Pulau Galang: Dari Boat People Vietnam ke Pengungsi Rohingya

ZAJ
By ZAJ - SEO Expert | AI Enthusiast
5 Min Read
- Advertisement -

Pulau Galang dan Isu Pengungsi Rohingya

Isu pengungsi Rohingya kembali mencuat setelah lebih dari 1.000 warga etnis minoritas Muslim dari Myanmar tiba di Indonesia pada bulan November 2023.

Mereka menggunakan kapal-kapal kayu yang tidak layak untuk menyeberangi Samudera Hindia dan Selat Malaka. Mereka melarikan diri dari negara mereka yang mengalami konflik bersenjata dan diskriminasi etnis dan agama.

Pengungsi Rohingya ini mendapat penolakan dari sebagian masyarakat di Aceh, Riau, dan Medan, yang khawatir akan dampak sosial, ekonomi, dan keamanan dari kedatangan mereka.

Pemerintah Indonesia, melalui Menko Polhukam Mahfud MD, sedang membahas solusi terbaik untuk menangani masalah pengungsi Rohingya ini, dengan melibatkan UNHCR dan negara-negara lain.

Ad imageAd image

Salah satu opsi yang diusulkan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin adalah menampung para pengungsi Rohingya di Pulau Galang, yang memiliki sejarah sebagai tempat penampungan pengungsi Vietnam.

Ma’ruf Amin mengatakan bahwa Pulau Galang memiliki fasilitas yang cukup untuk menampung para pengungsi, seperti rumah sakit, sekolah, masjid, dan lain-lain.

Ia juga mengatakan bahwa Pulau Galang memiliki keunggulan dari segi lokasi, karena berada di dekat Singapura dan Malaysia, yang merupakan negara-negara tujuan para pengungsi Rohingya.

Namun, opsi ini mendapat penolakan dari sebagian masyarakat dan pemerintah Pulau Galang.

Mereka mengkhawatirkan dampak negatif dari kedatangan pengungsi Rohingya, seperti penularan penyakit, pencemaran lingkungan, konflik sosial, dan ancaman keamanan.

Mereka juga menilai bahwa Pulau Galang tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk menampung jumlah pengungsi yang terus bertambah.

- Advertisement -
Share This Article