jfid – Dalam sebuah pernyataan yang menarik perhatian publik, Presiden terpilih Prabowo Subianto menyinggung pihak-pihak yang mengklaim kepemilikan atas sosok Proklamator RI, Sukarno atau Bung Karno.
Prabowo menegaskan bahwa Bung Karno bukan milik satu partai, melainkan milik seluruh rakyat Indonesia.
Pernyataan ini disampaikan Prabowo dalam acara bimbingan teknis dan rapat koordinasi nasional pilkada Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan.
“Walaupun ada yang ngaku-ngaku kan selalu bahwa seolah Bung Karno milik satu partai, tidak. Bung Karno milik seluruh rakyat Indonesia,” ujar Prabowo.
Komentar Prabowo ini tampaknya merupakan sindiran terhadap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang sering kali dikaitkan dengan Bung Karno karena sejarah pendiriannya yang berakar dari Partai Nasional Indonesia (PNI), partai yang didirikan oleh Sukarno pada tahun 1927.
Menurut peneliti Sukarno, Kuncarsono Prasetyo, meskipun sebagai presiden Bung Karno memang milik semua partai politik, sebagai ideolog, Sukarno hanya mendirikan PNI yang kemudian fusi menjadi PDI dan berubah menjadi PDIP.
Prabowo juga mengklaim mendapatkan dukungan dari presiden-presiden sebelumnya, termasuk Joko Widodo (Jokowi), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
“Saya juga enggak pernah sembunyi, saya dulu lawan Jokowi tapi sekarang saya bagian dari tim Jokowi. Dan saya didukung Jokowi, mau apa? Benar enggak? Enggak usah basa-basilah,” tutur Prabowo.
Lebih lanjut, Prabowo menyatakan keyakinannya bahwa Bung Karno mendukung cita-citanya untuk Indonesia.
“Feeling saya kayaknya beliau juga dukung saya juga kira-kira, ya kan, yang saya perjuangkan apa yang beliau cita-citakan, Indonesia berdiri di atas kaki kita sendiri, Indonesia tidak mau jadi darah bagi bangsa lain,” ucap Prabowo.
Pernyataan Prabowo ini menimbulkan berbagai reaksi di kalangan politik dan masyarakat.
Beberapa pihak mengapresiasi sikap Prabowo yang menekankan pentingnya menghargai Bung Karno sebagai milik bersama bangsa Indonesia, sementara beberapa lainnya menilai ini sebagai strategi politik menjelang pemilihan umum.
Dengan pernyataan ini, Prabowo menegaskan posisinya dalam kancah politik Indonesia, sekaligus mengingatkan publik akan pentingnya menjaga nilai-nilai kebangsaan yang telah ditanamkan oleh para pendiri negara, termasuk Bung Karno.
Untuk informasi lebih lanjut dan perkembangan terkini, Anda dapat mengikuti berita dan analisis dari berbagai sumber yang telah dilansir.