Jurnal Faktual
  • News
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Politik
    • Birokrasi
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Wisata
    • Profil
  • OpiniHot
No Result
View All Result
Kirimkan
Jurnal Faktual
  • News
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Politik
    • Birokrasi
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Wisata
    • Profil
  • OpiniHot
Kirimkan
  • Login
  • Register
New & Opini
Home Headline

Trump Belum Kalah

by Mardigu Wowiek
2 bulan ago
in Headline, Opini
Reading Time: 7min read
0
Donald Trump (shutterstock)

Donald Trump (shutterstock)

Share on FacebookShare on Twitter

jfid – Kita sangat faham dunia globalist yang saat ini berkuasa hampir di semua negara. Namun, bagi yang memahami bernegara secara sederhana, hanya seakan partai pemenang di sebuah negara adalah penguasa pemenang pemilu. Jiaah, kalau pemahaman begini ada di mayoritas penduduk gawat nih bernegara. Makanya kita harus belajar banyak lagi tentang bernegara dalam 7 tahun terakhir ini.

Sebel ya kalimat bossman sok tahu, ya memang, biar aja. Cape kita jadi bangsa cemen, hanya nganalisa dari media umum. Ngak pernah baca lainnya, termasuk para akademisi kita tantang. Belajar belajar belajar lagi!

Kita jelaskan ya pelajaran bernegara nya, semua ini dimulai sebelum Trump menjadi presiden 2016, jaman Obama, jaman Xi Jing Ping masih merencanakan OBOR dengan Belt road nya, jauh sebelum Bidelberg rapat di Swiss. Sejak 10 tahun terakhir, peta dunia akan di design ulang.

Awalnya masih merupakan barisan terputus-putus, maka globalis sudah punya the real grand plan.

Kita semua tahu, covid 19 adalah grand design lama untuk panen akbar dan tahun 2019 akhir di luncurkan, kemudian November 2020 kemarin berakhir dengan perubahan drastis atas kekayaan para globalis naik ribuan kali di seluruh dunia.

BACAJUGA

PWNU NTB Gandeng Kakanwil Kemenag NTB Sosialisasikan LPJ BOP Pondok Pesantren Bantuan Covid-19

DPRD NTB Matangkan Raperda Desa Wisata

Peti Mati Demokrasi

MPP Bangkalan Bakal Ada Posko Pelayanan Kesehatan Terpadu

Sayangnya yang dilihat hanya media mainstream, media globalis yang terkoneksi rapi, yang tertata jauh sebelum nya sudah tahu apa yang akan di dapat dari pikiran manusia yang membaca, melihat TV dan internet.

Semua media globalis itu merupakan propaganda jangka panjang dengan pre design “understanding”.

Jadi “kaya” itu di design di kepala kita, mereka adalah harus masuk di forbes, jadi sukses itu negara ikut IMF dan world bank, jadi pemenang pemilu itu kendalikan sesuai mata rantai produksi globalis mau nya apa.

Aslinya enggak, aslinya ratusan orang kaya tak terbaca kenaikan kekayaannya yaitu para globalis cabal aslinya. Yang kita lihat hanya SHADOW ciptaan.

Wallstreet dan bursa jadi ukuran naiknya index kemakmuran, perangkat globalis seperti internet, digital, sosmed, naik ribuan persen tidak ada yang perhatikan, termasuk bagaimana anda dibaca artificial intelijennya.

Sementara otak kuno orang-orang, data itu masih email, nomor telpon, alamat sosmed, yang di kejar-kejar oleh para digital marketing dan penjual online reseller, serta marketplace yang sudah ketinggalan 15 tahun cara berfikir seperti itu.

Ketika dunia globalis mulai menunjukan taringnya sejak jaman Obama dan Xi Jing Ping berkuasa, kita Indonesia lebih cemen lagi. Hanya pengen jadi pemenang pemilu dan kelola negara, BUKAN MEMAJUKAN BANGSA NEGARA.

Paling enak agen-agen di pakai, agen globalis dan oligarki, karena sudah lengkap terpasang lama di Indonesia.

Jadi, ketika kelompok patriotis di bawah beberapa jendral pentagon rapat di vancouver 2 tahun sebelum Trump di jago kan, membuat dunia menjadi punya permainan baru.

Trump is just a piont!!!

American nation mendadak punya 3 kubu besar. Partai demokrat, partai republik dan patriotik konstituonal. Kelompok patriotik konstitusional bukan partai, mereka anti globalis!!!

