Jurnal Faktual
  • News
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Politik
    • Birokrasi
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Wisata
    • Profil
  • OpiniHot
No Result
View All Result
Kirimkan
Jurnal Faktual
  • News
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Politik
    • Birokrasi
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Wisata
    • Profil
  • OpiniHot
Kirimkan
  • Login
  • Register
New & Opini
Home Berita Budaya

Sabun

by Heru Harjo Hutomo
3 bulan ago
in Budaya, Opini
Reading Time: 4min read
0
Share on FacebookShare on Twitter

jfid – Di sepanjang sejarah manusia, sabun seperti memiliki makna yang khusus. Tak ada data yang pasti perihal awal-mula sabun. Bagi orang-orang zaman dulu, untuk membersihkan daki, mereka memakai minyak kelapa—yang konon juga dapat digunakan untuk pelicin pemijatan.

Bahan pelicin, demikianlah yang terkenal dari sabun pada akhirnya. Dalam seni pertunjukan, sebuah opera atau drama yang mendayu-dayu dan biasanya sangat banyak konflik yang disajikannya, hingga terkadang membuat eneg, akan disebut sebagai opera sabun. Dan lazimnya tak ada yang tergila-gila pada opera sabun atau telenovela selain remaja dan emak-emak.

Dapat kita saksikan bagaimana opera-opera sabun begitu hidup dalam pergaulan sehari-hari di masa kini. Ada yang berlatar Amerika, Meksiko, India, Korea, hingga yang lokal. Konflik dan masalah seperti tak ada habisnya untuk hadir dan seperti menjadi daya jual utamanya—sampai-sampai, seandainya kita hidup di dalamnya, akan merasakan kelelahan yang luar biasa.

Tapi bukankah realitas sosial dan politik di hari ini adalah realitas “sabun” dimana oleh Guy Debord disebut sebagai “masyarakat tontonan” (Kelam Zaman Masyarakat Tontonan, Heru Harjo Hutomo, https://jalandamai.org)? Dan bukankah makna politik tak lagi sesempit hubungan antara negara dengan warga negara dan warga negara dengan warga negara lainnya?

Seorang cabup dan cawabup, cagub dan cawagup, apalagi yang tak jelas rekam jejaknya, akan sedemikian mudahnya di-“sabun”-kan kehidupannya dalam realitas politik hari ini guna meraup simpati. Bahkan terkadang, sampai dapat menitikkan air mata para penontonnya—atau justru sebaliknya, mengundang gelak-tawa di warung-warung kopi, emperan rumah pedesaan, dan jalanan.

BACAJUGA

No Content Available

Dalam pergaulan anak-anak muda zaman sekarang terdapat istilah “mood booster” yang, bagi saya, sepadan dengan istilah “tukang sabun.” Kedua istilah itu sama-sama merujuk pada pelicin atau bahan yang dapat membuat sebagian orang terkadang marah, terbahak, merana dan menangis sendirian atau bersamaan dengan cara memperbincangkannya dalam keseharian yang tak jarang sampai dapat memengaruhi relasi keluarga yang nyata—atau bahkan seandainya opera sabun itu terkait dengan politik praktis, akan dapat membuat gaduh atau justru hening sebuah masyarakat.

Dalam sebuah catatan, Nasib Akal Sehat di Tengah Kebudayaan Klambrangan (https://jurnalfaktual.id), tanpa sadar sebagian orang telah terjebak pada sebuah politik opera sabun yang ketika hari yang ditentukan tiba akan menentukan posisi dan kubu mana yang ia pijak tanpa sedikit pun mendapatkan kompensasi. Bahkan pun ketika ia memutuskan untuk berpura-pura atau berupaya mengkhianati pijakan awalnya, stigma di kemudian hari akan menetap dan seperti tak mudah untuk hilang—hingga tak jarang dapat memengaruhi kehidupannya. Demikianlah politik opera sabun, politik klambrangan, yang sesaat seperti dapat melepaskan orang dari kepenatan hidup, tapi tanpa sadar menyurungkannya ke sebuah konflik dan kegamangan yang berkepanjangan.

(Heru Harjo Hutomo: penulis kolom, peneliti lepas, menggambar dan bermain musik)   

ShareTweetSendShare

Related Posts

Kapasitas sesak penjara (foto: bbc)

Hukum Sebagai Penyembah Problem Sosial

2 hari ago

90% Warteg akan Terpukul Tutup di Tahun 2021, UKM Lainnya Bagaimana?

6 hari ago

Kendala Madura tak Segera jadi Provinsi

1 minggu ago
Gambar ilustrasi (produksi: Mardigu Wowiek)

Perang Yuk dengan Tiongkok dan Amerika

2 minggu ago

Perdagangan Komoditas Kelautan – Perikanan Teluk Saleh

2 minggu ago
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo saat sidak Gudang Pupuk di Indramayu

Syahrul Yasin Limpo Jabat Menteri Pertanian, Kelangkaan Pupuk tak Selesai

2 minggu ago
Load More
Next Post

Perspektif LBH Ach Madani Memaknai Hari Jadi Sumenep

Discussion about this post

POPULER

  • Baca
  • Opini
  • Berita
Foto : Kapolda NTB Irjen Pol Mohammad Iqbal S.I.K, M.H saat akan disuntik vaksin untuk yang kedua kalinya di di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Mataram.
Berita

Ini Kali Kedua Kapolda NTB Suntik Vaksin, Masyarakat Diminta Jangan Percaya Berita Hoax

28/01/2021
Pemulangan Jenasah PMI Malaysia ke Indonesia oleh PCINU Malaysia
Berita

Kabar Baik, Bagi Anda yang Memiliki Sanak Saudara di Malaysia, PCINU Hadir untuk Bangsa

27/01/2021 - Updated on 28/01/2021
Foto : Ketua Umum Pengurus Besar NW (PBNW), Syaikhuna Tuan Guru Bajang KH Muhammad Zainuddin Atsani bersama Dr. H. Zulkieflimansyah Gubernur NTB
Berita

Kiprah NW Makin Meluas dengan Digitalisasi

27/01/2021
Berita

Ketua DPC Projo Muara Enim Berharap, Jabatan Sekda Diisi oleh Putra Daerah

27/01/2021
Jurnal Faktual

© 2020

Informasi

  • Pedoman
  • Redaksi
  • Periklanan
  • Privacy Policy
  • Tentang
  • Rilis Berita
  • Saran Translate

Terhubung

No Result
View All Result
  • Opini
  • News
    • Birokrasi
    • Hukum dan Kriminal
    • Kesehatan
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Wisata
    • Profil
    • Polling
  • Kirim Tulisan
  • Login
  • Sign Up

© 2020

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.