Rupiah Menguat Jelang Rilis Data Neraca Perdagangan RI

unnie By unnie
3 Min Read
Rupiah Menguat Jelang Rilis Data Neraca Perdagangan RI
Rupiah Menguat Jelang Rilis Data Neraca Perdagangan RI
- Advertisement -

Jfid – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami penguatan pada awal perdagangan Rabu pagi.

Rupiah naik 17 poin atau 0,11 persen menjadi Rp 16.083 per dolar AS dari posisi sebelumnya di Rp 16.100 per dolar AS.

Penguatan ini terjadi menjelang rilis data neraca perdagangan domestik Indonesia untuk bulan April 2024.

Penguatan rupiah ini menarik perhatian karena terjadi di tengah antisipasi pasar terhadap data neraca perdagangan yang akan dirilis oleh pemerintah.

Ad image

Analis mata uang Lukman Leong menyatakan, “Investor mengantisipasi data perdagangan siang ini,” menunjukkan bahwa pasar keuangan sedang menunggu dengan penuh harap data yang akan datang.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2024 meningkat menjadi 4,47 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada Februari 2024 sebesar 0,83 miliar dolar AS.

Bank Indonesia memandang perkembangan ini positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.

Lukman Leong, seorang analis mata uang, memberikan prediksi bahwa neraca perdagangan domestik akan mengalami surplus sekitar 3 miliar dolar AS.

Hal ini didasarkan pada tren positif yang telah ditunjukkan oleh data perdagangan bulan sebelumnya.

Data neraca perdagangan April 2024 dijadwalkan akan dirilis pada siang hari ini, yang mana akan memberikan gambaran lebih lanjut tentang kinerja ekspor dan impor Indonesia selama bulan tersebut.

Pergerakan nilai tukar rupiah ini terpantau di pusat-pusat perdagangan uang di Jakarta, yang merupakan indikator penting dari kepercayaan investor terhadap ekonomi Indonesia.

News peg untuk berita ini adalah penguatan nilai tukar rupiah yang terjadi menjelang pengumuman data ekonomi penting oleh pemerintah.

Sementara itu, news hook-nya adalah bagaimana data neraca perdagangan yang akan dirilis dapat mempengaruhi kebijakan moneter dan ekonomi Indonesia ke depan.

“Kami melihat penguatan rupiah sebagai tanda positif dari kepercayaan investor terhadap ekonomi Indonesia,” ujar Lukman Leong.

“Surplus yang diharapkan pada neraca perdagangan April akan menjadi katalis bagi penguatan lebih lanjut dari rupiah,” tambahnya.

Penguatan rupiah ini menjadi sorotan karena menunjukkan optimisme pasar terhadap prospek ekonomi Indonesia.

Dengan rilis data neraca perdagangan yang dinanti, pasar keuangan domestik dan internasional akan mencermati dengan seksama untuk menentukan langkah mereka selanjutnya dalam berinvestasi di Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut dan perkembangan terkini, tetaplah mengikuti berita kami.

- Advertisement -
TAGGED:
Share This Article