jfid – Ganjar Pranowo, S.H. M.I.P. (lahir 28 Oktober 1968) adalah seorang politisi yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah selama dua periode sejak 23 Agustus 2013. Sebelumnya, ia merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat PDI Perjuangan periode 2004–2009 dan 2009–2013. Ia juga sedang menjabat sebagai Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) selama dua periode, yaitu 2014–2019 dan 2019–2024; sekaligus Ketua Umum Persatuan Radio TV Publik Daerah Seluruh Indonesia (Persada.id).
Pada 21 April 2023, Ganjar Pranowo ditunjuk oleh PDIP sebagai calon presiden Indonesia 2024. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Istana Batu Tulis, Bogor, dan disiarkan secara virtual. Dalam kesempatan itu, hadir pula Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Puan Maharani.
Rekam Jejak
Ganjar Pranowo dilahirkan dari keluarga sederhana di sebuah desa di lereng Gunung Lawu, Karanganyar dari ayah bernama Parmudji Pramudi Wiryo dan ibu bernama Sri Suparni. Lahir dengan nama Ganjar Sungkowo, ia merupakan anak kelima dari enam bersaudara1 Saudara-saudaranya yakni Pri Kuntadi, Pri Pambudi Teguh, 3 Pri Jadi Joko Prasetyo, Prasetyowati, dan Nur Hidayati. Ayah Ganjar Pranowo merupakan seorang polisi dan sempat ditugaskan dalam operasi penumpasan gerakan PRRI di Sumatra Tengah (Sumatra Barat, Riau, dan Jambi sekarang). Pemberian nama “Pri” kepada tiga saudara Ganjar lantaran sang ayah tiga kali turun ke medan operasi penumpasan PRRI.
Ganjar Pranowo juga memiliki kisah penggantian nama yang lazim terjadi pada tradisi anak-anak di tanah Jawa-Mataram zaman dahulu. Nama asli dari Ganjar Pranowo adalah Ganjar Sungkowo yang berarti “Ganjaran dari Kesusahan/Kesedihan (Sungkowo)”. Namun, ketika memasuki masa sekolah nama Sungkowo diganti dengan Pranowo karena rasa ketakutan orang tuanya jika sang anak kelak “selalu berkubang kesialan dan kesusahan” bila memakai nama Sungkowo.
- Advertisement -
Memasuki SMP, Ganjar dan keluarganya pindah ke Kutoarjo untuk mengikuti tempat tugas ayahnya. Selanjutnya, ia bersekolah di SMP Negeri 1 Kutoarjo atau saat ini menjadi SMP Negeri 3 Purworejo. Lulus dari sekolah menengah pertama melanjutkann ke jenjang SLTA di SMA Bopkri 1 Yogyakarta. Di SMA, ia aktif dalam kegiatan kepramukaan (Dewan Ambalan).
Menjelang kelulusan SMA pada akhir dekade 1980-an, sang ayah pensiun dari kedinasannya di Polri Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, ibu Ganjar membuka warung kelontong, sementara ia sempat berjualan bensin di pinggir jalan. Tamat SMA, ia melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. Di kampus, ia bergabung dengan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) serta kegiatan pecinta alam di mana ia pernah melatih untuk SMA Negeri 8 Yogyakarta dan SMA Negeri 1 Sewon, Bantul. Selama kuliah di UGM, Ganjar mengaku sempat cuti kuliah selama dua semester akibat tidak memiliki biaya untuk perkuliahan.
Ganjar juga meraih gelar S2 (master) di jurusan Ilmu Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia. Ganjar mengaku memiliki hobi demonstrasi semasa kuliah. Ia pernah mendemo rektor UGM kala itu (periode 1986-1990) Koesnadi Hardjasoemantri dan ikut serta dalam demonstrasi menolak penggusuran untuk proyek Waduk Kedungombo
Setelah lulus dari UGM, Ganjar bekerja sebagai wartawan di Harian Kedaulatan Rakyat dan menjadi dosen di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Ia juga aktif dalam berbagai organisasi kemasyarakatan, seperti Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKIS), dan Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI-Polri (FKPPI).
