Jurnal Faktual
  • News
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Politik
    • Birokrasi
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Wisata
    • Profil
  • OpiniHot
No Result
View All Result
Kirimkan
Jurnal Faktual
  • News
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Politik
    • Birokrasi
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Wisata
    • Profil
  • OpiniHot
Kirimkan
  • Login
  • Register
New & Opini
Home Opini

Pembaca-Penulis: Ruang Interpretasi Tanpa Henti

by Tjahjono Widarmanto
8 bulan ago
in Opini, Pendidikan
Reading Time: 5min read
0
Ilustrasi kampanye disinformasi lewat internet | Gerd Altmann /Pixabay

Ilustrasi kampanye disinformasi lewat internet | Gerd Altmann /Pixabay

Share on FacebookShare on Twitter

jfID – Todorov pada abad ke-18 pernah berseru, bahwa sebuah teks adalah sebuah piknik. Seorang penulis mengristalkan pikiran-pikiran di kepalanya, di otaknya, ke dalam wujudnya yang baru: ‘kata-kata’. Melalui kata-kata itulah ditawarkannya pikirannya kepada pembaca yang datang dengan khazanah dalam kepala dan pikirannya. Seorang pembaca bukanlah bidang kosong sama sekali, namun dalam dirinya, dalam kepala seorang pembaca sudah terdapat cakrawala atau khazanah yang mungkin berdekatan, selaras, bahkan berlawanan dengan penawaran yang dilakukan penulis.

Maka berlangsunglah sebuah pertemuan yang intim, perjalanan yang gaduh serta riang, atau sebuah perjamuan yang mungkin tidak berhenti pada sebuah pertemuan, perjalanan atau perjamuan yang sekejap itu, melainkan akan bergulir dari waktu ke waktu, dari satu ruang ke ruang yang lain. Sebuah piknik (meminjam istilah Todorov di atas), bisa berlanjut panjang, tak hanya berhenti pada satu pembaca saja, namun dengan berbagai pembaca dari segenap mata angin, dari berbagai kurun waktu. Proses piknik tersebut mengundang para pelancong yang pada gilirannya nanti akan melahirkan teks yang baru. Dengan kata lain sebuah teks akan beranak pinak dalam wujud teks-teks baru yang tak terbilang dan tak terduga. Teks-teks yang baru itu mungkin saja akan menguatkan teks yang lama, memproyeksikan sudut yang baru, bahkan bisa menjadi malin kundang yang melawan teks sebelumnya.


Pembaca tak hanya mengacu pada jumlah oplah atau kelarisan sebuah buku, juga tak sekedar menunjukkan tingkat keterpelajaran sebuah bangsa, namun lebih dari itu pembaca adalah ayah kandung dari sebuah teks yang akan membuahi teks tersebut menjadi teks-teks baru. Semakin banyak pembaca, semakin banyak teks tersebut beranak pinak Pada mulanya seorang pembaca adalah seorang penikmat, lantas dalam sekejap ia berubah menjadi seorang pelancong, atau meminjam istilah Hasif Amini, seorang pemain di lapangan bahasa.


Dengan berbekal cakrawala pengetahuan serta pembendaharaan khazanah yang dipunyainya, seorang pembaca berubah menjadi seorang penafsir. Teks-teks yang dihadapinya akan ditafsirkan, diberinya makna, sekaligus akan mempertanyakannya. Sebagai pelancong, ia akan memberi tanda setiap persinggahan yang menarik hatinya. Pelancong sejati adalah pelancong yang selalu mencatat apa yang dijumpainya dalam perjalanan. Pun dengan pembaca, saat berhadapan dengan sebuah teks, tak henti-hentinya dalam perjalanan menelusuri teks tersebut dengan setia ia merangkai makna, menafsir, mencatat, dan memberi tanda bagian-bagian teks yang memikat hatinya. Sebagai seorang penafsir, maka ia dengan otomatis menjelma sosok yang lain: penulis. Pembaca yang baik otomatis akan menjadi seorang penulis pula, paling tidak ia akan menulis teks baru (dari respon apa yang dibacanya) dalam pikirannya sendiri.


Pembaca-penulis inilah yang menjadikan sebuah teks tak hanya berhenti pada teks belaka, namun teks itu menjelma menjadi virus yang membuat pembaca yang lain, yang hadir berikutnya, juga pembacanya terdahulu; menjadi gelisah untuk terus menggali, menguak, dan mengorak berbagai dimensi teks tersebut dari yang paling terselubung sampai batas yang paling tidak terduga. Maka piknik itu pun terus berlanjut tiada berujung, mengarungi berbagai alternative pemaknaan dengan jumlah pelancong yang juga terus bertambah seperti deret ukur atau lokomatif kereta.

