Sebelum Deklarasi Cawapres Ganjar, Gambar Ganjar-Mahfud Muncul di Media Sosial

Deni Puja Pranata
6 Min Read
Sebelum Deklarasi Cawapres Ganjar, Gambar Ganjar Mahfud Muncul Di Media Sosial
Sebelum Deklarasi Cawapres Ganjar, Gambar Ganjar Mahfud Muncul Di Media Sosial

jfid – Sehari sebelum deklarasi cawapres Ganjar Pranowo, nama Mahfud MD menjadi salah satu yang paling santer disebut-sebut sebagai pendamping bakal calon presiden dari PDIP itu. Bahkan, gambar yang menampilkan wajah Ganjar dan Mahfud dengan latar belakang bendera merah putih beredar luas di media sosial, seolah-olah mengisyaratkan bahwa keduanya akan menjadi pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024.

Gambar tersebut pertama kali diunggah oleh akun Twitter @GanjarMahfud pada Selasa (17/10/2023) sore. Akun tersebut mengklaim sebagai relawan resmi dari pasangan Ganjar-Mahfud. Dalam cuitannya, akun tersebut menulis: “Besok pagi, kita akan menyaksikan sejarah baru Indonesia. Pasangan capres-cawapres yang akan membawa perubahan dan kemajuan bagi bangsa ini. 

#GanjarMahfud #Pemilu2024”.

Cuitan tersebut kemudian mendapat berbagai tanggapan dari netizen. Sebagian ada yang mendukung dan berharap bahwa Mahfud MD benar-benar menjadi cawapres Ganjar, sebagian lagi ada yang meragukan dan menilai bahwa itu hanya isu belaka. Ada juga yang mengkritik dan mengejek gambar tersebut sebagai hasil editan yang buruk.

Namun, siapa sebenarnya Mahfud MD dan apa alasan dia dianggap sebagai cawapres potensial untuk Ganjar? Berikut ini adalah profil singkat dan analisis dari beberapa pengamat politik.

Profil Singkat Mahfud MD

Mahfud MD adalah seorang politikus, akademisi, dan mantan hakim konstitusi yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) di Kabinet Indonesia Maju periode 2019-20241. Dia lahir di Sampang, Madura, pada 13 Mei 1957.

Mahfud MD memiliki latar belakang pendidikan hukum yang cukup lengkap. Dia lulus dari Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) pada tahun 1984, kemudian melanjutkan studi S2 di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 1990, dan meraih gelar doktor dari Universitas Airlangga (Unair) pada tahun 1993.

Selain berkarier di bidang akademik sebagai dosen dan guru besar hukum tata negara di UII dan UGM, Mahfud MD juga aktif di dunia politik. Dia pernah menjadi anggota DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada periode 1999-2001, kemudian menjadi Menteri Pertahanan pada era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). 

Pada tahun 2008, Mahfud MD terpilih menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) menggantikan Jimly Asshiddiqie. Dia menjabat sebagai ketua MK hingga tahun 20132. Selama menjadi ketua MK, Mahfud MD dikenal sebagai sosok yang tegas, independen, dan berani mengambil keputusan yang kontroversial, seperti misalnya membatalkan UU Pemilu yang mengatur ambang batas parlemen (parliamentary threshold) pada tahun 2013.

Setelah tidak lagi menjadi ketua MK, Mahfud MD sempat dikaitkan dengan beberapa partai politik sebagai bakal calon presiden atau wakil presiden. Pada Pilpres 2014, dia dikabarkan akan menjadi cawapres Prabowo Subianto dari koalisi Merah Putih, namun akhirnya batal karena tidak mendapat restu dari Partai Demokrat4. Pada Pilpres 2019, dia juga sempat diisukan akan menjadi cawapres Joko Widodo dari koalisi Indonesia Kerja, namun kembali gagal karena digantikan oleh KH Ma’ruf Amin. 

Saat ini, Mahfud MD kembali menjadi sorotan sebagai salah satu cawapres potensial untuk Ganjar Pranowo. Apa yang membuat Mahfud MD layak menjadi cawapres Ganjar?

Analisis Pengamat Politik

Beberapa pengamat politik memberikan pandangan mereka tentang kemungkinan Mahfud MD menjadi cawapres Ganjar. Berikut ini adalah beberapa pendapat mereka:

Ujang Komarudin, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, mengatakan bahwa Mahfud MD memiliki pengalaman dan rekam jejak yang sangat lengkap di berbagai bidang, mulai dari legislatif, eksekutif, yudikatif, hingga akademik. Dia juga memiliki basis massa yang luas, terutama di kalangan Nahdliyin dan Madura.“Mahfud MD adalah sosok yang sangat komplet, dia pernah ada di legislatif, eksekutif, yudikatif, dan akademik. Dia juga punya basis massa yang kuat, terutama di kalangan Nahdliyin dan Madura. Jadi dia bisa menjadi penyeimbang bagi Ganjar yang berasal dari Jawa Tengah dan berlatar belakang abangan,” kata Ujang. 

Boni Hargens, pengamat politik dari Universitas Indonesia, menilai bahwa Mahfud MD bisa menjadi jembatan antara Ganjar dan partai-partai Islam yang mendukungnya, seperti PPP. Dia juga bisa menjadi juru bicara yang handal untuk menghadapi lawan-lawan politik.“Mahfud MD bisa menjadi jembatan antara Ganjar dan partai-partai Islam yang mendukungnya. Dia juga bisa menjadi juru bicara yang handal untuk menghadapi lawan-lawan politik. Dia punya kemampuan berkomunikasi yang baik dan bisa menjelaskan visi-misi Ganjar dengan mudah,” ujar Boni.

Rocky Gerung, pengamat politik dan filsuf, berpendapat bahwa Mahfud MD adalah sosok yang cerdas dan berwibawa, namun kurang konsisten dan berani dalam menyuarakan aspirasi rakyat. Dia juga menyoroti bahwa Mahfud MD pernah menjadi bagian dari pemerintahan Jokowi yang dinilainya gagal dalam menyelesaikan berbagai masalah bangsa.

“Mahfud MD adalah sosok yang cerdas dan berwibawa, namun kurang konsisten dan berani dalam menyuarakan aspirasi rakyat. Dia juga pernah menjadi bagian dari pemerintahan Jokowi yang gagal dalam menyelesaikan berbagai masalah bangsa. Jadi saya tidak yakin bahwa dia bisa menjadi cawapres yang baik untuk Ganjar,” tutur Rocky.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article