Jurnal Faktual
  • News
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Politik
    • Birokrasi
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Wisata
    • Profil
  • OpiniHot
No Result
View All Result
Kirimkan
Jurnal Faktual
  • News
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Politik
    • Birokrasi
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Wisata
    • Profil
  • OpiniHot
Kirimkan
  • Login
  • Register
New & Opini
Home Fokus

Asbak

by Heru Harjo Hutomo
3 bulan ago
in Fokus, Opini
Reading Time: 5min read
0
Gambar Ilustrasi, "The Discursive Wall," 60x100 cm, kapur di atas papan, karya Heru Harjo Hutomo, 2020

Gambar Ilustrasi, "The Discursive Wall," 60x100 cm, kapur di atas papan, karya Heru Harjo Hutomo, 2020

Share on FacebookShare on Twitter

Man will be erased like a face drawn in sand at the edge of the sea.

—Michel Foucault

jfID – Rokok telah menjadi salah satu warisan budaya yang memiliki nilai simbolis tertentu. Setidaknya, demikianlah yang terjadi dalam kebudayaan desa. Sampai kini masih dapat kita saksikan rokok seperti menjadi salah satu syarat utama acara pernikahan di pedesaan. Sebagaimana yang terjadi pada acara jagongan (rembukan sekaligus melekan) dan becekan (sumbangan berbalas dengan uang pada lelaki dan barang-barang kebutuhan pokok pada perempuan) menjelang prosesi pernikahan satu atau dua hari berikutnya.

Sebelum jamuan makan para pejagong akan dipersilahkan duduk dan dipersilahkan untuk menikmati kopi yang biasanya dicampur dengan nasi kering yang ditumbuk (karak), roti bolu, dan rokok. Pada lelaki lazimnya para pejagong mengenakan sarung dan bersongkok laiknya seorang santri. Barangkali, di sinilah kultur nahdliyin yang dahulu memang lebih berbasis pedesaan bermula. Tapi tak pula tepat dikatakan bahwa itulah kultur nahdliyin. Sebab, pada desa-desa yang tak semata berpenduduk muslim juga menghidupi tradisi ini. Entah orang Katolik maupun Buddhis di pedesaan lumrah pula mengenakan sarung pada acara-acara komunal tertentu (Menghidupi Tradisi, Menyemai Toleransi, Heru Harjo Hutomo, https://jalandamai.org).

Kali ini saya tak akan kembali mengulas rokok (Melongok Dari yang Tak Pokok, Heru Harjo Hutomo, https://jalandamai.org), ada yang saya kira lebih menarik untuk dibahas yang tentunya tak jauh dari rokok itu sendiri: asbak. Konon asbak, yang dalam bahasa Inggris disebut sebagai “astray,” secara khusus mulai menjadi tempat untuk membuang puntung dan abu rokok seperti yang kita kenal sekarang adalah karena para perempuan turut pula menjadi penikmat rokok. Dengan kata lain, ada sentuhan estetis tertentu pada bentuk asbak sekarang yang kelihatan lebih “nyeni.”

BACAJUGA

No Content Available

Adakah transformasi bentuk asbak yang seturut dengan keikutsertaan para perempuan sebagai penikmat rokok menandakan lahirnya feminisme? Yang jelas, asbak sebagaimana bentuknya yang sekarang—mungil, dekoratif, dan praktis—mulai mengemuka pada awal abad ke-20 saat berbagai ideologi besar saling berlomba untuk memperbaiki kehidupan manusia: kapitalisme, sosialisme, liberalisme, komunisme, dan fasisme. Atau pendek kata, optimisme modernisme yang terkadang terlalu optimistik sehingga melahirkan irasionalitas seperti halnya totalitarianisme, baik pasar maupun negara, tak dinyana justru menjadikan manusia sebagai seonggok subyek yang dibentuk oleh berbagai praktik pengetahuan/kekuasaan sebagaimana yang dibongkar oleh Michel Foucault.

