Terkepung Corona, Kenapa Negara Kita Perlu Melakukan Lockdown?

Apriansyah
5 Min Read

JfID – Setiap hari COVID 19 berevolusi. Semakin ganas dan semakin efektif dalam penyebarannya. Semakin mampu beradaptasi dengan lingkungan. Perhatikan bahwa hanya dalam hitungan 30 hari hampir seluruh permukaan bumi sudah terjangkiti olehnya.

Pemberitaan TV dan obrolan di sosmed, bergunjing soal ganasnya virus Corona, dalam beberapa bulan terakhir.

WHO merilis, jumlah korban meninggal akibat corona secara global, nyaris mencapai angka 5 ribu orang. Lebih dari 132 ribu orang terinfeksi di sedikitnya 120 negara di dunia. Seketika, dunia menjadi tempat yang mengerikan.

Penduduk bumi hidup dalam kepanikan. Rasa was-was, bahkan cemas saat bertemu orang atau berada diruang publik.

Banyak dari kalangan Baik itu dari Politisi, pengamat maupun ahli kesehatan memintah Pemerintah untuk Lockdown, Guna Mengantisipasi penyebaran virus tersebut.

Hal ini tentu saja membuat pemerintah dilematis. Apa sebabnya? Karena Indonesia negara kaya hanya dilaporan. Apabila di Lockdown maka negara akan chaos dan ambruk dalam hitungan hari. Tetapi apakah 271 juta rakyat ini harus dikorbankan?

Lockdown memang membuat kita mundur 10 langkah. Tetapi kita akan menyelamatkan banyak nyawa. Rakyat hanya perlu ditata dan diajarkan untuk prihatin dan lapar sejenak, tetapi mereka akan terhindar dari banyak kasus kematian.

Apa sih Artinya Lockdown tersebut,? Dan kenapa kita Harus melakukan nya ?

Lockdown Artinya kita menutup gerbang negara ini dari traffic manusia, untuk sementara waktu, bukan tanpa kecuali.

Adapun Traffic yang dihentikan ini yaitu:

1). Wisatawan yang tidak punya urgensi untuk masuk ke Indonesia.

2). Orang Indonesia yang keluar jadi wisatawan atau melakukan kunjungan ke luar negeri yang bisa ditunda.

3). pengiriman tenaga kerja Asing dari dan keluar negeri.

4). Traffic manusia untuk kepentingan komersial yang tidak urgent dan bisa dilakukan dengan cara lain.

Sadangkan Untuk LockDown domestik yang perlu di hentikan adalah :

1). Larangan sekolah ke kampus untuk siswa, mahasiswa, dan dosen juga guru.

2). Larangan kegiatan yang mengumpulkan massa dalam jumlah besar.

3). Larangan melakukan kegiatan keluar rumah yang tidak urgen.

Ada empat alasan Kenapa #LOCKDOWN harus dilakukan?

Alasan Pertama

Karena Virus Covid-19 ini, dalam umurnya yang tiga bulan sudah bermutasi berkali-kali, makin ganas dari hari ke hari, dan SUDAH MENGGUNAKAN MANUSIA SEBAGAI AGEN/RESERVOIR tempat hidup berkembangbiak dan menularkan satu sama lain.

Bahkan perkembangannya saat ini, Virus Covid 19 ini bisa menular ke manusia tanpa menimbulkan gejala, atau sub clinical infection, dan membuat manusia yang terinfeksi menjadi rumah tempatnya berkembang biak dan menjadi carrier/pembawa kemana mana tanpa merasakan gejala sakit.

Alasan ke dua

Case Fatallity Rate (CFR) setelah tiga bulan meningkat empat kali lipat dari 1,4% di tanggal 29 Desember 2019 menjadi 7% di tanggal 11 Maret 2020.

Artinya potensi peningkatan CFR dalam bulan bulan ke depan berpotensi menjadi sangat membahayakan. Terbukti saat ini jumlah kasus kematian melonjak 4 kali lipat dibandingkan jumlah kasus pertama kali.

Bahkan negara Inggris telah mengumumkan bahwa jumlah kasus kematian yang diperkirakan akan terjadi di Inggris pada bulan Mei-Juni nanti bisa mencapai 500.000 kematian.

Alasan ke tiga

Artinya Covid-19 HARI INI dan selanjutnya akan menjadi kasus Katastropik/pageblug/pandemi terbesar kedua sepanjang sejarah manusia, setelah di abad ke 12 terjadi pageblug/pandemi akibat multi infeksi campak, polio, dan pes di dunia yang membunuh 200 juta orang pada waktu itu.

Alasan ke empat

Hari ini, negara yang terjangkit sudah mencapai 180 negara dari 193 negara resmi anggota PBB. Artinya di seluruh permukaan bumi COVID-19 sudah tersebar tanpa terkecuali. Dengan MANUSIA menjadi Agen pembawa yang sangat efektif.

Oleh karena itu, maka, tindakan LOCKDOWN adalah satu-satunya tindakan yang PALING MASUK AKAL untuk menghentikan penyebaran virus COVID 19 ini.

Lockdown telah terbukti sangat efektif dilakukan di China sebagai Negara pertama kali terjangkit COVID 19 ini. Dari 50 distrik yang dilockdown dalam waktu 1 bulan penyebaran Virus COVID 19 telah berangsur-angsur berhenti kematian bisa dihentikan hanya berjumlah 1450 dan saat ini 80% pasien telah dinyatakan sembuh.

Karena itu, demi 271 juta orang Indonesia, demi 7,5 miliar penduduk dunia, tindakan LOCKDOWN harus dilakukan. Berapa lama?

Menurut pengalaman RRT (Republik Rakyat Tiongkok ) satu bulan saja cukup. Dan satu bulan lockdown itu tidak lama.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article