KPBB Ajak Puluhan Wartawan Berdialog dan Diskusi

Rasyiqi
By Rasyiqi
4 Min Read
Dialog KPBB dan para Wartawan (foto: redaksi)
Dialog KPBB dan para Wartawan (foto: redaksi)

Medan, Jurnalfaktual.id – Kerukunan Puak Batak Bersaudara (KPBB) berharap, persoalan wisata halal Danau Toba yang sedang menjadi perbincangan hangat dan polemik sekarang ini agar tidak ditanggapi secara emosional.


Ketua Umum KPBB, Mayjen (Purn) Sumiharjo Pakpahan, Phd menggelar diskusi dan berdialog dengan puluhan awak media, baik media cetak maupun media Online yang dilaksanakan di Hotel Grand Antares Jl. Singamangaraja Medan, Rabu (4/9/19).


Hal tersebut guna mendiskusikan tentang wisata halal dan kegiatan apa yang akan dilakukan ke depannya menjadikan Sumut lebih baik dan bermartabat.


Sumiharjo Pakpahan mengatakan agar setiap pernyataan yang ada supaya lebih baik ditanyakan langsung kepada yang terkait, sebelum mengembangkan isunya. Karena pihak-pihak yang bertentangan akan memperkeruh suasana itu.


Sehingga yang rugi adalah orang Batak di sekitar Danau Toba sendiri. Ini yang perlu kita jaga, jangan sampai pernyataan satu diplesterkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan,” ungkapnya kepada wartawan, di Medan.


Menurut Sumirharjo, suatu rencana pemerintah harus disikapi dengan cara berpikir yang positif. Khususnya dalam persoalan wisata halal ini, jelasnya.
Apabila memang rencana pemerintah itu merupakan langkah yang terbaik untuk mengangkat PAD di kawasan Danau Toba.


Kemudian dapat mengangkat ekonomi kerakyatan dan meningkatkan taraf hidup di sekitar Danau Toba, mengapa hal itu harus ditolak, ungkap Sumiharjo.


“Tetapi tentunya kita mendukung. Kita tahu masyarakat yang di sana tentunya tidak bisa menerima pernyataan seperti itu karena tingkat kemampuan yang berbeda”


Dari itulah kita perlu menjelaskan ke sana bahwa setiap program pemerintah yang meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat mengapa kita tidak dukung atau mengapa kita harus menolaknya,” jelasnya.


Sebab, ia memandang, dalam suatu kawasan wisata hal yang perlu diperhatikan adalah apakah daerah tersebut bisa memberikan suatu ketenteraman, kenyamanan dan keamanan.


Sepanjang hal itu bisa terjamin, maka daerah itu pasti akan didatangi oleh para wisatawan. “Sejuta wisatawan pun akan datang, baik itu dari nusantara atau mancanegara,” pungkasnya.


Sumiharjo menambahkan, bahwasanya Gubernur Sumut juga tidak ada mengatakan bahwa wisata halal itu merupakan syariat Islam. Sedangkan pengertian halal itu adalah hal yang universal, sehingga yang menyatakan bahwa itu adalah hukum Islam merupakan tanggapan yang salah.


“Halal bagi seseorang belum tentu halal bagi yang lain. Oleh karena itu kehalalan itu harus ada,” terangnya.


Mengenai soal binatang peliharaan yang kebanyakan di daerah kawasan Danau Toba ( babi), hal ini memang harus didiskusikan secara positif. Untuk itu perlu mengajak segala tokoh agama dalam menyikapinya.


“Hal-hal yang negatif mari kita diskusikan, tapi sepanjang yang disampaikan Gubernur masih positif,” ujarnya.


Kembali Ketua Umum KPBB menyampaikan bahwa dalam waktu dekat KPBB akan menggelar Pekan Olahraga dan Seni yang pelaksanaannya dimulai tanggal 14 September 2019 di Medan.


Panitia pelaksanaan Porseni ini adalah DPD KPBB Kota Medan dan yang dipertandingkan nantinya antara lain futsal, lari 100 meter, Vocal solo dan masih banyak lagi akan dipertandingkan, ungkap Sumiharjo mengakhiri diskusi nya. (JL)

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article