Oleh: Ainur Juanda
Sejak Reformasi Indonesia tahun 1998, perhelatan pemilu tiap lima tahun sekali perlu menjadi iktibar bagi umat Islam.
Kita tahu, demokrasi Indonesia katanya berlandaskan UUD 45 dan Pancasila. Sudah pasti, nilai-nilai yang terkandung dalam demokrasi menjunjung nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa dan sila yang lain.
Apakah kita sadar, bahwa demokrasi Indonesia yang dihelat tiap lima tahun sekali disusupi oleh aliran kapitalis liberal.
Bagaimana nilai-nilai ideologi Pancasila bertahan, sementara peraturan dalam Pemilu berlaku sistem liberal. Suara terbanyak.
Apakah kita, generasi bangsa, sadar bahwa ideologi Pancasila hanya sebagai topeng?
Demokrasi Pancasila tanpa disadari sengaja dibiarkan dikikis habis dangan senjata demokrasi liberal.
Bayangkan, siapa yg mau merengguh kekuasaan lewat demokrasi Indonesia, syaratnya, harus menggadaikan ketauhidan..Tiada Fulus Bakal Mampus…Naudzubillah.
Padahal, ketauhidan kita; Tiada Tuhan Selain Allah.
Apakah, kita masih akan bertepuk dada menapaki kekuasaan dengan menggadaikan ketauhidan?
Saatnya Khilafah Tegak di Bumi Indonesia…Berlandaskan Demokrasi Pancasila.
Kita hanya bisa berdoa…Selamatkan Generasi Bangsa dengan Penggadaian Tauhid….
*Aktivis Islam Penegak Tauhid Demokrasi
