BANGKALAN – Komisi III DPRD Bangkalan memanggil seluruh pihak yang terlibat dalam proyek jalan Arosbaya–Campor menyusul viralnya pemberitaan di media sosial tentang dugaan ketidaksesuaian pengerjaan.
Rapat dengar pendapat digelar di ruang Komisi III dengan menghadirkan Dinas PU, CV Al Islah selaku pelaksana proyek, konsultan pengawas, serta konsultan perencanaan.
Ketua Komisi III DPRD Bangkalan, Reza Teguh Wibowo, menjelaskan pemanggilan tersebut dilakukan untuk meminta klarifikasi.
“Pemanggilan CV Al Islah terkait proyek jalan Arosbaya–Campor dilakukan untuk meminta klarifikasi atas kondisi di lapangan. Kami ingin memastikan apakah informasi yang viral di TikTok itu benar atau tidak. Namun, pihak CV Al Islah menyatakan bahwa kondisi di lapangan tidak seperti yang diberitakan,” jelas Reza.
Komisi III sepakat untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi pada Senin mendatang, dengan melibatkan pengawas lapangan dan membawa alat pengukur ketebalan (por) guna memastikan apakah pekerjaan sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB).
“Hari ini kami juga memanggil pihak-pihak yang terlibat dalam proyek jalan Campor. Semuanya hadir lengkap. Senin nanti kami turun langsung ke lapangan. CV Al Islah juga menyatakan kesiapannya untuk melakukan perbaikan jika ditemukan ketidaksesuaian dengan RAB,” tambahnya.
Reza menegaskan progres pengerjaan proyek senilai Rp6,8 miliar itu baru mencapai 70 persen sehingga masih ada waktu untuk pembenahan.
CV Al Islah, lanjutnya, wajib bertanggung jawab penuh atas kualitas pekerjaan, dengan masa pengerjaan 180 hari ditambah masa pemeliharaan.
Direktur CV Al Islah, Suhairi, memastikan pihaknya berkomitmen penuh terhadap kualitas pembangunan jalan tersebut.
“Tujuan utama dari pertemuan ini adalah perbaikan demi kenyamanan masyarakat. Kami ingin memastikan pelaksanaan proyek di ruas Arosbaya–Campor berjalan sesuai RAB dan harapan bersama,” kata Suhairi.
Ia juga menegaskan kesediaannya memperpanjang masa garansi dari 6 bulan menjadi 1 tahun penuh.
“Jika ada kerusakan, kami siap memperbaiki. Senin kami akan turun bersama DPRD untuk mengecek kebenaran pemberitaan media. Jika memang ada kekurangan, kami akan perbaiki sesuai kebutuhan,” tegasnya.
Terkait isu ketebalan jalan yang disebut hanya 2 cm, Suhairi menyebut belum bisa dipastikan titiknya. Menurut laporan konsultan pengawas, pengerjaan sejauh ini sudah sesuai.
“Kalau ada bagian pinggir yang tipis, kemungkinan itu sisa material. Untuk jalan bergelombang, jika memang perlu diperbaiki, kami siap. Tapi kami menunggu hasil sidak dan rekomendasi DPRD terlebih dahulu,” pungkasnya.