Ketika partai demokrat berhasil menerobos undang-undang pemilu yang kita semua tahu demokrat partainya penguasa kongres mulai melakukan “rencana besar” yaitu menyetujui perhitungan menggunakan email, surat post paska pemilu, maka semua tahu bakal terjadi perang bukan di suara pemilih tetapi permainan di kotak suara.

Ini ciri globalis banget.

Bukti. Semua mesin hitung software dan hardware yang di pakai di mana KPU Amerika di kuasai globalis memakai struktur perusahaan yang sama di seluruh dunia, election voting machine namanya. Perusahaan nya kalau di sambung-sambung nanti ketahuan kok, tapi jadi ngak enak bisa buka kemana-mana rahasianya termasuk…ah sudah lah, sudah lewat.

Globalis main cantik, 7 tahun terakhir. Mahal ini informasi.

Ingat beberapa kali dalam “quick count” ada salah hitung lalu di katakan salah operator, dan itu juga terjadi dimana-mana yang pakai mesin election voting machine, termasuk di Amerika kemarin.


Jadi kita lompat sebentar, biar ngak muter-muter, Trump belum kalah, Rudi Guilani (lawyer) punya data banyak dan ini didukung pentagon.

Joint staff Mailey baru aja menyatakan mendukung Konstitusi. Ini kode keras bahwa demokrat tidak konstitusional dan KPU Amerika belum menyatakan siapa pemenang pemilu.

Sudah lah, jangan gampang percaya berita mainstream, semua di engineering. Sabar dan detaillah berinfromasi.

Masih kurang puas data nyeleneh bossman, cek BBC.

Siaran BBC tentang kemenangan angka Biden versi MEDIA yang di tengah siaran, baru jalan 15 menit beberapa hari lalu, mendadak mati total kemudian BBC menayangkan TEKNICAL PROBLEM, ternyata pemerintah Amerika meminta pemerintah UK untuk memghentikan siaran tersebut.

Ini mengingatkan satu hal, perang antara globalis versus patriotik konstitusional belum selesai. Permainan panjang masih, jadi, yuk kita belajar, jangan ngurusin lonte aja bisanya. #peace

ShareTweetSendShare

Related Posts

90% Warteg akan Terpukul Tutup di Tahun 2021, UKM Lainnya Bagaimana?

2 hari ago

Kendala Madura tak Segera jadi Provinsi

5 hari ago
Gambar ilustrasi (produksi: Mardigu Wowiek)

Perang Yuk dengan Tiongkok dan Amerika

7 hari ago

Perdagangan Komoditas Kelautan – Perikanan Teluk Saleh

1 minggu ago
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo saat sidak Gudang Pupuk di Indramayu

Syahrul Yasin Limpo Jabat Menteri Pertanian, Kelangkaan Pupuk tak Selesai

2 minggu ago
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping (Foto: AFP)

Pasti di Take Down Lagi Informasi tentang Tiongkok ini (Baca Cepat)

2 minggu ago
Load More
Next Post
"Kelam Zaman Masyarakat Tontonan," 60x100 cm, Heru Harjo Hutomo, 2020

Sejarah dan Persaksian

Discussion about this post

POPULER

  • Baca
  • Opini
  • Berita
Opini

90% Warteg akan Terpukul Tutup di Tahun 2021, UKM Lainnya Bagaimana?

22/01/2021
Foto : ketua Dekranasda Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah
Berita

Dekranasda NTB Dukung Kerajinan Tenun Ikat

22/01/2021
Foto : Wakil Gubernur NTB Dr.Hj.Sitti Rohmi Djalillah saat meresmikan Lapak Desa Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur
Berita

Umi Rohmi Dorong Produk Pringgasela Mendunia

22/01/2021
Foto : Pelaku pencabulan saat diamankan oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Mataram
Berita

Mantan Anggota DPRD NTB Empat Periode Cabuli Anak Kandung

21/01/2021
Jurnal Faktual

© 2020

Informasi

  • Pedoman
  • Redaksi
  • Periklanan
  • Privacy Policy
  • Tentang
  • Rilis Berita
  • Saran Translate

Terhubung

No Result
View All Result
  • Opini
  • News
    • Birokrasi
    • Hukum dan Kriminal
    • Kesehatan
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Wisata
    • Profil
    • Polling
  • Kirim Tulisan
  • Login
  • Sign Up

© 2020

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.