Operasi Narkoba di Medan: Nenek Tua Kedapatan Simpan 4 Plastik Klip Sabu

Qonita Alfiya
5 Min Read
Operasi Narkoba di Medan: Nenek Tua Kedapatan Simpan 4 Plastik Klip Sabu
Operasi Narkoba di Medan: Nenek Tua Kedapatan Simpan 4 Plastik Klip Sabu
- Advertisement -

jfid – Penangkapan seorang nenek tua dalam sebuah operasi narkoba di Medan mengejutkan banyak pihak. Kasus ini menarik perhatian publik karena usia pelaku yang sudah lanjut serta keterlibatannya dalam penyimpanan narkotika. Kejadian ini mengundang pertanyaan mengenai penyebab serta dampak dari semakin meluasnya peredaran narkoba di kalangan masyarakat.

Kisah penangkapan seorang nenek tua dalam kasus narkoba menjadi sorotan utama karena menunjukkan bahwa peredaran narkoba tidak mengenal batas usia. Kasus ini memicu diskusi mengenai efektivitas penegakan hukum serta pendekatan yang harus diambil dalam memerangi peredaran narkoba di Indonesia.

Seorang nenek tua di Medan, Sumatera Utara, kedapatan menyimpan empat plastik klip berisi sabu-sabu dalam sebuah operasi narkoba yang dilakukan oleh pihak kepolisian setempat. Penangkapan ini merupakan bagian dari upaya penegakan hukum untuk memberantas peredaran narkoba di wilayah tersebut.

Nenek yang ditangkap diketahui bernama Misna (nama samaran), berusia 72 tahun. Misna tinggal di kawasan pemukiman padat penduduk yang kerap menjadi target operasi narkoba. Kepolisian Medan yang dipimpin oleh AKBP Wira Prayatna berhasil mengamankan barang bukti berupa empat plastik klip sabu seberat 50 gram.

Ad imageAd image

Penangkapan terjadi di rumah Misna yang terletak di Jalan Medan Area, sebuah daerah yang dikenal rawan peredaran narkoba. Operasi ini dilakukan setelah mendapatkan laporan dari masyarakat mengenai aktivitas mencurigakan di rumah tersebut.

Penangkapan terjadi pada tanggal 5 Juni 2024. Operasi dimulai pada pukul 03.00 WIB dan berhasil menangkap Misna sekitar pukul 05.00 WIB setelah dilakukan penggerebekan dan penggeledahan.

Penangkapan Misna menyoroti fenomena meningkatnya peredaran narkoba di kalangan masyarakat lanjut usia. Kepolisian menduga bahwa Misna digunakan sebagai kurir oleh jaringan pengedar narkoba karena penampilannya yang tidak mencurigakan dan dianggap tidak menarik perhatian.

Operasi narkoba ini dilakukan berdasarkan laporan warga sekitar yang mencurigai adanya aktivitas peredaran narkoba di lingkungan mereka. Pihak kepolisian kemudian melakukan penyelidikan dan pengintaian selama dua minggu sebelum akhirnya melakukan penggerebekan di rumah Misna.

- Advertisement -
Share This Article