Menlu Retno: Klaim Pembelaan Diri Israel, Tidak Dapat Diterima

Noer Huda
3 Min Read
Menlu Retno: Klaim Pembelaan Diri Israel, Tidak Dapat Diterima
Menlu Retno: Klaim Pembelaan Diri Israel, Tidak Dapat Diterima

jfid – Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno LP Marsudi, telah menghadirkan sebuah pendekatan yang kuat dan tegas terhadap klaim pembelaan diri yang diajukan oleh Israel terkait serangan yang berkelanjutan terhadap Gaza, Palestina.

Dalam pertemuan yang signifikan dengan para Menlu Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Menlu Rusia Sergei Lavrov di Moskow, Retno menegaskan bahwa alasan-alasan yang dikemukakan oleh Israel sebagai bentuk pertahanan diri tidak dapat diterima.

Dalam sebuah konferensi yang disiarkan melalui video pada Rabu (22/11/2023), Menlu Retno dengan tegas menyatakan keyakinannya bahwa klaim Israel tentang tindakan tersebut sebagai tindakan pertahanan diri tidak relevan bagi penjajah seperti Israel.

Pernyataannya menyoroti paradoks moral dalam klaim semacam itu, mengingat keberadaan Israel sebagai penjajah yang menduduki Palestina.

Retno menambahkan dimensi kemanusiaan dalam analisisnya dengan menegaskan bahwa klaim pembelaan diri tidak boleh dipakai sebagai dalih untuk menargetkan masyarakat sipil dan infrastruktur sipil.

Diskusi tentang penyerangan terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza menjadi titik krusial dalam pertemuan tersebut, menandai keseriusan dan keprihatinan Indonesia terhadap keadaan kemanusiaan yang memprihatinkan di wilayah tersebut.

Pentingnya keterlibatan negara-negara besar, terutama Rusia sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, menjadi sorotan utama Retno dalam mencari solusi atas konflik ini.

Dengan menekankan perlunya strategi konkret untuk mewujudkan solusi dua negara, Retno secara jelas memperlihatkan upayanya untuk mengurangi dampak kemanusiaan dan menekankan pentingnya perdamaian di kawasan yang dilanda konflik.

Pertemuan ini, yang merupakan kelanjutan dari KTT Bersama OKI-Liga Arab di Riyadh pada November 2023, menegaskan komitmen Indonesia untuk menghentikan kekejaman di Gaza dan memberikan bantuan kemanusiaan yang diperlukan.

Retno mendorong tindakan diplomasi yang lebih agresif sebagai langkah konkret untuk memastikan perdamaian dan keselamatan warga sipil di Gaza.

Keadaan tiga WNI yang menjadi relawan di Rumah Sakit Indonesia di Gaza juga menjadi perhatian serius dalam diskusi ini.

Dengan minimnya informasi mengenai mereka, Retno menegaskan komitmen pemerintah untuk terus berupaya maksimal dalam memantau dan memastikan keselamatan mereka.

Dengan demikian, pendekatan Retno dalam diplomasi dan analisisnya terhadap konflik Gaza menegaskan peran Indonesia sebagai mediator yang peduli terhadap isu kemanusiaan global.

Pendekatan ini mencerminkan komitmen kuat untuk menjaga perdamaian, menekankan urgensi kemanusiaan, dan memberikan suara bagi keadilan di panggung internasional.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article