Pada tahun 2004, Ganjar terjun ke dunia politik dengan menjadi anggota DPR dari PDIP. Ia duduk di Komisi II yang membidangi pemerintahan, otonomi daerah, aparatur negara, dan reformasi birokrasi. Ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi II periode 2009-2013. Selama di DPR, ia dikenal sebagai salah satu anggota yang kritis dan vokal terhadap berbagai isu nasional. Ia juga aktif dalam berbagai pansus, seperti pansus hak angket Bank Century, pansus RUU Pemilu, pansus RUU Keistimewaan Yogyakarta, dan pansus RUU Pilkada.
- Advertisement -
Pada tahun 2013, Ganjar mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Tengah bersama Heru Sudjatmoko dari PDIP. Pasangan ini berhasil memenangkan pilkada dengan perolehan suara sebesar 41,28 persen, mengalahkan pasangan Bibit Waluyo-Rustriningsih dari Partai Demokrat dan Sudirman Said-Ida Fauziyah dari Partai Gerindra.
Selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar dikenal sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat, selalu turun ke bawah dan sangat ideologis. Ia juga memiliki berbagai program unggulan, seperti Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (JGNWM) yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui bantuan modal usaha mikro; Jateng Nglebokno Sampah (JNS) yang bertujuan untuk mengurangi sampah plastik dengan memberikan insentif bagi masyarakat yang mau menukar sampah plastik dengan bibit tanaman atau sembako; Jateng Siap Kerja (JSK) yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi tenaga kerja melalui pelatihan gratis; Jateng Siap Vaksin (JSV) yang bertujuan untuk mempercepat program vaksinasi COVID-19 di provinsi ini; dan lain-lain.
Pada tahun 2018, Ganjar kembali mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Tengah bersama Taj Yasin Maimoen dari PKB. Pasangan ini berhasil mempertahankan jabatannya dengan perolehan suara sebesar 58,37 persen, mengalahkan pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah dari koalisi Partai Gerindra, PAN, PKS, dan PPP.
- Advertisement -
Kontroversi
Meski memiliki rekam jejak yang cukup baik sebagai politisi dan gubernur, Ganjar Pranowo juga tidak lepas dari berbagai kontroversi yang menimpanya. Berikut beberapa di antaranya:
- Kasus korupsi e-KTP: Ganjar Pranowo sempat terseret kasus korupsi e-KTP pada November 2017, ketika mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) menyatakan melihat Ganjar Pranowo yang saat itu menjabat Wakil Ketua Komisi II DPR menerima uang dalam proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) senilai US$500.000. Ganjar membantah tuduhan tersebut dan mengklaim tidak pernah menerima uang apapun dari Nazaruddin. Ia juga bersedia diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jika ada bukti yang kuat. Hingga saat ini, kasus ini belum ada kejelasan hukumnya.
- Izin Pabrik Semen Rembang: Ganjar Pranowo pada tahun 2017 juga sempat menerbitkan surat izin bernomor 660.1/4/2017 tentang Penambangan PT Semen Indonesia di Rembang, yang menuai protes dari warga dan aktivis lingkungan. Mereka menolak pembangunan pabrik semen di kawasan karst karena akan merusak ekosistem dan sumber air di sana. Ganjar mengatakan, penerbitan izin lingkungan semen di Rembang merupakan tindak lanjut dari rekomendasi Komisi Penilai Amdal (KPA). Komisi ini, menurutnya telah melaksanakan sidang penilaian adendum Amdal semen di Rembang pada 2 Februari 2017. Ia juga mempersilahkan warga untuk menggugat ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) jika tidak puas dengan keputusannya.
