Milenial Madura, Minta Anwar Sadad Nyalon Gubernur Jatim

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
2 Min Read

jfid – Kaum milenial Madura dari berbagai daerah di 4 kabupaten, minta Anwar Sadad Nyalon Gubernur Jatim. Pemuda yang tergabung di Forum sahabat Anwar Sadad (Forsada) mendorong ketua DPD Gerindra Jatim tersebut, untuk maju di Pilgub 2024. Rabu (13/4/2022) di salah satu cafe, kabupaten Sampang, Madura.

Forum sahabat Anwar Sadad mengundang ketua DPD partai Gerindra Jatim tersebut untuk mengisi Tadarus Politik. Pak Sadad (sapaan lekatnya) mengungkapkan, jika dalam kerja politik membutuhkan kepercayaan publik, kreatif, memiliki keingin tahuaan tinggi, dan berkompetensi.

Politisi yang dikenal tak pernah gagal itu, dianggap lebih mampu memimpin Jawa Timur. Sebagaimana yang diungkapkan kordinator Forsada Madura, Hambali Rasidi.

“Mas Anwar Sadad memiliki kewibawaan dan ketegasan sebagaimana Prabowo Subianto. Ia merakyat dan survive dengan masyarakat bawah sebagaimana Ganjar Pranowo yang makan mie goreng bersama rakyat. Mas Anwar Sadad memiliki kecerdasan visioner sebagaimana Anis Baswedan. Anwar Sadad sosok yang multi komplit,” terang Hambali Rasidi.

Ad image

Hambali Rasidi, kordinator Forsada Madura mengatakan, jika dukungan moral yang diberikan kaum milenial pada Anwar Sadad di Pilgub 2024, bukanlah secara sporadis.

“Mas Anwar Sadad memiliki akar kuat di tengah-tengah masyarakat Madura. Ada Sejarah Anwar Sadad yang tak bisa lepas dari pulau Madura. Ayah beliau asli Bangkalan dan mondok di Pesantren Sidogiri, karena disenangi oleh sang Kyai, lalu Ayah Anwar Sadad dijodohkan oleh keluarga Sidogiri. Jadi, Anwar Sadad memiliki darah Madura dan Sidogiri,” tukas Hambali Rasidi, kordinator Forsada Madura yang juga teman satu kamar kost saat kuliah di IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Anwar Sadad, saat disinggung hasil survei di papan tertinggi yang dirilis oleh beberapa lembaga survei, dirinya mengaku masih sibuk mengurusi keterpenuhan minyak goreng dan BBM subsidi bagi masyarakat Jawa Timur.

“Itu potret masyarakat, itu persepsi publik,” tutupnya. (DN)

Share This Article