Jurnal Faktual
  • News
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Politik
    • Birokrasi
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Wisata
    • Profil
  • OpiniHot
No Result
View All Result
Kirimkan
Jurnal Faktual
  • News
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Politik
    • Birokrasi
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Wisata
    • Profil
  • OpiniHot
Kirimkan
  • Login
  • Register
New & Opini
Home Headline

Generasi Tik Tok

by M. Rizwan
8 bulan ago
in Headline, Opini
Reading Time: 7min read
0
Gambar Ilustrasi Generasi Tik Tok

Gambar Ilustrasi Generasi Tik Tok

Share on FacebookShare on Twitter

jfID – Penduduk Indonesia merupakan salah satu pangsa pasar Tik Tok. Tercatat, per Juni 2018, aplikasi tersebut mematok sekitar 10 juta pengguna aktif yang rata-rata pengguna menghabiskan 29 menit per hari untuk menggunakannya dan rata-rata penduduk Indonesia menonton 100 video per harinya.

Dunia digital mempermudah segala aspek, pantasnya, dengan kemudahan yang disuguhkan oleh dunia digital, lantas bisa menuangkan ide positif, berkreatifitas, berkomunikasi serta hal-hal positif lainnya.

Era digital, sebut saja dengan maraknya jual beli online, aplikasi jasa online seperti Gojek, grab dan aplikasi positif lainnya, termasuk juga Tik Tok, aplikasi online yang hasilnya tak diragukan lagi jika dikreasikan menjadi aplikasi yang positif.

Tik Tok dengan platform khusus video, musik dan foto menyertai tindakan bebas gaya, telah menarik berbagai kalangan terutama anak muda untuk berekspresi bebas, sebenarnya bisa dimanfaatkan sebagai wahana untuk berlatih membuat editing video, nasehat serta hal positif lainnya.

Ternyata berbalik, bebasnya berekspresi telah menyeret pengguna Tik Tok untuk tidak mengasah kreatifitas positif, semakin tak terdidik, konten tak wajar dan banyak terjumpai bau pornografi.

BACAJUGA

No Content Available

Tik Tok telah menjelma sebagai aplikasi yang angka penggunanaanya semakin meningkat. Sepintas dilihat pada dasarnya sebuah wadah untuk kreatifitas berbentuk video singkat. Namun, mindset dan stigma netizen berubah seketika, dan menganggap pelaku pembuat Tik Tok sebagai aplikasi alay dan tak terdidik.

TikTok di Indonesia sendiri sangat populer bahkan bisa di klaim sebagai virus yang menjangkit masyarakat dan sulit untuk dihentikan. Menjangkit semua kalangan, mulai dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa hingga usia tua.

Aplikasi yang sempat diblokir  Kementerian Komunikasi dan Informatika. Karena dianggap memiliki konten negatif, khususnya bagi anak-anak. Dan penonton aplikasi ini, uniknya sekarang tak hanya menjangkiti masyarakat Kota akan tetapi sudah mewabah menjangkiti masyarakat kampung.

Aplikasi TikTok juga pernah kena denda sekitar $5,7 Juta Sebab Mengumpulkan Data Anak Secara Ilegal. Namun popularitas aplikasi ini semakin hari semakin melejit.

Dilansir dari tirto.id, Pada November 2019 lalu, aplikasi ini telah memiliki lebih dari 500 juta pengguna di 150 negara. Di Indonesia per Juli lalu, TikTok mengklaim memiliki 10 juta pengguna. Itu artinya bahwa aplikasi ini menjadi pesaing utama dari beberapa aplikasi Media Sosial seperti facebook, Twitter ataupun Instagram. Bayangkan, Tik Tok diunduh kurang lebih sebanyak 1 miliar kali.

Data dari Techcrunch menyebutkan, bahwa di Amerika Serikat, unduhan aplikasi ini mencapai sekitar 5 juta kali, dengan $2 juta dolar AS per Februari 2019, income nya, mendapatkan investasi senilai $3 miliar.

Byte Dance, perusahaan yang menciptakan TikTok, menjadi start-up teknologi bernilai paling tinggi di dunia, dengan valuasi mencapai $75 miliar dolar. Lalu, bagaimana Tik Tok tersebut sehingga tulisan ini mengklaim sebagai aplikasi perusak generasi bangsa?
1. Alay adalah Kunci.
TikTok adalah kombinasi dari sejumlah elemen yang dapat ditemukan di wahana-wahana media sosial yang telah beredar.

