Tangga Menuju Neraka: Turis Inggris Tewas Jatuh 300 Kaki dari Gunung Dachstein

ZAJ
By ZAJ
3 Min Read

jfid – Seorang turis Inggris berusia 42 tahun tewas setelah jatuh 300 kaki dari tangga udara di Gunung Dachstein, Austria, tempat yang sering dikunjungi oleh para pengguna Instagram untuk mendapatkan foto yang menakjubkan.

Korban, yang tidak disebutkan namanya, terpeleset dari ujung tangga sepanjang 130 kaki yang menghubungkan bagian bawah dan atas gunung, dan jatuh ke lembah di bawahnya.

Tangga tersebut, yang dikenal sebagai “tangga menuju surga” atau “tangga langit”, merupakan salah satu daya tarik utama di kawasan Zwieselalm bagi para pecinta panjat tebing.

Tangga tersebut merupakan bagian dari jalur via ferrata, atau “jalan besi”, yang menggunakan kabel baja, anak tangga, pasak, dan tangga yang diikatkan ke tali pengaman.

Menurut situs web pariwisata daerah Dachstein, jalur panjat tebing tersebut biasanya dilakukan dalam empat tahap dengan tangga udara sebagai “suntikan adrenalin terakhir”.

Jalur tersebut diberi peringkat sedang/sulit dan “tidak ideal untuk pemula”.

Polisi setempat mengatakan bahwa korban sedang sendirian saat kecelakaan itu terjadi dan tidak ada pihak ketiga yang terlibat.

Tim penyelamat menggunakan dua helikopter dan beberapa petugas untuk mengevakuasi jenazah korban dari jurang.

Gunung Dachstein merupakan salah satu destinasi wisata populer di Austria, terutama bagi para penggemar film animasi Disney “Frozen”.

Beberapa pemandangan di film tersebut diduga terinspirasi oleh pemandangan alam di gunung tersebut.

Di Instagram, ribuan pengunjung telah membagikan pengalaman mereka saat menaiki tangga udara yang menantang itu, dengan beberapa menggunakan julukan “tangga menuju surga”.

Beberapa orang bahkan melakukan aksi-aksi ekstrem seperti berpose dengan kostum balet atau berdiri tanpa pegangan.

Kejadian ini menambah daftar panjang kecelakaan yang terjadi akibat upaya mendapatkan foto Instagram yang sempurna. Menurut sebuah studi tahun 2018, setidaknya 259 orang meninggal dunia saat mencoba mengambil selfie antara tahun 2011 dan 2017.

Sebagian besar korban meninggal karena jatuh dari ketinggian, tenggelam, atau tertabrak kendaraan.

Para ahli mengatakan bahwa fenomena ini dipicu oleh keinginan untuk mendapatkan pengakuan sosial dan menunjukkan identitas diri melalui media sosial. Namun, hal ini juga dapat menimbulkan risiko bagi keselamatan diri sendiri maupun orang lain.

Oleh karena itu, penting untuk selalu berhati-hati dan mengutamakan keselamatan saat berwisata atau berfoto di tempat-tempat berbahaya.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article