Jurnal Faktual
  • News
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Politik
    • Birokrasi
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Wisata
    • Profil
  • OpiniHot
No Result
View All Result
Kirimkan
Jurnal Faktual
  • News
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Politik
    • Birokrasi
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Wisata
    • Profil
  • OpiniHot
Kirimkan
  • Login
  • Register
New & Opini
Home Fokus

Wali Kemarahan dalam Balutan Trash Metal

by Heru Harjo Hutomo
2 bulan ago
in Fokus, Opini
Reading Time: 5min read
0
"Panon," 60x100 cm, kapur di atas papan, Heru Harjo Hutomo, 2020

"Panon," 60x100 cm, kapur di atas papan, Heru Harjo Hutomo, 2020

Share on FacebookShare on Twitter

jfid – Dari sebuah buku karangan al-Hakim al-Tirmidzi diketengahkanlah sebuah tatanan spiritual-kosmologis yang benar-benar berkuasa namun tak kasatmata yang dikenal sebagai para wali. Seandainya pada tatanan negara modern ada presiden, para menterinya, dst., demikian pula tatanan spiritual-kosmologis ini. Kepercayaan pada adanya sebuah tatanan spiritual-kosmologis ini sebenarnya tak semata berkembang dalam sufisme dan tarekat-tarekatnya, tapi juga dalam Buddhisme Mahayana dengan konsep bodhisatwanya, Hindu dengan konsep avatarnya, dan kearifan lokal seperti halnya Jawa dengan konsep da-hyang atau danyangnya.

Sempat saya paparkan tentang struktur gerakan perlawanan Pangeran Dipanegara yang sampai hari ini tak tuntas dikupas oleh para sejarawan khususnya yang berkutat dengan sang pangeran (Yang Menyangga, yang Tak Terbaca: Mengulik Sejarah Minor Nusantara, Heru Harjo Hutomo, https://alif.id). Dalam hal ini, yang tak dipahami oleh para sejarawan, saya kira, adalah bahwa struktur gerakan perlawanan seorang Dipanegara ternyata bukanlah struktur gerakan perlawanan pada umumnya, tapi struktur gerakan spiritual-kosmologis sebagaimana dalam tarekat ataupun kejawen. Karena itulah, selama ini belum ada yang mampu menjawab pertanyaan: seusai Perang Jawa bagaimanakah nasib dan ke manakah para anggota laskar Dipanegara? Saya pun mengajukan sebuah tilikan bahwa para anggota laskar Dipanegara bertransformasi menjadi gerakan-gerakan spiritual sebagaimana tarekat yang memang tak bersifat publik.

Sedikit berbeda dengan al-Tirmidzi, Metallica mengetengahkan secuplik kisah tentang adanya wali kemarahan dalam lagunya yang berjudul St. Anger. Dalam balutan musik trash metal yang kental dan sedikit bernuansa ballad, yang menjadi kekhasan Metallica sejak album The Black, wali kemarahan telah menguasai si “aku” dalam lirik. Memang, lagu itu dibuat Hetfield seusai proses rehabilitasi alkoholik yang dideritanya. Tapi, secara gamblang, frontman sekaligus gitaris yang acap memakai Gibson ini, dengan variannya yang ada, menggambarkan suasana ketika para wali sudah marah: “I feel my world shake/ Like an earthquake/ Hard to see clear/ Is it me? Is it fear?.”

Dalam sufisme memang, sebagaimana yang sudah saya kemukakan di muka, struktur para wali bersifat spiritual-kosmologis, berkaitan pula dengan tatanan kosmos. Al-Hikam seumpamanya, pernah menyiratkan bahwa para wali ini diberi “wewenang” untuk mengintervensi hukum alam. Hal ini dikenal sebagai “khariqul ‘adah.” Derrida dalam Off Grammatology mengistilahkan khariqul ‘adah ini sebagai “exorbitant.” Taruhlah perputaran bintang-gemintang dan planet-planet di jagat raya yang seturut dengan garis edarnya, para wali diberi “wewenang” untuk tak menurut atau bahkan mengintervensi garis edar ini.

Dalam setiap wilayah spiritual sekaligus kosmologis struktur para wali ini bersambung dari qutub sebagai sang pakubuwana, autad yang menguasai empat kiblat, dst. Para wali inilah yang konon selama ini menjaga jagat agar seturut dengan tertibnya. Maka ketika para wali ini sudah “angkat tangan” atau melepaskan tanggung-jawab spiritual-kosmologisnya karena faktor tertentu, maka tatanan spiritual maupun kosmologis akan seperti halnya yang dirasakan oleh si “aku” dalam lirik St. Anger Metallica.

