Semangka, Buah yang Jadi Simbol Perjuangan Palestina

ZAJ
By ZAJ
4 Min Read
Semangka, Buah Yang Jadi Simbol Perjuangan Palestina
Semangka, Buah Yang Jadi Simbol Perjuangan Palestina

jfid – Semangka, buah yang biasa dinikmati sebagai penyegar di musim panas, ternyata memiliki makna yang mendalam bagi rakyat Palestina. Buah ini telah lama menjadi simbol perlawanan dan solidaritas terhadap penjajahan Israel, yang kembali memanas dalam beberapa pekan terakhir.

Apa hubungan semangka dengan Palestina? Mengapa buah ini dipilih sebagai lambang dukungan bagi mereka? Berikut adalah penjelasan sejarah dan arti semangka sebagai simbol Palestina.

Semangka tumbuh di seluruh wilayah Palestina, dari Jenin hingga Gaza. Buah ini memiliki warna yang sama dengan bendera Palestina, yaitu merah, hijau, putih, dan hitam. Warna-warna ini juga melambangkan darah para syuhada, tanah yang subur, kesucian, dan penderitaan.

Penggunaan semangka sebagai simbol Palestina bermula dari larangan Israel terhadap pengibaran bendera Palestina di wilayah pendudukan. Larangan ini diberlakukan setelah Perang Enam Hari pada tahun 1967, ketika Israel menguasai Tepi Barat dan Gaza, serta mencaplok Yerusalem Timur.

Untuk menghindari larangan tersebut, warga Palestina mulai menggunakan semangka sebagai alternatif untuk menunjukkan identitas nasional mereka. Ketika dibelah, buah ini menampilkan warna-warna bendera Palestina. Warga Palestina juga sering mengukir kata-kata atau gambar di kulit semangka untuk menyampaikan pesan politik.

Pemerintah Israel tidak hanya menindak bendera Palestina, tetapi juga segala hal yang berhubungan dengan warna-warna nasional mereka. Pada tahun 1980, para pejabat Israel menutup sebuah pameran seni di Ramallah yang menampilkan karya-karya seniman Palestina, termasuk Sliman Mansour, Nabil Anani, dan Issam Badrl.

“Mereka mengatakan kepada kami bahwa melukis bendera Palestina dilarang, tetapi warnanya juga dilarang. Lalu Issam berkata, ‘Bagaimana jika saya membuat bunga berwarna merah, hijau, hitam dan putih?’, yang dijawab dengan marah oleh petugas, ‘Itu akan disita. Bahkan jika Anda melukis semangka, itu akan disita,'” kata Mansour kepada The National.

Larangan terhadap bendera Palestina baru dicabut pada tahun 1993, setelah ada Kesepakatan Oslo yang mensyaratkan pengakuan bersama oleh Israel dan Palestina. Kesepakatan ini menjadi perjanjian formal Israel-Palestina pertama yang mencoba menyelesaikan konflik kedua wilayah selama beberapa dekade.

Namun demikian, semangka tetap menjadi simbol perjuangan Palestina hingga kini. Di tengah serangan Israel yang menewaskan ratusan warga sipil Palestina, banyak orang di seluruh dunia yang menggunakan gambar atau emoji semangka untuk menunjukkan dukungan dan solidaritas mereka.

Semangka juga menjadi inspirasi bagi para seniman dan aktivis untuk menciptakan karya-karya yang menggugah hati dan pikiran. Salah satunya adalah lagu “Watermelon” karya rapper asal Gaza bernama Ayman Mghamis atau MC Gaza. Lagu ini bercerita tentang kehidupan di bawah blokade Israel dan harapan akan kemerdekaan Palestina.

“Semangka adalah buah favorit saya sejak kecil. Saya suka rasanya yang manis dan segar. Saya juga suka warnanya yang sama dengan bendera Palestina. Saya ingin menyampaikan pesan bahwa kami adalah orang-orang yang mencintai kehidupan dan damai, tetapi kami juga tidak akan menyerah pada penjajah,” kata MC Gaza kepada Al Jazeera.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article