jf
  • Arta
  • Siasat
  • Tahta
  • Sasana
  • Histori
  • Rupa-Rupa
  • Flash
  • Kolumnis
  • Warta
    • Advertorial
    • Birokrasi
    • Budaya
    • Hukum dan Kriminal
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Profil
    • Surat Publik
    • Wisata
No Result
View All Result
Nulis
jf.
  • Arta
  • Siasat
  • Tahta
  • Sasana
  • Histori
  • Rupa-Rupa
  • Flash
  • Kolumnis
  • Warta
    • Advertorial
    • Birokrasi
    • Budaya
    • Hukum dan Kriminal
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Profil
    • Surat Publik
    • Wisata
jf.
Menulis
  • Arta
  • Siasat
  • Tahta
  • Sasana
  • Histori
  • Rupa-Rupa
  • Flash
  • Kolumnis
  • Warta
Home Rupa-Rupa

Hikmah dari Sepetak Tanah

by Heru Harjo Hutomo
03/28/2022
in Rupa-Rupa
Reading Time: 4 mins read
2.2k
A A
0
"The Plague (bluk)", 60x100 cm, kapur di atas papan, Heru Harjo Hutomo, 2020

"The Plague (bluk)", 60x100 cm, kapur di atas papan, Heru Harjo Hutomo, 2020

Share on FacebookShare on Twitter

jfid – Ki Gedhe Bringin merupakan nama Ki Ageng Suryamentaram saat menjadi seorang petani di Dukuh Kroya, Bringin, Salatiga. Hasil dari pencariannya selama ini seperti mengantarkannya pada profesi tani, yang bagi sementara orang, kurang memiliki nilai gengsi. Tak hanya sekarang, profesi tani memang kerap dianggap kurang berwibawa, kurang nggaya dibandingkan wong pangkat semacam pegawai—apalagi sandang penganggo atau busana keprofesiannya yang kurang parlente: celana pendek selutut, kaos tipis, singlet atau bahkan telanjang dada dan nyeker (tak bersepatu).

Tapi, dengan melihat asal-usul Ki Ageng Suryomentaram (KAS), yang merupakan seorang pangeran putra HB VII, citra petani seolah-olah cukup membuat wirang para orang yang masih meyakini bahwa “orang besar” adalah yang parlente tampilannya, tak peduli seandainya sekedar casing yang ketika suatu waktu terbongkar akan mendatangkan wirang yang berkepanjangan.

Baca Juga

Politik Rendahan dan Lebaran di Pedesaan Jawa

Nggumun

Hubungan antara wejangan-wejangan KAS, yang dikenal sebagai kawruh beja ataupun pangawikan pribadi, dengan aktifitas mengolah tanah atau sawah memang selama ini belum ada yang mengurainya secara tuntas. Adakah korelasi antara kebahagiaan, nama lain dari istilah beja pada kawruh beja-nya KAS, dengan mengolah tanah?

Ketika kebahagiaan itu diukur dengan tercapainya sebuah keinginan, maka mengolah tanah tak ada kaitannya dengan kebahagiaan. Tapi, sesuai dengan wejangan KAS, ketika kebahagiaan itu diartikan sebagai beja atau untung, maka jelas terdapat korelasi antara mengolah tanah dengan kebahagiaan.

Dalam pandangan putra HB VII itu kebahagiaan atau keberuntungan tak terletak pada tercapainya sebuah keinginan. Tapi kebahagiaan itu adalah terletak pada sejauh mana seseorang mampu mengawasi gerak-gerik keinginannya sendiri yang sangat berpusparagam (nyawang karep).
Dengan demikian, bertani dan cara hidup para pelakunya yang serba dibatasi, rupanya cukup efektif untuk digunakan sebagai media dalam nyawang karep.

Advertisement. Scroll to continue reading.
Order Order Order

Taruhlah kegiatan bertani yang di Jawa cukup menggantungkan diri pada keadaan musim yang tentu saja tak ada seorang pun yang mampu mengendalikannya secara permanen. Dengan segala keterbatasannya itu, maka kegiatan nyawang karep akan lebih dapat terstruktur sehingga manajemen resiko, yang dalam kawruh beja mampu mengantarkan para pelakunya untuk tak terhanyut pada bungah-susah atau suka-duka, akan lebih dapat disigapi.

