Masa Depan PAN, Tanpa Hanafi dan Amin Rais

jfid
By jfid
4 Min Read

jfID – Dengan mundurnya Hanafi Rais (Putra Amin Rais) dari keanggotaan PAN dan keanggotaan DPR-RI. Sebuah konstruksi baru dengan ditandainya Pendiri PAN (Amin Rais) sudah mulai luntur pengaruhnya di internal Partai.

Sebelumnya, PAN dan Amin Rais ibarat satu koin dua sisi. Namun, dengan berjalannya waktu. Koin itu berubah persegi panjang dan tak ada lagi gambar Amin Rais. Hal tersebut, bisa kita lihat di Kongres Kendari. Zulkifli Hasan dengan Eddy Soeparno mengalahkan paket Mulfachri dengan Hanafi Rais yang direstui Amin Rais.

Dengan mundurnya Hanafi Rais dari keanggotaan PAN dan DPR-RI, adalah sikap klimaks yang ditunjukkan pada publik. Bahwa, seorang putra Amin Rais tersebut memiliki pengaruh di PAN. Atau, saya menduga, para loyalis Amin Rais yang kecewa, dibisiki pak Amin untuk mendirikan Partai Baru.

Namun, dengan moment mundurnya Hanafi Rais dari PAN, Sekjen DPP PAN (Eddy Soeparno) menganggap hal tersebut adalah biasa. Sebagaimana dikutip dari tempo.co.

Alasan cerdas Hanafi Rais, cukup rasional. Hanafi pun menyampaikan, pengunduran diri itu diambil setelah menilai bahwa PAN melewatkan momentum untuk memperbaiki diri lebih bijaksana dalam berorganisasi dan bersikap. Dia berkata kecenderungan melakukan konformitas terhadap kekuasaan, sekalipun didahului dengan kritik-kritik bukan sikap yang adil di saat banyak kader serta simpatisan menaruh harapan agar PAN menjadi antitesis dari pemegang kekuasaan.

“Hanya ridha Allah yang saya tuju. Mohon maaf lahir dan batin atas segala kekurangan saya. Semoga Allah mengampuni dosa dan kesalahan saya dan kita semua,” tulis Hanafi dalam suratnya, sebagaimana dilansir dari CNN.com, Selasa (5/5/2020).

Apakah PAN akan bernasib seperti Hanura? Tentu tidak, karena PAN memiliki ketahanan Politik yang lebih baik dari Hanura. PAN ibaratkan ayam, sudah cukup matang untuk berjalan sendiri tanpa induknya.

Disatu sisi, Amin Rais sebagai politikus gagal membangun sebuah Dinasti Politik di PAN. Tapi, hal itu bukanlah persoalan. Yang menjadi persoalan adalah PAN menjadi tontonan publik, karena sang wasit ikut-ikutan bertarung diarena.

Sebagaimana pengakuan Mulfachri saat maju di Kongres PAN. Dirinya didorong dan direstui Amin Rais.

Ia mengatakan, dukungan itu diberikan Amien Rais kepada dirinya setelah melalui diskusi panjang.

“Dukungan Pak Amien kepada saya itu dukungan yang sifatnya sangat rasional. Jadi Pak Amien tidak ujug-ujug mendukung saya,” kata Mulfachri di Sekretariat DPP PAN di Jl Daksa I, Kebayoran Baru, Jakarta, Sabtu (8/2/2020) dikutip dari Kompas.com.

Sebuah gagasan besar Amin Rais yang ditanam semenjak Reformasi, tiba-tiba ambruk dengan kalahnya Mulfachri dengan Hanafi Rais di Kongres Kendari.

Kini, menurut pengakuan Asri, Ketua DPW PAN Sulbar, Amin Rais melakukan komunikasi daring video. “Saat ini saya diminta untuk melakukan rapat, melalui komunikasi jarak jauh,” ungkap Asri, sebagaimana dikutip dari CNN.com.

Dilain hal, Eddy Soeparno akan melakukan rapat resmi DPP PAN, untuk membahas isu-isu penting masyarakat dan akan menyampaikannya secara resmi pada publik.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

TAGGED:
Share This Article