Memperkuat Keamanan Siber: Langkah Nyata Pasca Serangan Hacker ke PDN

Nafa
By Nafa
6 Min Read
Memperkuat Keamanan Siber: Langkah Nyata Pasca Serangan Hacker ke PDN (Ilustrasi)
Memperkuat Keamanan Siber: Langkah Nyata Pasca Serangan Hacker ke PDN (Ilustrasi)

jfid- Pada tanggal 24 Juni 2024, PT. Perusahaan Daerah Nasional (PDN), perusahaan telekomunikasi Indonesia, menjadi korban serangan hacker yang menyebabkan gangguan besar pada operasionalnya.

Insiden ini menggarisbawahi betapa pentingnya memperkuat keamanan siber di era digital. Berikut adalah beberapa langkah nyata yang dapat diterapkan untuk memperkuat keamanan siber:

1. Pahami Ancaman Lokal

Memahami ancaman siber yang khusus terjadi di Indonesia adalah langkah pertama yang penting.

Mengidentifikasi tren serangan atau fokus pada sektor bisnis tertentu dapat membantu mengonfigurasi sistem keamanan dengan lebih efektif.

Misalnya, serangan ransomware telah meningkat secara signifikan di Indonesia, sering kali menargetkan sektor keuangan dan kesehatan .

2. Update Sistem Secara Berkala

Pembaruan sistem operasi dan perangkat lunak secara berkala adalah langkah dasar namun krusial.

Pembaruan ini sering kali mencakup perbaikan keamanan yang dapat melindungi sistem dari kerentanan yang dapat dieksploitasi oleh peretas. Mengabaikan pembaruan bisa membuka celah bagi serangan siber .

3. Gunakan Keamanan Multi-Faktor (MFA)

Menggunakan autentikasi multi-faktor (MFA) menambah lapisan keamanan ekstra dengan meminta lebih dari satu bentuk identifikasi.

Misalnya, selain kata sandi, pengguna juga harus memasukkan kode verifikasi yang dikirim ke ponsel mereka. Ini membuat serangan peretas menjadi lebih sulit karena mereka harus menguasai beberapa metode autentikasi .

4. Lakukan Pendidikan Keamanan bagi Pengguna

Kelemahan keamanan sering kali berasal dari kurangnya kesadaran pengguna. Melakukan pendidikan keamanan secara berkala sangat penting.

Pengguna perlu diajarkan mengenai tanda-tanda serangan siber, praktik penggunaan kata sandi yang kuat, dan cara menghindari phishing.

Program pelatihan yang terus-menerus dapat membantu membangun budaya keamanan di dalam organisasi .

5. Lindungi Data dengan Enkripsi

Enkripsi data adalah langkah penting dalam menjaga kerahasiaan informasi. Data yang disimpan dan dikirimkan melalui jaringan harus dienkripsi untuk memastikan bahwa bahkan jika data jatuh ke tangan yang salah, tetap sulit diakses. Penggunaan enkripsi end-to-end sangat dianjurkan .

6. Identifikasi Risiko dan Manajemen Akses

Identifikasi risiko dan manajemen akses adalah langkah penting untuk mengurangi kemungkinan serangan siber.

Hanya orang-orang yang diperlukan yang harus memiliki akses ke data dan sistem tertentu.

Autentikasi multi-faktor juga dapat diterapkan untuk meningkatkan keamanan akses ini. Pengelolaan hak akses yang ketat membantu mencegah akses yang tidak sah .

7. Kesadaran Keamanan Siber: Meningkatkan Pemahaman Staf

Meningkatkan kesadaran staf tentang keamanan siber dan mengedukasi mereka tentang cara melindungi diri dari serangan adalah langkah krusial.

Staf harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang ancaman siber dan cara menghadapinya.

Program pelatihan yang berkelanjutan akan membantu dalam membangun pemahaman yang mendalam tentang keamanan siber di antara staf .

8. Perlindungan Aset: Memperkuat Pertahanan

Menginstal perangkat lunak antivirus dan firewall, serta memperbarui perangkat lunak dan sistem operasi secara rutin, adalah langkah penting untuk memperkuat pertahanan keamanan siber.

Data sensitif harus dienkripsi dan dilindungi dengan baik untuk mencegah akses tidak sah. Selain itu, pemantauan sistem secara real-time dapat membantu mendeteksi aktivitas mencurigakan dengan cepat .

9. Perencanaan Respon Insiden: Siap Menghadapi Serangan Siber

Mengembangkan rencana respon insiden yang komprehensif adalah langkah penting untuk memandu organisasi dalam menangani serangan siber.

Rencana ini harus mencakup langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan mengatasi serangan, serta prosedur untuk pemulihan setelah insiden.

Latihan simulasi serangan secara berkala juga dapat membantu memastikan kesiapan tim .

10. Rekayasa Kekacauan: Siap Menghadapi Kekacauan

Rekayasa kekacauan melibatkan pengujian sistem dengan sengaja menyebabkan gangguan untuk melihat bagaimana sistem dan tim merespons.

Ini membantu dalam memastikan bahwa organisasi siap menghadapi situasi darurat dan memiliki kemampuan untuk pulih dengan cepat dari kekacauan.

Tim harus memiliki rencana yang jelas untuk mengatasi situasi darurat dan memastikan kelangsungan operasional .

11. Kolaborasi dan Kesadaran

Kolaborasi antara berbagai tim dalam organisasi seperti keamanan, teknologi, tata kelola, kepatuhan, hukum, pendidikan, dan asuransi sangat penting.

Kesadaran yang tinggi tentang ancaman siber dan rencana yang jelas untuk menghadapi situasi tersebut adalah kunci untuk memperkuat keamanan siber.

Pertukaran informasi dan praktik terbaik antar departemen dapat meningkatkan efektivitas strategi keamanan .

12. Pendidikan dan Pembaruan Teknologi

Pendidikan terus-menerus dan pembaruan teknologi keamanan adalah langkah penting untuk memperkuat keamanan siber.

Staf harus dilatih secara berkala dan teknologi yang digunakan harus selalu diperbarui untuk melindungi organisasi dari ancaman terbaru.

Investasi dalam pendidikan dan teknologi akan membantu organisasi tetap selangkah lebih maju dari peretas .

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, organisasi dapat memperkuat keamanan siber dan mengurangi risiko serangan hacker.

Pastikan bahwa Anda memiliki rencana yang jelas dan tim yang siap untuk menghadapi dan mengatasi situasi darurat. Keamanan siber adalah tanggung jawab bersama yang memerlukan perhatian dan upaya berkelanjutan.

Kesimpulan

Serangan siber terhadap PDN adalah pengingat akan pentingnya keamanan siber yang kuat. Dalam dunia yang semakin digital, ancaman siber terus berkembang dan menjadi lebih canggih.

Oleh karena itu, langkah-langkah proaktif untuk melindungi data dan sistem sangat penting.

Dengan memahami ancaman lokal, memperbarui sistem, menggunakan autentikasi multi-faktor, mengedukasi pengguna, dan menerapkan strategi keamanan lainnya, organisasi dapat lebih siap menghadapi serangan siber di masa depan.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email faktual2015@gmail.com

Share This Article