Tak sebagaimana profesi lainnya yang tak menggantungkan diri pada keadaan musim atau alam. Bertani atau mengolah tanah, secara paradigmatik, sebenarnya memang sebuah profesi yang tak pernah menempatkan para pelakunya untuk berhadapan atau bahkan menundukkan alam. Karena sudah pasti ketika alam itu tertundukkan lambat-laun manusia pun akan terancam keberadaannya.

Tentu, pada dasarnya, terkait dengan kegiatan nyawang karep tak melulu dapat diterapkan pada aktifitas mengolah tanah atau sawah. Namun yang pasti, melalui kiprah Ki Gedhe Bringin yang pernah tanpa gengsi bertani, citra profesi tani pernah dan barangkali akan terus dapat membuat wirang para pendamba gebyar kehidupan, tampilan parlente dan omong besar. Wis wani wirang?

Share3645Tweet2278Pin821

Dapatkan pembaruan langsung di perangkat Anda, berlangganan sekarang.

Unsubscribe

Pos Terkait

Febria Ika Rustyana bersama anak didiknya di Sanggar Kreatif Art Center

Cerita Penari yang Keliling 7 Negara

2 bulan ago
10k

jfId - Cerita Febria Ika Rustyana, seorang penari yang mewakili Indonesia sebagai duta seni wonderful....

Anugerah Adi Acarya Award 2021 (foto: Nyalanesia)

Penulis Terbaik jurnalfaktual.id Raih Anugerah Adi Acarya Award

2 bulan ago
10.1k

jfid - Anugerah bergengsi dalam Festival Literasi Nasional 2022 yang diselenggarakan Nyalanesia. Penulis terbaik pilihan...

Mat Ruji, Duduk menikmati kursi yang dibuatnya

Mat Ruji, Sang Maestro Ukir asal Madura

1 tahun ago
10k

jfid - Tak banyak yang tau, siapa Mat Ruji, ia adalah Maestro Ukir yang hidup...

Slamet Ariyadi, anggota DPR-RI komisi IV, fraksi PAN

Slamet Ariyadi DPR-RI, Anak dari Rahim Petani Madura

1 tahun ago
10k

jfid - Slamet Ariyadi anggota DPR-RI yang berlatar belakang sebagai anak petani, memiliki kepedulian besar...

Load More
Next Post
Foto tengah, RB. Fattah Jasin, Bacabup Sumenep saat diapit para Ulama di Kepulauan Sumenep

Fattah Jasin Resmi Terpilih Wabup Pamekasan

Leave Comment
ADVERTISEMENT

Recommended

Kamarullah, kuasa hukum penggugat tanah sengketa pasar Batuan

Pasar Batuan, Kuasa Hukum Penggugat: Disperindag Beli Tanah pada Orang Kalah Bersengketa

02/18/2021
10k
Abrori Mannan, Politisi PKB Sumenep, mantan anggota DPRD Sumenep dua periode

Abrori Mannan, Politisi PKB Sumenep yang Menghilang

01/11/2020
12.5k

Popular Story

  • Eksploitasi dan Perdagangan Manusia

    9205 shares
    Share 3682 Tweet 2301
  • Apakabar Bupati Fauzi? Kemana Wabup Eva?

    9634 shares
    Share 3854 Tweet 2409
  • Bersama MGPM IPA Sumenep, Prodi IPA UTM Madura Tingkatkan Kompetensi Mengajar Melalui Pendekatan STEM

    9103 shares
    Share 3641 Tweet 2276
  • Sorong Serah Aji Kerame, Potret Adat Budaya Suku Sasak

    9520 shares
    Share 3855 Tweet 2360
  • Dibalik Lirik Lagu Tahun 2000 Grup Kosidah Nasidaria, Lihat Faktanya Saat Ini

    9609 shares
    Share 3844 Tweet 2402
Jurnal Faktual

© 2022

Informasi

  • Pedoman
  • Redaksi
  • Periklanan
  • Privacy Policy
  • Tentang
  • Saran Translate

Terhubung

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • Arta
  • Siasat
  • Tahta
  • Sasana
  • Histori
  • Rupa-Rupa
  • Flash
  • Kolumnis
  • Warta
    • Advertorial
    • Birokrasi
    • Budaya
    • Hukum dan Kriminal
    • Kesehatan
    • Olahraga
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Profil
    • Surat Publik
    • Wisata

Welcome Back!

Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.