- Kasus Tambang Wadas: Konflik lain yang melibatkan Ganjar Pranowo adalah kasus tambang Wadas yang berlatar belakang rencana pemerintah membuka penambangan terbuka batuan andesit di wilayah desa tersebut untuk dijadikan bahan baku pembangunan Bendungan Bener yang masih satu kecamatan dengan wilayah desa ini. Warga Wadas menolak rencana tersebut karena akan merusak lingkungan desa mereka. Mereka mendesak Ganjar mencabut Izin Penetapan Lokasi (IPL) penambangan batu andesit untuk proyek Bendungan Bener. Namun, Ganjar menolak permintaan warga dan mengatakan bahwa penambangan batu andesit adalah hal yang wajar dan tidak berbahaya bagi lingkungan. Ia juga mengklaim bahwa warga Wadas sebenarnya mendukung pembangunan bendungan, tetapi ada pihak-pihak tertentu yang memprovokasi mereka untuk menolak penambangan.
- Menonton film porno: Pernyataan Ganjar Pranowo yang menuai kontroversi adalah ketika hadir di podcast Deddy Corbuzier, 2019 yang lalu. Di sesi itu, Ganjar Pranowo mengaku pernah menonton film porno. Bahkan, ia mengeklaim hal tersebut adalah wajar. Kemudian, Ganjar juga mengatakan seseorang yang sudah beranjak dewasa wajar jika suka menonton porno. Pernyataan ini mendapat kritik dari berbagai pihak, terutama dari kalangan agamis dan konservatif. Mereka menilai bahwa Ganjar telah melegalkan perilaku asusila dan tidak pantas menjadi contoh bagi generasi muda.
- Konflik dengan Puan Maharani: Konflik dengan Puan Maharani, juga menjadi kontroversi Ganjar Pranowo. Puan dalam HUT PDIP ke-48 pada Mei 2021 di Panti Marhaen Semarang, sempat menyinggung soal pemimpin yang hanya senang eksis di media sosial. Ia mengatakan bahwa sosok itu tidak pantas untuk menjadi capres. Banyak yang menafsirkan bahwa sindiran Puan itu ditujukan kepada Ganjar Pranowo, yang dikenal aktif di media sosial dan sering mengunggah kegiatannya sebagai gubernur. Ganjar sendiri mengaku tidak tersinggung dengan pernyataan Puan dan menganggapnya sebagai kritik yang membangun.
- Tolak Israel: Kontroversi terbaru yang melibatkan Ganjar Pranowo adalah penolakannya terhadap kehadiran tim nasional Israel dalam perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Ganjar mendukung sikap PDIP yang menolak Israel karena alasan ideologis dan solidaritas dengan Palestina. Namun, sikap ini berbuntut pada pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 oleh FIFA, yang menganggap Indonesia melanggar prinsip netralitas politik dalam olahraga. Ganjar pun mendapat protes dan serangan dari warganet melalui akun media sosialnya. Ia dituduh menjadi dalang pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Prestasi dan Kinerja
Di sisi lain, Ganjar Pranowo juga memiliki berbagai prestasi dan kinerja yang patut diapresiasi sebagai politisi dan gubernur. Berikut beberapa di antaranya:
- Membawa Jawa Tengah menjadi provinsi terbaik dalam penanganan COVID-19: Ganjar Pranowo berhasil membawa Jawa Tengah menjadi provinsi terbaik dalam penanganan COVID-19 versi Kementerian Kesehatan pada tahun 2020. Hal ini berdasarkan indikator seperti jumlah kasus positif, angka kesembuhan, angka kematian, jumlah tes, jumlah tracing, jumlah isolasi, jumlah vaksinasi, dan lain-lain. Ganjar juga dikenal sebagai salah satu gubernur yang paling responsif dan proaktif dalam menangani pandemi, dengan melakukan berbagai inovasi seperti Jateng Siap Kerja, Jateng Siap Vaksin, Jateng Siap Belajar, Jateng Siap Wisata, dan lain-lain.
- Membawa Jawa Tengah menjadi provinsi terbaik dalam pelayanan publik: Ganjar Pranowo juga berhasil membawa Jawa Tengah menjadi provinsi terbaik dalam pelayanan publik versi Ombudsman RI pada tahun 2020. Hal ini berdasarkan indikator seperti kualitas layanan administrasi publik, kualitas layanan perizinan, kualitas layanan pendidikan, kualitas layanan kesehatan, kualitas layanan infrastruktur, kualitas layanan sosial, dan lain-lain. Ganjar juga dikenal sebagai salah satu gubernur yang paling peduli dengan kepentingan rakyat, dengan melakukan berbagai program seperti Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng, Jateng Nglebokno Sampah, Jateng Siap Kerja, dan lain-lain.
