Keberingasan Kapitalisme Modern

M. Rizwan
3 Min Read
Ilustrasi keberingasan Kapitaslime
Ilustrasi keberingasan Kapitaslime

jfID – Kapitaslime modern dalam penyebarannya akan selalu bersifat invasi dan ekspansi untuk meraup ladang perekonomian basah, segar tanpa memandang sisi sosial-kemanusiaan. Semisal seekor Srigala sebagai kaum kapitalis dan seekor domba bagi kaum proletarian.

Kaum kapitalis memuaskan nafsu birahinya sebagai salah satu predator agar libido materialistiknya tersalurkan, sedangkan kaum proletarian tak lebih sebagai tumbal yang tak berdaya dan siap dimangsa kapanpun berdasarkan situasi dan kondisi.

Persaingan dan turbulensi ekonomi global yang kian sengit memaksa benturan dan segala gesekannya tak bisa terelakkan. Konsep perlindungan terhadap kaum proletarian diabaikan, kaum kapitalis hanya memikirkan untung dan rugi dari kegiatan materialistiknya, meraup keuntungan pasar dan mampu bersaing untuk mendapatkan pengakuan sebagai salah satu kekuatan raksasa dalam perekonomian.

Gejolak perekonomian tak bisa terhindarkan lagi, sehingga getarannya mengakibatkan getaran resesi ekonomi hingga menyentuh ranah lokalistik. Seluruh kebijakan seperti Bulldozer yang siap menggusur dan meratakan sekat-sekat pro proletarian.

Evolusi perekonomian sementara ini sedang terjadi, negara yang gagal beradaptasi akan terisolasi beserta rakyatnya. Maka, sudah diwajibkan bagi setiap negara untuk bermetamorfosa agar memiliki daya saing. Kapitalis modern tidak ada bedanya dengan virus yang akan selalu berinkubasi terhadap pasar dan mencari koloni pasar untuk membangun dan mengembangkan imperiumnya.

Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Sebab, tanpa koloni dan inkubasi pasar, maka kapitalis modern akan stagnan, persis seperti Virus tanpa bakteri tidak akan bertahan lama dengan segala efek fatogennya.

Menghadapi hal tersebut, segenap bangsa dan tumpah darah kita mesti berjuang membangun dan bahu membahu membentengi diri dengan benteng pertahanan internal negara yang kokoh dari segi kesiapan persaingan, baik itu yang terakumulasi dalam regulasi serta kebijakannya.

Selain itu, kepala pemerintahan dan pemegang kebijakan harus visioner, jeli dalam melihat situasi dan kondisi, peka dan mampu membela hak-hak rakyatnya terutama rakyat yang masuk dalam katagori proletarian dan pelindung masyarakat yang ekonominya kelas bawah, serta mampu membusungkan dada untuk melawan dominasi pemodal dan menghunuskan kebijakannya terhadap intimidasi dan dekte monopoli sumber daya alam dan manusianya.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article