat program pelatihan staff kami untuk menegaskan pentingnya menjaga lingkungan yang penuh hormat dan aman bagi semua tamu kami. Untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan,” tulis pihak Iron Fist dalam pernyataannya.

Kasus “tobrut” ini membuka diskusi lebih luas tentang bagaimana istilah-istilah yang muncul di media sosial mempengaruhi interaksi sehari-hari.

Di satu sisi, media sosial memungkinkan ekspresi dan kreativitas yang lebih bebas.

Namun, di sisi lain, batasan etika sering kali kabur, dan istilah-istilah dengan konotasi negatif dapat dengan mudah merembes ke kehidupan nyata.

Dalam konteks profesional, penggunaan istilah seperti “tobrut” menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap pelanggan dan bisa merusak reputasi perusahaan.

Kejadian ini mengingatkan kita pentingnya memahami dampak dari bahasa yang kita gunakan, baik online maupun offline.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email faktual2015@gmail.com

Share This Article