Surya Paloh: Cak Imin Sosok yang Tepat Melengkapi Anies Baswedan

ZAJ
By ZAJ
6 Min Read

jfid – Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, mengungkapkan alasan partainya memilih Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, atau yang akrab disapa Cak Imin, sebagai calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan dalam Pilpres 2024 mendatang.

Menurut Surya, Cak Imin adalah sosok yang tepat melengkapi Anies Baswedan sebagai calon presiden.

Surya menyampaikan hal tersebut dalam acara deklarasi pasangan Anies-Cak Imin di Hotel Majapahit, Surabaya, pada Sabtu (2/9/2023).

Acara tersebut dihadiri oleh ribuan kader dan simpatisan dari Partai NasDem, PKB, dan PKS yang tergabung dalam Koalisi Perubahan.

“Demokrasi memberikan kesempatan, pilihan kepada seluruh warga negara berikan hak politik, memilih calon pemimpin yang tepat, sesuai dengan hati nurani nya untuk kepentingan bangun bangsa,” kata Surya Paloh dalam sambutannya.

Surya mengatakan bahwa ia menginginkan hasil optimal dalam proses pencalonan yang mengantarkan Anies Baswedan menjadi pemenang Pilpres 2024. Karena itu, sosok cawapres yang tepat diperlukan.

“Di sinilah saudara harus bisa pahami dengan berbagai referensi perjalanan dan pengalaman yang saya alami dalam institusi perpolitikan, saya melihat, saya mengendus, saya memikirkan, mengkajinya apa yang paling tepat dalam situasi tantangan saat ini dan ke depan seorang wapres yang saya anggap mempunyai sesuatu kelebihan saling meng- comply, mengisi satu sama lain dengan capres yang udah dimiliki oleh koalisi perubahan yaitu Bung Anies Baswedan,” ujarnya.

Berdasarkan pengalaman Surya berkecimpung di dunia perpolitikan Tanah Air, ia melihat Cak Imin sebagai sosok paling tepat menjadi mempelai Anies.

Surya pun menyatakan suratan takdir Tuhan yang mengantarkan partainya memenangkan Anies dan Cak Imin.

“Akhirnya sebuah suratan takdir dari satu episode perjalanan yang dilalui, dari berbagai tantangan dan rintangan yang dilalui, dan bukan berarti tantangan itu berhenti saat ini, bersiap untuk tantangan yang lebih baru lagi ke depan. Itulah yang menempatkan pilihan hati Partai NasDem di Bung Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB,” ucap Surya.

Surya kemudian memperkenalkan Anies dan Cak Imin yang duduk berdampingan di atas panggung. “Di depan kita, yang kita sayangi, yang kita banggakan, yang kita harapkan, calon presiden kita, Anies Baswedan.

Di sebelah beliau, kita mempunyai juga harapan yang sama, sebagai sepasang mempelai, siapa dia? Muhaimin Iskandar,” katanya.

Surya menyebut Anies dan Cak Imin merupakan pasangan yang saling melengkapi. Anies disebut sebagai seorang cendekiawan, intelektual yang diyakini mampu memberikan suasana kepemimpinan baru di Indonesia dalam menghadapi tantangan masa depan.

Sedangkan Cak Imin, lanjut Surya, merupakan sosok yang piawai, seorang organisatoris ulung yang menggerakkan dunia pergerakan cukup lama.

“Saya juga mengenal Muhaimin Iskandar, seorang yang amat piawai, sebagai seorang organisatoris ulung, yang bergerak dalam dunia pergerakan yang cukup lama, juga punya kepiawaian yang tak kalah sama dengan bung Anies Baswedan,” ungkapnya.

Surya pun berkelakar bahwa kedua pasangan ini bak sebuah botol dan tutup botolnya. “Maka pasangan ini bagaikan botol dan tutup botol,” kata Surya diiringi tawa peserta yang hadir.

Deklarasi Anies-Cak Imin sebagai capres-cawapres 2024 mendapat sambutan positif dari sebagian besar kader dan simpatisan Koalisi Perubahan.

Namun, ada juga yang merasa kecewa, terutama dari Partai Demokrat yang sebelumnya juga mengusung Anies Baswedan sebagai capres.

Partai Demokrat menuding Surya Paloh sebagai pengkhianat yang telah mengabaikan kesepakatan koalisi untuk menentukan cawapres Anies secara bersama-sama.

Partai Demokrat juga menilai Cak Imin tidak cocok dengan Anies Baswedan karena memiliki latar belakang dan visi yang berbeda.

Surya Paloh menanggapi tuduhan tersebut dengan santai. Ia mengatakan bahwa ia menghormati penilaian Partai Demokrat, tetapi tidak terlalu memikirkannya.

Ia juga menegaskan bahwa pilihannya pada Cak Imin bukan berdasarkan kepentingan pribadi atau partai, melainkan kepentingan bangsa dan negara.

“Saya hormati penilaian itu, tapi saya tidak terlalu memikirkan hal itu. Saya hanya berpikir bagaimana kita bisa memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara ini. Saya tidak punya kepentingan pribadi atau partai, saya hanya punya kepentingan nasional,” kata Surya.

Surya juga mengatakan bahwa ia tidak akan memaksakan kehendaknya kepada partai lain yang ingin bergabung dengan Koalisi Perubahan.

Ia mengatakan bahwa pintu koalisi selalu terbuka bagi siapa saja yang memiliki visi dan misi yang sama dengan Anies-Cak Imin.

“Kita tidak akan memaksakan kehendak kita kepada siapa pun. Kita akan menyambut baik siapa pun yang mau bergabung dengan kita, asalkan mereka memiliki komitmen yang sama dengan kita untuk membangun Indonesia yang lebih baik, lebih adil, lebih sejahtera, dan lebih berdaulat,” ujar Surya.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article