jfid – Achsanul Qosasi adalah seorang anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang baru-baru ini ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait kasus dugaan korupsi proyek menara BTS BAKTI Kominfo. Berikut adalah profil singkat tentang Achsanul Qosasi:
Achsanul Qosasi lahir di Sumenep, Madura pada 10 Januari 1966. Ia memiliki gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Pancasila, Magister Ekonomi dan Bisnis dari Universitas Jose Rizal Filipina, dan Doktor Administrasi Bisnis dari Universitas Padjajaran.
Achsanul pernah menjadi Direktur Bank Swasta Nasional pada 2004, Programme Director Lembaga Keuangan Asing pada 2006, dan Anggota DPR dari Partai Demokrat pada 2009-2014.
Achsanul juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI dan Presiden Madura United.
Ia menjadi anggota BPK sejak 2014. Pada 2014-2017, ia menjadi anggota VII BPK. Sejak 2017 hingga sekarang, ia menjadi anggota III BPK. Achsanul tercatat memiliki kekayaan Rp 24,8 miliar per 2022, yang terdiri dari tanah dan bangunan, kendaraan, harta bergerak lain, kas dan setara kas, serta utang.
Achsanul diduga menerima suap sebesar Rp 40 miliar yang terkait dengan proyek menara BTS 4G di Kominfo. Ia ditahan oleh Kejagung pada 3 November 2023 kemarin.
Achsanul Qosasi, presiden klub sepak bola Madura United, memiliki kekayaan yang cukup besar. Berdasarkan laporan harta kekayaan (LHKPN) yang diajukan pada 20 Maret 2023, total aset Achsanul tercatat sebesar IDR 24,8 miliar.
Berikut rinciannya:
Properti senilai IDR 21,85 miliar, termasuk kepemilikan 12 properti yang tersebar di Sumenep, Jakarta Selatan, dan Bogor.
Tujuh kendaraan dengan total nilai IDR 1,48 miliar. Aset bergerak lainnya senilai IDR 4,36 miliar. Kas dan setara kas sejumlah IDR 2 miliar.