- Membawa Jawa Tengah menjadi provinsi terbaik dalam pengelolaan keuangan: Ganjar Pranowo juga berhasil membawa Jawa Tengah menjadi provinsi terbaik dalam pengelolaan keuangan versi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada tahun 2020. Hal ini berdasarkan indikator seperti akuntabilitas laporan keuangan, efektivitas pengelolaan anggaran, efisiensi penggunaan sumber daya, transparansi pengadaan barang dan jasa, pencegahan korupsi dan gratifikasi, dan lain-lain. Ganjar juga dikenal sebagai salah satu gubernur yang paling hemat dan efisien dalam mengelola anggaran daerah, dengan melakukan berbagai upaya seperti penghematan biaya operasional, optimalisasi pendapatan asli daerah (PAD), peningkatan investasi dan ekspor, dan lain-lain.
- Membawa Jawa Tengah menjadi provinsi terbaik dalam pembangunan daerah: Ganjar Pranowo juga berhasil membawa Jawa Tengah menjadi provinsi terbaik dalam pembangunan daerah versi Kementerian Dalam Negeri pada tahun 2020. Hal ini berdasarkan indikator seperti indeks pembangunan manusia (IPM), indeks kemiskinan multidimensi (IKM), indeks ketimpangan (Gini Ratio), indeks daya saing daerah (IDSD), indeks demokrasi Indonesia (IDI), dan lain-lain. Ganjar juga dikenal sebagai salah satu gubernur yang paling visioner dan inovatif dalam membangun daerah, dengan melakukan berbagai proyek strategis seperti pembangunan jalan tol, bandara, bendungan, kawasan industri, kawasan wisata, dan lain-lain.
- Membawa Jawa Tengah menjadi provinsi terbaik dalam penghargaan nasional dan internasional: Ganjar Pranowo juga berhasil membawa Jawa Tengah menjadi provinsi terbaik dalam penghargaan nasional dan internasional versi berbagai lembaga dan organisasi pada tahun 2020. Beberapa penghargaan yang diraih antara lain adalah Anugerah Kihajar 2020 untuk bidang pendidikan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Anugerah Paritrana 2020 untuk bidang kesehatan dari Kementerian Kesehatan, Anugerah Wahana Tata Nugraha 2020 untuk bidang transportasi dari Kementerian Perhubungan, Anugerah Adipura 2020 untuk bidang lingkungan hidup dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Anugerah Pangripta Nusantara 2020 untuk bidang perencanaan pembangunan dari Bappenas, Anugerah Public Service Innovation Award 2020 untuk bidang inovasi pelayanan publik dari United Nations Public Administration Network (UNPAN), dan lain-lain.
- Membawa Jawa Tengah menjadi provinsi terbaik dalam kepuasan masyarakat: Ganjar Pranowo juga berhasil membawa Jawa Tengah menjadi provinsi terbaik dalam kepuasan masyarakat versi berbagai survei dan lembaga riset pada tahun 2020. Beberapa survei yang menunjukkan hal tersebut antara lain adalah Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), Survei Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Survei Indeks Persepsi Korupsi (IPK) dari Transparency International Indonesia (TII), Survei Elektabilitas Calon Presiden 2024 dari berbagai lembaga survei seperti Indikator Politik Indonesia, Lembaga Survei Indonesia (LSI), Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Charta Politika, Cyrus Network, dan lain-lain.
