Stay At Home, Ikhtiar Pencegahan yang Rasulullah Ajarkan

Apriansyah
5 Min Read

JfID – Sejak kerajaan Arab Saudi menghentikan aktifitas umrah dari jamaah asing untuk sementara waktu, mulailah bermunculan prasangka buruk dari netizen yang bahkan masih diperdebatkan hingga hari ini.

Seperti perkataan, “Negara bertauhid kok takut korona?”. Tentunya ini adalah perkataan yang tidak didasari ilmu ataupun masih belum sempurna dalam memahami konsep tahuid dalam islam.

Demikian pula perkataan-perkataan serupa seperti mengkaitkan bahwa orang yang melakukan tindakan preventif mencegah virus korona berarti takut selain kepada Allah. Benarkah demikian?

Berobat adalah sebuah ikhtiar yang diperbolehkan dalam islam, rasullulah Saw bersabda,
.
“Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali Dia juga menurunkan penawarnya.”
(HR Bukhari).

Demikian pula tujuan diturunkannya Al-Qur’an. Sebagaimana firman Allah ta’ala,

“Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.”
(QS Al Isra’ : 82)

Adapun takut terjangkit virus corona merupakan takut yang lahiriah, bukanlah takut yang sifatnya ibadah sehingga menghantarkan seseorang pada kesyirikan. Semisal takut akan ramalan, takut gangguan jin dan sebagainya.
Sebagaimana sabda Rasulullah
.
“Larilah dari penyakit kusta sebagaimana engkau lari dari singa.”
(HR. Muslim)

Tindak pencegahan juga termasuk ikhtiar yang telah Rasulullah SAW ajarkan,

“Jika kalian mendengar wabah disuatu daerah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah ditempatmu berada, maka janganlah kamu tinggalkan daerah itu.”
(HR. Bukhari)

Termasuk juga dalam hal ini adalah berikhtiar melakukan sebab-sebab agar terhindar dari penyakit Corona.

Sebagaimana datang dalam banyak hadits-hadits Nabi, seperti memakan tujuh butir kurma di waktu pagi, dzikir pagi petang, dan yang semisal. Maka mencuci tangan, menggunakan masker, dan tindakan pencegahan lainnya.

Bagian mana sih yang kurang jelas?

Sumber-sumber sahih sudah banyaak teriak2 prediksi kasus di Indonesia dalam beberapa hari ke depan bisa mencapai ribuan dan melejit hingga jutaan!

Saya beri 1 contoh kasus saja
Menteri Perhubungan yg positif kena covid19.
Silakan bayangkan sepanjang 2 minggu kemarin beliau berinteraksi dengan siapa saja?

Jelas2 menteri ya pasti minimal ada ajudan, ada staf ahli, ada wartawan.
Belum lagi beliau pasca kunjungan kerja di berbagai provinsi di Indonesia dan abis kondangan ketemu ribuan orang.

Tarolah beliau HANYA mengkontaminasi 10 orang, lalu masing-masing dari 10 orang itu meneruskan virus ke 10 orang lagi
Artinya ada 10 + (10×10) = 110 orang
Terus aja dikalikan 10.
Berapa ribu? Berapa ratus ribu? Berapa juta?

Itu aja baru contoh estimasi kecil, Emangnya dalam 2 minggu cuma ketemu 10 orang?
Dalam satu waktu di satu pasar atau resto atau supermarket aja dalam 1 jam kita bisa berdekatan dengan lebih dari 10 orang kan. Bagaimana jika 2 minggu?

Jadi..menurut saya, angka JUTAAN bukan angka yang sulit untuk dicapai oleh covid 19 ini dalam beberapa waktu ke depan jika sikap takabur, ignorant, masa bodoh, dan sok sakti masih dominan.

Iya pak menteri langsung dapat penanganan terbaik, lha yang rakyat biasa? Gimana?
Gaess. Ente sakit biasa aja, bisa berhari- antri dapat kamar di RS! Gimana kalo ada lonjakan 100 pasien dalam 1 hari?
Bayangin aja di angka segitu dulu..
Udah?

So demi Allah, STAY AT HOME please..
Karantina diri dan keluarga di rumah, Jangan liburan sekolah malah dipake piknik lah, mudik lah.. stay at home! Patuhi teladan Rasulullah setidaknya kali ini saja.

Ka’bah ditutup bukan karna mereka lebih takut pada virus ketimbang Allah! Melainkan karna tingginya ilmu syari mereka sehingga yg diupayakan adalah IKHTIAR TERBAIK demi kehidupan ummat.

Jadi kalo masih ada yg dengan saktinya berkilah, hidup mati mah di tangan Allah, kapan aja bisa, itu tidak salah. Tapi jika tidak dibarengi dengan ikhtiar terbaik, maka Anda adalah manusia takabur, dan itu dibenci Allah.

Jangan pula jadi menimbun sembako. Siapkan seperlunya untuk kebutuhan 2 mingguan. Saat keluar rumah patuhi anjuran perlindungan diri dari pemerintah,Berdoa, dzikir, jaga diri dan keluarga. Semogah Allah melindungi kita semua.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article