BACAJUGA

No Content Available


Sebuah pembacaan adalah upaya penafsiran. Upaya menafsir tersebut tak akan pernah sampai pada titik final. Sebuah pembacaan melahirkan pembacaan selanjutnya, demikian terus menerus seperti putaran musim. Sebuah teks yang sama, di waktu pembacaan lain, baik dibaca ulang oleh pembaca yang sama atau pembaca yang baru, selalu saja akan menampilkan sisi-sisi baru, detil-detil yang berbeda, dan pencapaian yang berbeda-beda. Pembacaan ulang sebuah teks oleh serombongan pembaca, serombongan pelancong, tak bisa disebut sebagai pengulangan saja atau sekedar napak tilas belaka, namun sesungguhnya selalu hadir sebagai sebuah pencarian yang baru. Pencarian yang baru itu bisa saja melahirkan penemuan yang berbeda, namun bisa pula justru pembongkaran bahkan penjungkirbalikkan tafsir yang pernah dijumpai dalam pembacaan sebelumnya, paling tidak akan memperkaya tafsir yang selama ini telah dilakukannya.


Benar kata Todorov bahwa teks adalah sebuah piknik. Dan sebuah piknik adalah perjalanan yang mengasyikkan serta selalu menggoda. Pada akhirnya piknik itu akan melahirkan sekian pelancong berikut sekian tafsir. Piknik itu akan melahirkan beratus-ratus makna yang terus berkembang, beranak pinak, berkelindan, dan tak pernah sama.***

ShareTweetSendShare

Related Posts

Artidjo Alkostar, (antara foto)

Artidjo Alkostar Kyai Hakiki, bukan Asesori

1 hari ago
Slamet Ariyadi, saat memberikan masukan riset dan inovasi garam di UTM

Universitas Trunojoyo Madura Direkom Sebagai Fasilitator Garam Nasional

5 hari ago
Rusdianto Samawa, Tinjau Lokasi pembibitan benih bening Lobster

KKP Belum Memberi Perlindungan untuk Nelayan Lobster

5 hari ago
Foto: kompas.com/Nansianus Taris

Bagaimana Jokowi Bisa Ditahan?

6 hari ago
Deklarasi Pemuda dan Mahasiswa untuk kabupaten kepulauan Sumenep pada tahun 2016

Menunggu Sumenep dalam Pertanyaan?

1 minggu ago
Bahrul Ulum kepala sekolah MI Raudlatut Thalibin.

Inovasi Mendidik, para Siswa Difasilitasi Sepeda Ontel

2 minggu ago
Load More
Next Post
Fathor Rahman, Suami salah hasil Rapied test di Puskesmas Batu Putih saat laporan ke pimpinan DPRD Sumenep

Gonjang-ganjing Rapied Test di Puskesmas Batu Putih, Ada Duit di Corona

Discussion about this post

POPULER

  • Baca
  • Opini
  • Berita
Foto : Wakil Gubernur NTB, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, bersama Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi dan Lima Anggota Komisi Informasi (KI) NTB yang baru resmi dilantik
Berita

Lima Anggota Komisi Informasi Resmi Dilantik Wagub NTB

04/03/2021
Berita

Penghormatan Terakhir Pemkab Sumenep pada Soengkono Sidik dan Novi Sujatmiko

04/03/2021
Afan Afandi, kepala desa Lenteng Barat kecamatan Lenteng
Profil

Keberhasilan Afan Afandi, Pimpin Desa Lenteng Barat dengan Heroik

04/03/2021
Foto kiri, Soengkono Sidik, ketua DPC Demokrat Sumenep dan Novi Sujatmiko, Dirut BPRS Bhakti Sumekar
Berita

Dua Orang Penting di Kabupaten Sumenep, Meninggal di Hari yang Sama

03/03/2021
Jurnal Faktual

© 2020

Informasi

  • Pedoman
  • Redaksi
  • Periklanan
  • Privacy Policy
  • Tentang
  • Rilis Berita
  • Saran Translate

Terhubung

No Result
View All Result
  • Opini
  • News
    • Birokrasi
    • Hukum dan Kriminal
    • Kesehatan
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Wisata
    • Profil
    • Polling
  • Kirim Tulisan
  • Login
  • Sign Up

© 2020

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.