Pandangan Masyarakat
Pandangan masyarakat terhadap Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024 bervariasi, tergantung dari sudut pandang dan preferensi politik masing-masing. Berikut beberapa pandangan yang dapat diidentifikasi:
- Pandangan positif: Mereka yang memiliki pandangan positif terhadap Ganjar Pranowo biasanya mengapresiasi kinerja dan prestasinya sebagai gubernur Jawa Tengah. Mereka menilai bahwa Ganjar Pranowo adalah sosok pemimpin yang dekat dengan rakyat, responsif, progresif, visioner, inovatif, dan berintegritas. Mereka juga menganggap bahwa Ganjar Pranowo memiliki kapasitas dan kompetensi yang cukup untuk memimpin Indonesia di masa depan. Mereka juga mendukung visi-misi dan program-program yang ditawarkan oleh Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
- Pandangan netral: Mereka yang memiliki pandangan netral terhadap Ganjar Pranowo biasanya belum memiliki keputusan atau pilihan pasti mengenai calon presiden 2024. Mereka masih menunggu perkembangan politik dan situasi terkini sebelum menentukan sikap. Mereka juga masih mempertimbangkan berbagai faktor dan aspek yang berkaitan dengan calon presiden, seperti visi-misi, program, track record, elektabilitas, koalisi, dan lain-lain. Mereka juga masih terbuka untuk mendengar dan membandingkan pandangan dan penawaran dari calon-calon lain yang muncul.
- Pandangan negatif: Mereka yang memiliki pandangan negatif terhadap Ganjar Pranowo biasanya menyoroti kontroversi dan kelemahan yang dimiliki oleh Ganjar Pranowo sebagai gubernur Jawa Tengah. Mereka menilai bahwa Ganjar Pranowo adalah sosok pemimpin yang tidak konsisten, tidak tegas, tidak berani, tidak berwibawa, dan tidak berprinsip. Mereka juga menganggap bahwa Ganjar Pranowo memiliki kapasitas dan kompetensi yang kurang untuk memimpin Indonesia di masa depan. Mereka juga menolak visi-misi dan program-program yang ditawarkan oleh Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Program Unggulan
Sebagai calon presiden 2024, Ganjar Pranowo memiliki beberapa program unggulan yang menjadi andalan dan penawarannya kepada masyarakat Indonesia. Berikut beberapa di antaranya:
- Indonesia Siap Kerja: Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kerja Indonesia melalui berbagai upaya, seperti pelatihan keterampilan, sertifikasi kompetensi, bantuan modal usaha, peningkatan kesejahteraan pekerja, perluasan lapangan kerja, pemberdayaan ekonomi kreatif, dan lain-lain. Program ini juga bertujuan untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan di Indonesia.
- Indonesia Siap Vaksin: Program ini bertujuan untuk mempercepat program vaksinasi COVID-19 di Indonesia melalui berbagai upaya, seperti peningkatan kapasitas produksi vaksin lokal, peningkatan akses dan distribusi vaksin, peningkatan partisipasi dan kesadaran masyarakat untuk divaksin, peningkatan koordinasi dan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, peningkatan pengawasan dan evaluasi terhadap efektivitas dan efisiensi program vaksinasi, dan lain-lain. Program ini juga bertujuan untuk mengakhiri pandemi COVID-19 di Indonesia.
- Indonesia Siap Belajar: Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kesetaraan pendidikan di Indonesia melalui berbagai upaya, seperti peningkatan infrastruktur dan fasilitas pendidikan, peningkatan kesejahteraan dan kompetensi guru, peningkatan kurikulum dan metode pembelajaran, peningkatan akses dan inklusivitas pendidikan, peningkatan kolaborasi dan inovasi dalam dunia pendidikan, peningkatan pengembangan bakat dan minat siswa, dan lain-lain. Program ini juga bertujuan untuk mencetak generasi muda yang cerdas, kreatif, mandiri, dan berakhlak mulia.
- Indonesia Siap Wisata: Program ini bertujuan untuk meningkatkan potensi dan daya tarik pariwisata di Indonesia melalui berbagai upaya, seperti pengembangan destinasi wisata unggulan, pengembangan industri kreatif terkait pariwisata, pengembangan infrastruktur dan transportasi pariwisata, pengembangan sumber daya manusia pariwisata, pengembangan promosi dan pemasaran pariwisata, pengembangan standar kualitas dan keamanan pariwisata, pengembangan kearifan lokal dan pelestarian lingkungan dalam pariwisata, dan lain-lain. Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara ke Indonesia.
