jfid – Jakarta – Tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) yang akan bertarung di Pemilu 2024 telah resmi menandatangani deklarasi kampanye damai, tertib, dan taat hukum di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta Pusat, pada Sabtu (27/11/2023).
Deklarasi ini merupakan bentuk komitmen mereka untuk menjaga suasana kondusif dan demokratis selama proses pemilu berlangsung.
Tiga pasangan capres-cawapres yang meneken deklarasi tersebut adalah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Mereka diusung oleh sembilan partai politik (parpol) yang lolos menjadi peserta pemilu, serta satu parpol yang tidak lolos, yaitu Partai Rakyat Adil Makmur (Prima).
Dalam deklarasi kampanye damai, ketiga pasangan capres-cawapres menyatakan akan melaksanakan kampanye dengan mengedepankan gagasan, visi, misi, dan program kerja yang bermanfaat bagi rakyat dan bangsa.
Mereka juga berjanji untuk tidak melakukan kampanye hitam, fitnah, hoaks, ujaran kebencian, dan diskriminasi terhadap lawan politik maupun masyarakat.
Selain itu, mereka juga berkomitmen untuk menghormati dan menghargai hak-hak pemilih, serta mengajak para pendukung dan simpatisan mereka untuk bersikap santun, sopan, dan beradab dalam berkomunikasi dan berinteraksi di ruang publik, termasuk di media sosial.
Mereka juga menegaskan akan menghormati dan mengikuti aturan-aturan yang ditetapkan oleh penyelenggara pemilu, pengawas pemilu, dan penegak hukum.
Deklarasi kampanye damai ini disambut baik oleh Ketua KPU RI, Arief Budiman, yang mengapresiasi sikap sportif dan demokratis dari ketiga pasangan capres-cawapres.
Ia berharap, deklarasi ini dapat menjadi pedoman bagi seluruh elemen yang terlibat dalam pemilu, baik peserta, penyelenggara, pengawas, penegak hukum, media, maupun masyarakat.
“Kami berharap, deklarasi ini bukan sekadar seremonial belaka, tetapi benar-benar diimplementasikan dalam setiap tahapan pemilu, khususnya dalam masa kampanye yang akan dimulai pada 26 Februari 2024,” kata Arief dalam sambutannya.
Arief juga mengingatkan, bahwa kampanye damai bukan berarti kampanye tanpa kritik. Ia menekankan, bahwa kritik yang konstruktif dan berdasarkan data dan fakta adalah bagian dari demokrasi.
Namun, ia meminta, agar kritik tersebut disampaikan dengan cara yang elegan dan beretika, serta tidak melanggar norma-norma agama, hukum, dan kesusilaan.
“Kampanye damai juga bukan berarti kampanye tanpa persaingan. Persaingan yang sehat dan berkualitas adalah hal yang wajar dan positif dalam pemilu. Namun, persaingan tersebut harus dilakukan dengan menghargai hak-hak dan martabat lawan politik, serta tidak merugikan kepentingan rakyat dan bangsa,” ujar Arief.
Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Rahmad Bagja, mengapresiasi langkah KPU RI yang menginisiasi deklarasi kampanye damai ini.
Ia menilai, deklarasi ini merupakan upaya preventif untuk mencegah terjadinya pelanggaran dan konflik selama proses pemilu.
Rahmad juga mengimbau, agar ketiga pasangan capres-cawapres dan para pendukungnya untuk tidak mencuri start kampanye sebelum masa kampanye resmi dimulai.
Ia mengatakan, bahwa Bawaslu akan mengawasi dan menindak tegas setiap bentuk pelanggaran yang terjadi, baik dalam masa sosialisasi maupun kampanye.
“Kami harapkan, semua massa pendukung dan parpol berhati-hati memperhatikan masa kampanye dan sosialisasi. Jangan sampai ada yang mencoba mengambil kesempatan dengan melakukan kampanye terselubung atau kampanye dini. Kalau ada yang melanggar, kami tidak akan segan-segan untuk memberikan sanksi sesuai peraturan yang berlaku,” tegas Rahmad.
Berikut adalah profil singkat dari ketiga pasangan capres-cawapres yang akan berlaga di Pemilu 2024:
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka
Pasangan ini diusung oleh sembilan parpol, yaitu Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), Partai Garda Republik Indonesia (Garuda), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai Rakyat Adil Makmur (Prima).
Prabowo Subianto (70 tahun) adalah Ketua Umum Partai Gerindra dan mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Ia pernah menjadi calon presiden pada Pemilu 2014 dan 2019, namun kalah dari Joko Widodo.
Ia juga pernah menjadi Menteri Pertahanan pada Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2021, sebelum mengundurkan diri untuk maju kembali sebagai capres.
Gibran Rakabuming Raka (34 tahun) adalah putra sulung dari Presiden Joko Widodo dan Iriana Joko Widodo. Ia adalah pengusaha kuliner dan direktur utama PT Sarana Jaya, sebuah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Ia juga pernah menjadi Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Solo dan Wali Kota Solo periode 2021-2026, sebelum mengundurkan diri untuk maju sebagai cawapres.
Ganjar Pranowo-Mahfud MD
Pasangan ini diusung oleh empat parpol, yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
Ganjar Pranowo (53 tahun) adalah Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2018 dan 2018-2023. Ia juga pernah menjadi anggota DPR RI dari Fraksi PDIP periode 2004-2009 dan 2009-2013. Ia dikenal sebagai salah satu tokoh muda PDIP yang populer dan dekat dengan rakyat.
Mahfud MD (64 tahun) adalah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2008-2013 dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan pada Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2021.
Ia juga pernah menjadi anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) periode 1999-2001 dan Menteri Pertahanan pada Kabinet Persatuan Nasional periode 1999-2000. Ia dikenal sebagai ahli hukum dan konstitusi yang berpengalaman dan berwibawa.
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar
Pasangan ini diusung oleh empat parpol, yaitu Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Ummat.
Anies Baswedan (53 tahun) adalah Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Ia juga pernah menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Kerja periode 2016-2017.
Ia juga pernah menjadi Rektor Universitas Paramadina periode 2007-2015. Ia dikenal sebagai akademisi dan aktivis yang bergerak di bidang pendidikan dan sosial.
Muhaimin Iskandar (56 tahun) adalah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sejak 2005. Ia juga pernah menjadi anggota DPR RI dari Fraksi PKB periode 1999-2004, 2004-2009, dan 2009-2014.
Ia juga pernah menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada Kabinet Indonesia Bersatu II periode 2009-2014. Ia dikenal sebagai politisi yang memiliki basis massa di kalangan Nahdlatul Ulama (NU) dan organisasi kemasyarakatan Islam lainnya.