Wacana kedokteran pada akhirnya menciptakan manusia sebagai subyek yang sehat dan sakit. Wacana psikiatri pada akhirnya menciptakan manusia sebagai subyek yang waras dan edan. Wacana marxisme pada akhirnya menciptakan manusia sebagai subyek yang bekerja sekaligus pengubah nasibnya sendiri. Sementara agama menciptakan manusia sebagai subyek yang pada dasarnya ditentukan oleh Tuhan ataupun karma. Kategori sehat dan sakit, waras dan edan, patuh dan berontak, yang sebelumnya kabur atau tak berbatas tegas, seumpamanya majdzub yang diyakini berada di ruang antara kegilaan dan kewarasan, dst., menghilang seiring tumbuhnya disiplin ilmu psikiatri, psikologi sekaligus rumah sakit jiwa. Dengan kata lain, modernisme yang sarat dengan ukuran yang pasti dalam menilai segala sesuatu, telah meletakkan manusia laiknya seonggok asbak dimana ketika abu dan puntung rokok mulai penuh bersesakan segera dibuang dan kembali diisiulang oleh apapun yang patut dibuang.    

(Heru Harjo Hutomo: penulis kolom, peneliti lepas, menggambar dan bermain musik)

ShareTweetSendShare

Related Posts

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo saat sidak Gudang Pupuk di Indramayu

Syahrul Yasin Limpo Jabat Menteri Pertanian, Kelangkaan Pupuk tak Selesai

6 hari ago
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping (Foto: AFP)

Pasti di Take Down Lagi Informasi tentang Tiongkok ini (Baca Cepat)

6 hari ago
Foto : Wakil Gubernur NTB bersama Presiden RI melalui vidio conference dan 34 Gubernur dan Wakil Gubernur se-Indonesia.

Presiden RI: Vaksinasi Dimulai 14 Januari 2021

2 minggu ago
Pantai Tlangoh di Desa Tlangoh, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan (foto: redaksi)

Lagi Penat! Nikmati Merdunya Deru Ombak di Pantai Tlangoh

2 minggu ago
Rusdianto Samawa, dalam Kongres Nelayan Indonesia

Membedah PNBP KKP, Target Strategis; Mampukah?

2 minggu ago

Sikap Front Nelayan Indonesia (FNI) Soal Drone Ngepet

2 minggu ago
Load More
Next Post
Selamat Tinggal Dolar

Selamat Tinggal Dolar

Discussion about this post

POPULER

  • Baca
  • Opini
  • Berita
Foto : Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda NTB, Najamuddin Amy.,S.Sos,M.Si saat mewakili Gubernur pada acara Hari Jadi yang ke-4 Media Suara Rinjani di Senggigi.
Berita

Media Diharapkan Terus Membawa Pesan Moral Tangkal Hoaks

17/01/2021
Foto : Suasana pelaksanaan Muswil PKB NTB. PKB NTB menegaskan tetap solid dan kompak pasca Muswil.
Berita

Pasca Muswil, PKB NTB Siapkan Program Kerja Kemenangan Partai 2024

16/01/2021
Foto : Gubernur NTB Dr.H.Zulkieflimansyah bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat meninjau kerajinan di Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah (NTB)
Berita

Sandiaga Uno Ingin Kerajinan Tangan Siap Sambut MotoGP

15/01/2021
Berita

Klaster Perkantoran Semakin Parah, 10 Kepala OPD Pemkab Bangkalan Positif Covid 19

15/01/2021
Jurnal Faktual

© 2020

Informasi

  • Pedoman
  • Redaksi
  • Periklanan
  • Privacy Policy
  • Tentang
  • Rilis Berita
  • Saran Translate

Terhubung

No Result
View All Result
  • Opini
  • News
    • Birokrasi
    • Hukum dan Kriminal
    • Kesehatan
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Wisata
    • Profil
    • Polling
  • Kirim Tulisan
  • Login
  • Sign Up

© 2020

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.