jfid – Konflik antara Hamas dan Israel telah menciptakan respons internasional yang signifikan. Dalam perkembangan terbaru, pasukan elit North Atlantic Treaty Organization (NATO) turut terlibat dalam konflik ini.
Kanada, sebagai salah satu negara anggota NATO, mengirimkan unit pasukan elit Komando Pasukan Operasi Khusus (CANSOFCOM) ke Gaza, Palestina.
Pasukan CANSOFCOM memiliki misi khusus yang berbahaya, yaitu menyelamatkan lebih dari 200 warga Israel yang disandera oleh Hamas. Mereka membentuk tim kecil dalam Satuan Tugas Gabungan 2 (JTF2) dengan tujuan penting untuk keamanan warga Israel.
Amerika Serikat (AS) juga turut campur tangan dalam konflik antara Hamas dan Israel. AS merupakan negara pertama yang mendukung Israel dalam menghadapi serangan teroris Hamas.
Presiden AS, Joe Biden, memberikan dukungan tambahan untuk Israel dan memerintahkan peningkatan peralatan dan sumber daya kepada Pasukan Pertahanan Israel, termasuk amunisi.
Kapal induk USS Gerald R. Ford dan kelompok kapal perangnya telah diarahkan ke Mediterania timur, menunjukkan komitmen AS dalam mengatasi konflik ini.
Peran aktif NATO dan AS dalam konflik ini menunjukkan pentingnya situasi ini dalam konteks global. Dukungan internasional yang semakin meningkat memberikan harapan untuk penyelesaian damai.
Meskipun demikian, tantangan yang dihadapi oleh semua pihak yang terlibat tidak boleh diabaikan. Konflik ini membutuhkan penyelesaian yang adil dan berkelanjutan yang menghormati hak-hak semua pihak yang terlibat.