JurnalFaktual.id – Program unggulan Industrialisasi, Desa Wisata dan Digitalisasi adalah tiga strategi pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat dalam memulihkan ekonomi pasca pandemi Covid 19 dan gempa 2018.
“Sejak 2019, Pemprov NTB sudah menyiapkan program unggulan 99 Desa Wisata untuk menggali potensi desa desa kita pasca gempa dan tidak pernah menyangka datangnya pandemi Covid 19,” ujar Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik, Dr Najamudin Amy di Hotel Sheraton Senggigi, Jumat (29/10).
Dijelaskannya, informasi tentang desa-desa wisata di media sosial ikut membangun optimisme menggeliatnya ekonomi masyarakat dengan menyasar potensi wisatawan domestik.
Itulah sebabnya, lanjut Najam, strategi digitalisasi di era konvergensi media juga mendukung program Desa Wisata dan Industrialisasi dalam menciptakan branding, pemanfaatan teknologi sekaligus pasar untuk promosi potensi desa berikut produk produk UMKM lokal masyarakat yang dihasilkan dari industri berbasis masyarakat.
Senada dengan hal itu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), Angela Tanoesoedibyo mengatakan, Kementerian Parekraf pasca pandemi menyasar pasar domestik pariwisata akibat trend pasar yang berubah.
“Kontribusi pasar domestik di 2019 sebesar 307 triliun dengan pergerakan 280 juta wisatawan dan terus membesar,” ujar Angel.
Ditambahkannya, digitalisasi juga mengakselerasi kebangkitan pariwisata dengan promosi dan pengembangan produk produk UMKM.
Sementara itu, Yulia Supadmo, Pemimpin Redaksi RTV yang juga menjadi narasumber talkshow bertajuk Positif Jurnalisme dalam membangkitkan Pariwisata Pasca Pandemi dalam rangka Kongres Ikatan Jurnalis Televisi ke VI menyebut kebangkitan gerakan jurnalisme positif harus terus didorong agar konsumsi informasi masyarakat dapat membangkitkan gairah baru ditengah badai informasi media digital.