Jurnal Faktual
  • News
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Politik
    • Birokrasi
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Wisata
    • Profil
  • OpiniHot
No Result
View All Result
Kirimkan
Jurnal Faktual
  • News
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Politik
    • Birokrasi
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Wisata
    • Profil
  • OpiniHot
Kirimkan
  • Login
  • Register
New & Opini
Home Opini

Bhremarawilasita: Tentang Tembang, Kembang, Kumbang, dan Kekariban

by Heru Harjo Hutomo
1 bulan ago
in Opini
Reading Time: 6min read
0
"Du(m)eling," 60x100 cm, kapur di atas papan, Heru Harjo Hutomo, 2020

"Du(m)eling," 60x100 cm, kapur di atas papan, Heru Harjo Hutomo, 2020

Share on FacebookShare on Twitter

urip iku entut

gak urusan jawa utawa tionghoa

muslim utawa Buddha

kabeh iku padha

neng ngendia ae tetep entut

BACAJUGA

Karna

Pilkada 2020: “Asu Gedhe Menang Kerahe, Semut Musuh Gajah”

Islam Nusantara dan Kosmopolitanisme

Pangon dan Pamong

terus geneya padha ribut?

—Semar Mubal, Heru Harjo Hutomo

jfid – Seni tembang dalam kesusastraan Jawa secara umum dibagi menjadi tiga macam sesuai dengan bentuk kesusastraannya: sekar ageng, sekar madya, dan geguritan—atau untuk meminjam istilah pada bidang lain—sastra kamardikan. Sekar ageng umumnya mengacu pada bentuk karya kakawin yang hidup sampai era Majapahit yang masih penuh dengan bahasa sansekerta. Sedangkan sekar madya, yang merupakan bagian dari sastra pertengahan, mengambil bentuk seni macapat sebagaimana yang dikenal sampai hari ini dengan bentuk bahasa yang dikenal dengan bahasa kawi (bahasa sastra Jawa pertengahan yang bercampur dengan bahasa sansekerta). Meskipun ada yang mengkategorikan seni macapat ini sebagai sekar alit yang berbeda dengan sekar madya, tapi dari segi bahasa mereka serupa dan sama-sama dipakai misalnya pada Serat Centhini dimana hal ini membuktikan bahwa sebenarnya seni macapat masuk dalam kategori sekar madya. Sementara, sastra kamardikan adalah bentuk kesusastraan Jawa setelah era kemerdekaan yang sudah terpengaruh oleh kesusastraan modern yang karenanya biasanya disebut dengan geguritan atau puisi yang tak mesti ditembangkan.

Beberapa bentuk tembang atau sekar ageng (puisi yang dinyanyikan) adalah Bhremarawilasita yang acap dikumandangkan para dalang pada adegan dialog di saat pathet manyura untuk membentuk sebuah suasana.

Yahni yahning talaga kadi langit

Mambang tang pas wulan upamanika

Wintang tulyang kusumaya ya sumawur

Lumra pwekang sari kadi jalada

Bagi saya pribadi, yang menarik dari se-pupuh tembang di atas adalah dipakainya bremara atau kumbang sebagai nama metrum. Entah sejak kapan kumbang dan kembang menjadi pesona tersendiri buat para pujangga nusantara. Dalam kesusastraan Jawa, kumbang pun selalu dikaitkan dengan kembang untuk melukiskan kisah kasih antara seorang lelaki dan perempuan—atau lebih tepatnya, sebentuk relasi yang komplementer dimana yang satu tak dapat dipisahkan dari yang lainnya. Hal seperti ini memang terdengar klise dan membuat muak. Tapi memang, para pujangga nusantara tak menyajikan segala hal secara mentahan. Orang perlu mencerna terlebih dahulu sebelum memakannya agar kewirangan tak menghiasi wajah dan laku kikuk seseorang.

Taruhlah lebah yang juga sama-sama berdengung laiknya kumbang ketika menyesap kembang, oleh para pujangga Jawa sama sekali ia tak dikaitkan dengan romantika antara lelaki dan perempuan. Sebab, pada lakon Dewa Ruci lebah yang berdengung atau tawon gumana justru dipakai untuk melukiskan kondisi meditatif seorang Arya Sena. 

Pada pertunjukan wayang kulit kondisi meditatif Arya Sena yang diperlambangkan dengan tawon gumana yang diisyaratkan pula oleh kombangan sang dalang dalam pagelarannya, “Ong/Om/Aum,” adalah sebentuk suara purba dimana bukanlah manusia yang menciptakannya (“Sambat Sebut”: “Duh Gusti… Trondholo!”, Heru Harjo Hutomo, https://alif.id). Di sinilah barangkali para sufi, Yogi, dan sanyasin, meletakkan kekariban mereka. Dan karena hal ini pula, saya kira, kisah Laila-Majnun yang ditulis oleh seorang sufi asal Afganistan, Abdurrahman al-Jami’, mendapatkan kegamblangannya.

Lamun kalbu wus tamtu

Anungku mikani kang amengku

Rumambating eneng ening awas eling

Ngruwat serenging rerengu

Urubmu kedhaping panon

—Kandha Manyura, Heru Harjo Hutomo
(Heru Harjo Hutomo: penulis kolom, peneliti lepas, menggambar dan bermain musik)

ShareTweetSendShare

Related Posts

90% Warteg akan Terpukul Tutup di Tahun 2021, UKM Lainnya Bagaimana?

4 jam ago

Kendala Madura tak Segera jadi Provinsi

2 hari ago
Gambar ilustrasi (produksi: Mardigu Wowiek)

Perang Yuk dengan Tiongkok dan Amerika

5 hari ago

Perdagangan Komoditas Kelautan – Perikanan Teluk Saleh

5 hari ago
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo saat sidak Gudang Pupuk di Indramayu

Syahrul Yasin Limpo Jabat Menteri Pertanian, Kelangkaan Pupuk tak Selesai

2 minggu ago
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping (Foto: AFP)

Pasti di Take Down Lagi Informasi tentang Tiongkok ini (Baca Cepat)

2 minggu ago
Load More
Next Post
Kuasa Hukum tim pemenangan paslon 02 saat beberkan laporan dugaan tindak pidana pemilu

Pilkada Sumenep, Kuasa Hukum Tim Pemenangan Paslon 02 Berencana Ajukan Gugatan ke MK

Discussion about this post

POPULER

  • Baca
  • Opini
  • Berita
Opini

90% Warteg akan Terpukul Tutup di Tahun 2021, UKM Lainnya Bagaimana?

22/01/2021
Foto : ketua Dekranasda Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah
Berita

Dekranasda NTB Dukung Kerajinan Tenun Ikat

22/01/2021
Foto : Wakil Gubernur NTB Dr.Hj.Sitti Rohmi Djalillah saat meresmikan Lapak Desa Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur
Berita

Umi Rohmi Dorong Produk Pringgasela Mendunia

22/01/2021
Foto : Pelaku pencabulan saat diamankan oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Mataram
Berita

Mantan Anggota DPRD NTB Empat Periode Cabuli Anak Kandung

21/01/2021
Jurnal Faktual

© 2020

Informasi

  • Pedoman
  • Redaksi
  • Periklanan
  • Privacy Policy
  • Tentang
  • Rilis Berita
  • Saran Translate

Terhubung

No Result
View All Result
  • Opini
  • News
    • Birokrasi
    • Hukum dan Kriminal
    • Kesehatan
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Wisata
    • Profil
    • Polling
  • Kirim Tulisan
  • Login
  • Sign Up

© 2020

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.