BACAJUGA

PWNU NTB Gandeng Kakanwil Kemenag NTB Sosialisasikan LPJ BOP Pondok Pesantren Bantuan Covid-19

DPRD NTB Matangkan Raperda Desa Wisata

Peti Mati Demokrasi

MPP Bangkalan Bakal Ada Posko Pelayanan Kesehatan Terpadu

Barangkali, apa yang saya kisahkan ini hanyalah sebentuk isapan jempol belaka. Tapi coba kita simak struktur politik keraton dengan gelarnya masing-masing. Pakubuwana, Hamengkubuwana, Paku Alam, Mangkunagara bersama wilayah kekuasaan turunannya masing-masing. Struktur politik pemerintahan modern pun juga tak jauh berbeda. Mulai dari presiden dan para menterinya, gubernur, walikota, bupati, dst. Perbedaannya, antara struktur kekuasaan spiritual-kosmologis dengan struktur kekuasaan politis, adalah bahwa yang pertama bersifat mastur (spiritual-kultural) dan yang kedua bersifat masyhur (politik).

Tantu, James Hetfield, Lars Ulrich, Kirk Hammett, dan Mike Trujillo, tak menyajikan dasar tekstual untuk mendukung kisahnya tentang wali kemarahan dan cara untuk menyikapinya. Tapi setidaknya, Metallica dapat merasakan kehadiran sosok wali kemarahan tersebut, yang mereka kabarkan bahwa “He never gets respect.”

(Heru Harjo Hutomo: penulis kolom, peneliti lepas, menggambar dan bermain musik)

ShareTweetSendShare

Related Posts

Pemulangan Jenasah PMI Malaysia ke Indonesia oleh PCINU Malaysia

Kabar Baik, Bagi Anda yang Memiliki Sanak Saudara di Malaysia, PCINU Hadir untuk Bangsa

23 jam ago
Kapasitas sesak penjara (foto: bbc)

Hukum Sebagai Penyembah Problem Sosial

2 hari ago

90% Warteg akan Terpukul Tutup di Tahun 2021, UKM Lainnya Bagaimana?

6 hari ago
Foto : ketua Dekranasda Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah

Dekranasda NTB Dukung Kerajinan Tenun Ikat

7 hari ago

Kendala Madura tak Segera jadi Provinsi

1 minggu ago
Gambar ilustrasi (produksi: Mardigu Wowiek)

Perang Yuk dengan Tiongkok dan Amerika

2 minggu ago
Load More
Next Post
Viverdi Anggoro, Kepala Rutan Kelas IIB Sumenep

Warga Binaan Memilih di Lapas Sumenep

Discussion about this post

POPULER

  • Baca
  • Opini
  • Berita
Foto : Kapolda NTB Irjen Pol Mohammad Iqbal S.I.K, M.H saat akan disuntik vaksin untuk yang kedua kalinya di di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Mataram.
Berita

Ini Kali Kedua Kapolda NTB Suntik Vaksin, Masyarakat Diminta Jangan Percaya Berita Hoax

28/01/2021
Pemulangan Jenasah PMI Malaysia ke Indonesia oleh PCINU Malaysia
Berita

Kabar Baik, Bagi Anda yang Memiliki Sanak Saudara di Malaysia, PCINU Hadir untuk Bangsa

27/01/2021 - Updated on 28/01/2021
Foto : Ketua Umum Pengurus Besar NW (PBNW), Syaikhuna Tuan Guru Bajang KH Muhammad Zainuddin Atsani bersama Dr. H. Zulkieflimansyah Gubernur NTB
Berita

Kiprah NW Makin Meluas dengan Digitalisasi

27/01/2021
Berita

Ketua DPC Projo Muara Enim Berharap, Jabatan Sekda Diisi oleh Putra Daerah

27/01/2021
Jurnal Faktual

© 2020

Informasi

  • Pedoman
  • Redaksi
  • Periklanan
  • Privacy Policy
  • Tentang
  • Rilis Berita
  • Saran Translate

Terhubung

No Result
View All Result
  • Opini
  • News
    • Birokrasi
    • Hukum dan Kriminal
    • Kesehatan
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Wisata
    • Profil
    • Polling
  • Kirim Tulisan
  • Login
  • Sign Up

© 2020

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.