Mau Tetap Keren tapi Peduli Lingkungan? Hindari Greenwashing Yuk!

Noer Azizah
3 Min Read
xr:d:DAGCKaiDRrk:9,j:4127973763771951016,t:24041304

jfid – Dalam memilih produk skincare dan kecantikan, kita seringkali terpesona oleh klaim-klaim “ramah lingkungan” atau “berkelanjutan” yang digaungkan oleh berbagai brand.

Namun, di balik kata-kata indah tersebut, terselip praktik yang tak selalu sesuai dengan klaimnya, dalam fenomena yang dikenal sebagai “greenwashing”.

Greenwashing merupakan taktik pemasaran yang membingungkan konsumen dengan mengemas produk agar terlihat lebih peduli terhadap lingkungan daripada yang sebenarnya.

Hal ini seringkali terjadi melalui penggunaan kata-kata dan gambar-gambar yang samar, tak jelas, atau bahkan menyesatkan.

Berikut beberapa tanda yang perlu diwaspadai ketika hendak memilih produk skincare dan kecantikan:

1. Penggunaan Kata-kata Samaran dan Tak Jelas

Saat memilih produk, perhatikan kata-kata yang tertera pada kemasan dan iklannya. Kata-kata seperti “alami”, “organik”, “hijau”, “ramah lingkungan”, atau “berkelanjutan” seringkali tidak didukung dengan definisi yang jelas.

Pertanyaan-pertanyaan seperti apa yang dimaksud dengan klaim tersebut serta apakah ada sertifikasi yang mendukungnya, perlu diajukan.

2. Fokus pada Aspek Tertentu dari Kehijauan

Beberapa produk mungkin menonjolkan satu aspek kepedulian terhadap lingkungan, misalnya penggunaan bahan daur ulang pada kemasannya.

Namun, penting untuk tidak hanya melihat satu aspek tersebut, melainkan juga memperhatikan bahan baku dan proses produksi secara keseluruhan.

Terkadang, kemasan yang daur ulang bisa saja menutupi fakta bahwa bahan bakunya tidak ramah lingkungan.

3. Kekurangan Bukti yang Mendukung Klaim

Penting untuk memastikan bahwa klaim kepedulian lingkungan dari suatu produk didukung dengan bukti yang jelas.

Sertifikasi dari lembaga independen seperti Ecocert atau Cosmos Organic bisa menjadi indikator kredibilitas.

Selain itu, informasi lebih lanjut tentang perusahaan dan praktik produksinya bisa dicari melalui website resmi atau media sosial mereka.

4. Kemasan yang Berlebihan

Walaupun kemasan dari bahan daur ulang mungkin terlihat positif, namun jika berlebihan, hal itu tetap saja akan menghasilkan sampah.

Perhatikan apakah kemasan produk tersebut tidak hanya terbuat dari bahan ramah lingkungan, tetapi juga mudah didaur ulang.

Produk dengan kemasan minimal dan terbuat dari bahan yang dapat terurai adalah pilihan yang lebih baik.

5. Harga yang Terlalu Murah

Produk skincare dan kecantikan yang benar-benar ramah lingkungan cenderung memiliki biaya produksi yang lebih tinggi karena penggunaan bahan baku yang berkelanjutan dan proses produksi yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Oleh karena itu, jika harga sebuah produk terlalu murah, patut dipertanyakan apakah klaim kepedulian lingkungannya memang terbukti.

Dengan menjadi konsumen yang cerdas dan kritis, kita bisa menghindari jebakan greenwashing dan mendukung brand-brand yang benar-benar berkomitmen terhadap kelestarian lingkungan.

Ingatlah, keindahan sejati tidak hanya berhubungan dengan penampilan, tetapi juga tentang menjaga kesehatan planet kita bersama.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article