Putin Sindir Kebijakan AS di Timur Tengah: Gagal Total!

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
4 Min Read
Presiden Rusia Vladimir Putin. Kami menyerukan kepada pihak Palestina dan Israel untuk menerapkan gencatan senjata segera, meninggalkan kekerasan, dan menahan diri, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Zakharova dalam sebuah pernyataan.(AP via VOA INDONESIA)

jfid– Presiden Rusia Vladimir Putin tidak segan-segan menyindir kebijakan Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah yang dianggapnya gagal total dalam menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Al-Ghad, Putin mengatakan bahwa AS telah meninggalkan instrumen internasional dan mengusulkan solusi sendiri yang tidak mempertimbangkan kepentingan rakyat Palestina.

“Kenyataan bahwa hal ini merupakan sebuah kegagalan kini sudah jelas,” tegas Putin, yang tampak santai mengenakan kemeja putih dan dasi biru. Putin mengatakan bahwa AS secara praktis menjauh dari instrumen internasional sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini, termasuk Rusia dan beberapa negara lain, dan secara praktis memonopoli proses penyelesaian masalah ini.

“Pada titik tertentu dalam proses ini, Otoritas Palestina harus membuat sejumlah pernyataan yang cukup serius dan memperjelas bahwa mereka belum siap untuk menyetujui ‘prinsip’ yang diusulkan (AS),” ujar presiden Rusia. “Hal ini terutama disebabkan oleh kebijakan Israel mengenai permukiman,” papar Putin.

Putin menegaskan bahwa posisi Moskow mengenai masalah ini selalu jelas, dapat dimengerti, dan transparan. “Rusia mengatakan kepada Palestina dan Israel bahwa penting untuk menerapkan keputusan Dewan Keamanan PBB yang telah diadopsi sebelumnya untuk menciptakan negara yang independen dan berdaulat. Negara Palestina seperti yang awalnya dibayangkan pada saat berdirinya Israel,” papar Putin.

Ad image

Namun, Putin tidak hanya sekadar mengkritik AS. Ia juga menyuarakan keprihatinannya atas eskalasi kekerasan yang terus berlanjut dan peningkatan fatal dalam jumlah korban warga sipil di Israel dan Jalur Gaza. “Masalah ini adalah masalah yang kompleks dan sangat sensitif, dan setiap orang harus menahan diri dari pernyataan yang menghasut dan meminimalkan korban jiwa di kalangan warga sipil,” kata Putin.

Putin juga menekankan pentingnya mencegah konflik meluas, karena hal ini akan berdampak secara global dan tidak hanya di kawasan. “Prioritas lainnya adalah mencegah konflik meluas, karena hal ini akan berdampak secara global dan tidak hanya di kawasan,” papar Putin.

Untuk itu, Putin mengatakan bahwa Rusia siap membantu mencapai kesepakatan antara Israel dan Palestina dengan mengkoordinasikan pemain regional. “Kami berada dalam kontak dekat dengan pemain regional utama, yang peran mereka dalam menstabilkan situasi dan menciptakan kondisi bagi perundingan langsung antara Palestina dan Israel sangat penting,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.

Putin juga menunjukkan hubungan baiknya dengan kedua belah pihak yang bertikai di Israel dan Gaza. Ia mengatakan bahwa Kremlin memiliki hubungan lama dengan Palestina, termasuk Hamas, yang mengirim delegasi ke Moskwa pada bulan Maret. Namun, ia juga tetap menjalin hubungan dengan Israel, termasuk fakta banyaknya warga Israel adalah mantan warga negara Rusia.

Dengan demikian, Putin menunjukkan bahwa ia tidak hanya sekadar menjadi penonton dalam konflik Timur Tengah, tetapi juga menjadi pemain aktif yang memiliki pengaruh dan kepentingan. Apakah sindiran Putin akan membuat AS merubah kebijakannya? Atau apakah upaya perdamaian Rusia akan berhasil membawa damai bagi Israel dan Palestina? Hanya waktu yang akan menjawab

Share This Article