jfid – Sam Altman, CEO OpenAI, sebuah perusahaan riset kecerdasan buatan, mengungkapkan bahwa warga Muslim dan Arab, khususnya Palestina.
industri teknologi merasa tidak nyaman untuk membicarakan pengalamannya terkait dengan perang di Gaza.
Altman mengatakan bahwa mereka takut akan mendapat pembalasan dan menghancurkan prospek kariernya.
Altman menyampaikan pernyataannya melalui X, sebuah platform media sosial yang populer di kalangan pekerja teknologi, pada Kamis (4/1/2024).
Dia mengajak industri teknologi untuk memperlakukan warga Muslim dan Arab dengan penuh empati dan menghormati hak asasi manusia.
Altman juga mengaku sebagai seorang Yahudi yang merasakan antisemitisme yang meningkat di dunia. Namun, dia melihat adanya perbedaan perlakuan antara dirinya dan warga Muslim di industri teknologi.
Dia mengatakan bahwa banyak orang di industri ini mendukungnya, tetapi tidak terjadi pada warga Muslim.
Perang di Gaza yang pecah pada 7 Oktober 2023 antara Israel dan Hamas telah menimbulkan dampak yang luas, tidak hanya di wilayah Timur Tengah, tetapi juga di seluruh dunia.
Menurut laporan Dewan Hubungan Amerika-Israel, sejak perang pecah, insiden yang didorong oleh aksi islamofobia dan perilaku bias terhadap Palestina dan Arab meningkat sampai 172 persen, dibandingkan dengan periode serupa tahun lalu.
Sementara itu, laporan Liga Anti-Pencemaran Nama Baik mengungkapkan bahwa sejak 7 Oktober 2023, aksi antisemit di AS meningkat sampai 337 persen.
Konflik ini dipicu oleh konfrontasi antara warga Palestina dan polisi Israel di Masjid Al Aqsa di Yerusalem, salah satu situs tersuci bagi umat Islam, dan di wilayah Sheikh Jarrah.
tempat sejumlah keluarga Palestina menghadapi ancaman pengusiran dari rumah mereka karena rencana pembangunan pemukiman Yahudi.
Altman bukan satu-satunya tokoh teknologi yang menyuarakan pendapatnya tentang perang di Gaza.
Sebelumnya, CEO Twitter Jack Dorsey dan CEO Tesla Elon Musk juga telah mengomentari konflik tersebut melalui media sosial.
Dorsey mengutip sebuah puisi yang mengkritik kekerasan Israel, sementara Musk menulis “Free Palestine” yang kemudian dihapus.
Perang di Gaza telah berakhir dengan gencatan senjata yang disepakati oleh Israel dan Hamas pada 21 Oktober 2023. Namun, situasi di wilayah tersebut masih rentan dan tidak menentu.