Calon Wakil Presiden
Sebagai calon presiden 2024 dari PDIP, Ganjar Pranowo tentu membutuhkan seorang calon wakil presiden (cawapres) yang dapat mendampinginya dalam kontestasi politik mendatang. Namun, hingga saat ini belum ada kepastian siapa yang akan menjadi cawapres Ganjar Pranowo. Beberapa nama yang sempat disebut-sebut sebagai kandidat cawapres Ganjar Pranowo antara lain adalah:
- Sandiaga Salahuddin Uno: Sandiaga Uno adalah seorang pengusaha dan politisi yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Ia pernah menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2018 bersama Anies Baswedan dan juga calon wakil presiden 2019 bersama Prabowo Subianto. Sandiaga Uno dikenal sebagai sosok yang memiliki kemampuan komunikasi dan jaringan yang luas, serta pengalaman di bidang ekonomi dan pariwisata. Sandiaga Uno juga memiliki elektabilitas yang cukup tinggi di kalangan masyarakat, terutama di kalangan pemilih muda dan perempuan.
- Erick Thohir: Erick Thohir adalah seorang pengusaha dan politisi yang saat ini menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ia juga pernah menjadi Ketua Tim Sukses Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019. Erick Thohir dikenal sebagai sosok yang memiliki visi dan inovasi dalam mengelola BUMN, serta kiprahnya di dunia olahraga dan media. Erick Thohir juga memiliki elektabilitas yang cukup baik di kalangan masyarakat, terutama di kalangan pemilih urban dan profesional.
- Andika Perkasa: Andika Perkasa adalah seorang jenderal purnawirawan TNI Angkatan Darat yang pernah menjabat sebagai Panglima TNI periode 2018-2021. Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) periode 2018-2020 dan Komandan Jenderal Kopassus periode 2017-2018. Andika Perkasa dikenal sebagai sosok yang memiliki integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugasnya sebagai prajurit, serta prestasinya dalam memimpin operasi militer dan penegakan hukum. Andika Perkasa juga memiliki elektabilitas yang cukup bagus di kalangan masyarakat, terutama di kalangan pemilih nasionalis dan religius
- Agus Harimurti Yudhoyono (AHY): AHY adalah seorang letnan kolonel purnawirawan TNI Angkatan Darat yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Ia juga pernah menjadi calon gubernur DKI Jakarta 2017 bersama Sylviana Murni dan calon wakil presiden 2019 bersama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). AHY dikenal sebagai sosok yang memiliki pendidikan dan karier militer yang cemerlang, serta warisan politik dari ayahnya yang merupakan presiden keenam Indonesia. AHY juga memiliki elektabilitas yang cukup lumayan di kalangan masyarakat, terutama di kalangan pemilih moderat dan loyalis Partai Demokrat.
- Muhaimin Iskandar (Cak Imin): Cak Imin adalah seorang politisi yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2009-2014 dan 2014-2019, serta Ketua MPR RI periode 2019-2020. Cak Imin dikenal sebagai sosok yang memiliki basis massa dan pengaruh di kalangan Nahdlatul Ulama (NU), serta keterampilan berpolitik dan bernegosiasi dengan berbagai pihak. Cak Imin juga memiliki elektabilitas yang cukup oke di kalangan masyarakat, terutama di kalangan pemilih tradisional dan santri.
Dari kelima nama tersebut, belum ada yang secara resmi ditetapkan sebagai cawapres Ganjar Pranowo oleh PDIP. Namun, menurut Ketua DPP PDIP Puan Maharani, pengumuman cawapres Ganjar Pranowo akan dilakukan pada September 2023, setelah melalui proses penggodokan dan pematangan. Puan juga mengatakan bahwa cawapres Ganjar Pranowo harus memiliki kesamaan visi dan misi dengan PDIP dan Ganjar Pranowo sendiri.