Pengguna dapat dengan mudah menemukan konten berisi video berbagai macam orang melakukan hal-hal ganjil. TikTok membuktikan bahwa ke-alay-an sesungguhnya disukai oleh banyak orang. Tidak alay tidak disukai dan otomatis penghasilan mengurang, sehingga berpengaruh terhadap perangai dari generasi bangsa yang suka alay alias berlebihan.

2. Suka bergoyang ria.
Harus disadari bahwa tik tok memang potensial bagi pengguna melakukan hal-hal yang tak wajar, tak sesuai dengan (moral, agama, etika, sosial) Remaja dewasa menunjukkan lekukan tubuh demi meraup like, joget yang tak pantas dan bisa menimbulkan birahi, sehingga dengan aktifitas tersebut, cendrung diklaim sebagai pengguna yang tak tahu malu.

Sudah menjadi tranding bahwa banyak diantara kita doyan dengan joget-jogetan, sawer-saweran dan goyang bergoyang. Entah tujuannya hanya sekedar euporia, mencari sensasi atau hobi.

3. Mengandung banyak konten tak layak
Hal ini tentu sangat membahayakan bagi pertumbuhan mental, pendirian, cara pikir generasi bangsa, sebut saja tampilan yang berbau porno.

Pengaruh psikologi tentu sangat berdampak, apalagi yang melihatnya adalah kategori usia anak, maka dipastikan cara berpikir dan nalarnya akan terbawa.

4. Banyak Bullying
Dengan tampilan yang tak sesuai dengan penonton, sontak membuat berbagai macam komentar, hinaan, cacian, kata kasar dan kotor, meme meledak.

Dengan seringnya menonton, disinyalir akan secara spontan tertular dengan istilah-istilah bullying yang sering ditampilkan melalui komentar netizen dalam aplikasi tersebut.

5. Sikap Narsis yang berlebihan
Jumlah like memang yang dicari oleh pengguna Tik Tok, sontak dengan target tersebut, pengguna rela melakukan apapun untuk mendapatkannya. Tak jarang pengguna bertingkah laku aneh, seperti yang terjadi beberapa hari yang lalu, pengguna rela ber tik tok ketika shalat, dan cendrung bertingkah laku over dosis, dan amoral.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka mari kita refleksikan diri kita, agar kita lebih bijak menggunakan dan memanfaatkan media sosial, sehingga pengaruhnya bisa kita filter dan saring untuk kebaikan bersama.

ShareTweetSendShare

Related Posts

Gambar ilustrasi (produksi: Mardigu Wowiek)

Perang Yuk dengan Tiongkok dan Amerika

2 hari ago

Perdagangan Komoditas Kelautan – Perikanan Teluk Saleh

2 hari ago
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo saat sidak Gudang Pupuk di Indramayu

Syahrul Yasin Limpo Jabat Menteri Pertanian, Kelangkaan Pupuk tak Selesai

1 minggu ago
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping (Foto: AFP)

Pasti di Take Down Lagi Informasi tentang Tiongkok ini (Baca Cepat)

1 minggu ago
Rusdianto Samawa, dalam Kongres Nelayan Indonesia

Membedah PNBP KKP, Target Strategis; Mampukah?

2 minggu ago

Sikap Front Nelayan Indonesia (FNI) Soal Drone Ngepet

2 minggu ago
Load More
Next Post

Pemberdayaan UMKM akan Terus Berlanjut

Discussion about this post

POPULER

  • Baca
  • Opini
  • Berita
Foto : Menteri Dalam Negeri (Mendagri) sekaligus mantan Kapolri Jenderal (Purn) Tito Karnavian
Berita

Ini Pesan Tito Karnavian ke Calon Kapolri Komjen Listyo Sigit

18/01/2021
Foto : Gubernur NTB Dr. H Zulkieflimansyah bersama pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) saat Rapat Kerja KONI NTB 2021 yang berlangsung di Hotel Astoria
Berita

Bang Zul Ajak KONI dan Seluruh Atlet Kompak Serta Jaga Kebersamaan di PON Papua

18/01/2021
Berita

Maling Sapi di Desa Gadu Timur Ganding Diringkus Polisi

18/01/2021
Gambar ilustrasi (produksi: Mardigu Wowiek)
Headline

Perang Yuk dengan Tiongkok dan Amerika

18/01/2021
Jurnal Faktual

© 2020

Informasi

  • Pedoman
  • Redaksi
  • Periklanan
  • Privacy Policy
  • Tentang
  • Rilis Berita
  • Saran Translate

Terhubung

No Result
View All Result
  • Opini
  • News
    • Birokrasi
    • Hukum dan Kriminal
    • Kesehatan
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Wisata
    • Profil
    • Polling
  • Kirim Tulisan
  • Login
  • Sign Up

© 2020

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.