Warga dan Kasta NTB Lobar Suarakan Pengadaan Air Bersih dan RTLH

M. Rizwan
3 Min Read

jfID– Kasta NTB DPC Batulayar, Kabupaten Lombok Barat beserta utusan warga setempat datangi Kantor Desa Bengkaung untuk audiensi prihal kebutuhan air bersih dan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Rabu, 08 September 2020.

Tokoh pemuda Desa setempat, Asjoni Iskandar mengungkapkan Pemerintah Desa kurang serius dalam menyikapi keberadaan air bersih sebab solusi yang ditawarkan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

“Contoh saja, masyarakat Dusun Bunut Boyot mengusulkan untuk dibangun Penampungan Air Hujan (PAH), namun Pemdes malah menganggarkan sumur bor yang dibangun dibawah (Dusun Bunean), di pompa menggunakan mesin dan menelan biaya yang sangat besar,” katanya.

Selain itu, Asjoni juga mengkritisi bahwa sumur bor yang dimaksud juga tidak maksimal dalam mencukupi kebutuhan akan air bersih, padahal menurutnya (red.Asjoni) seandainya dana yang digunakan di sumur bor digunakan untuk membangun Penampungan Air Hujan (PAH) maka, persoalan air bersih setidaknya teratasi.

Di samping itu, Asjuni dan beberapa perwakilan warga juga menyayangkan persoalan air yang belum bisa teratasi sampai dengan saat ini.

Bahkan, menurut Imamul Azkar warga setempat mengungkapkan bahwa terdapat warga yang sudah membeli water meter dengan harapan masalah air bisa terjadwal, bahkan sampai saat ini water meter sampai saat ini pun belum berfungsi, padahal warga telah menghabiskan biaya jutaan rupiah namun sia-sia.

“Oleh karenanya, saya berharap agar usulan warga ini bisa menjadi prioritas utama dalam RKPDes 2021 mendatang,” kata Asjoni Iskandar.

Sementara itu, H. Faizul Bayani, M.Pd Kepala Desa Bengkaung menyatakan pihaknya sudah berupaya maksimal untuk menyelesaikan kebutuhan yang dikeluhkan warganya.

Dirinya memaparkan bahwa menggunakan slide apa-apa yang pernah dilakukan selama dirinya menjabat yakni selama satu tahun, dan apa yang menjadi kendala selama melakukan upaya tersebut.

“Masalah air, H. Faizul Bayani mengakui bahwa terkendala dengan besarnya biaya pemeliharaan, kurangnya SDM yang mengelola air tersebut serta kurangnya debit air yang akan dimanfaatkan,” ungkapnya.

Sedangkan masalah RTLH, H. Faizul Bayani mengakui sudah berkali-kali mencoba mengusulkan pembangunan tersebut kepada Pemkab. Lombok Barat bahkan Pemprov. NTB akan tetapi belum ada realisasi.

Adapun kesimpulan audiensi tersebut, bahwa Pemerintah Desa siap memasukkan usulan warga prihal kebutuhan Air, RTLH dalam RKPDes tahun 2021, serta Kasta NTB Lombok Barat akan membangun komunikasi dengan Pemerintah Kecamatan dam Pemerintah Kabupaten Lombok Barat untuk membantu menyelesaikan persoalan yang dimaksud.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article