Kenali Bahaya! Inilah Penyebab Banyak Bocil Harus Cuci Darah di Usia Dini!

Syafiqur Rahman By Syafiqur Rahman
3 Min Read
Kenali Bahaya! Inilah Penyebab Banyak Bocil Harus Cuci Darah di Usia Dini! (Ilustrasi)
Kenali Bahaya! Inilah Penyebab Banyak Bocil Harus Cuci Darah di Usia Dini! (Ilustrasi)

Jakarta, 26 Juli 2024 – Isu kesehatan ginjal pada anak-anak mendadak menjadi sorotan setelah banyak kasus anak yang menjalani hemodialisis atau cuci darah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, viral di media sosial.

Fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar: mengapa begitu banyak bocil yang harus menghadapi perawatan ginjal intensif di usia yang sangat muda?

1. Tingginya Angka Anak yang Menjalani Cuci Darah di RSCM

Dokter Eka Laksmi Hidayati, spesialis anak di RSCM, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat sekitar 60 anak yang menjalani dialisis secara rutin di rumah sakit tersebut, dengan 30 di antaranya menjalani hemodialisis. Angka ini mengejutkan dan memicu kekhawatiran akan penyebab di balik kondisi serius ini.

2. Penyebab Anak-Anak Harus Cuci Darah

Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan banyak anak harus menjalani cuci darah di usia dini. Berikut penjelasan mendalam mengenai penyebab-penyebab tersebut:

Ad image
  • Sindrom Nefrotik Kongenital: Beberapa anak lahir dengan kondisi bawaan yang memengaruhi fungsi ginjal. Sindrom nefrotik kongenital adalah salah satu kelainan yang, meskipun tidak selalu berujung pada penurunan fungsi ginjal, bisa menyebabkan gagal ginjal jika muncul sejak lahir dan bergejala.
  • Ginjal Polikistik: Penyakit ini ditandai dengan banyaknya kista di ginjal. Kista-kista tersebut dapat mengganggu fungsi ginjal dan memerlukan perawatan intensif seperti cuci darah.
  • Hidronefrosis: Kondisi ini terjadi ketika aliran urine terhambat akibat adanya sumbatan, sehingga menyebabkan pembengkakan pada ginjal. Anak dengan hidronefrosis mungkin perlu menjalani cuci darah untuk mengatasi gangguan fungsi ginjal.
  • Satu Ginjal: Beberapa anak lahir hanya dengan satu ginjal. Kehilangan fungsi ginjal ini membutuhkan perawatan yang intensif dan cuci darah sebagai solusi jangka panjang.
  • Kanker Ginjal: Meskipun jarang terjadi pada anak-anak, kanker ginjal dapat merusak fungsi ginjal dan membuat anak harus menjalani hemodialisis.

3. Upaya Pencegahan dan Perawatan

Dokter Eka menekankan pentingnya pencegahan dan perawatan yang tepat untuk menangani masalah ini. Sentralisasi layanan dialisis di rumah sakit rujukan seperti RSCM memang membantu efisiensi dan aksesibilitas, tetapi perlu ada perluasan layanan ke provinsi-provinsi yang belum memiliki dokter spesialis ginjal anak.

Orangtua harus lebih peka terhadap tanda-tanda gangguan ginjal pada anak dan segera berkonsultasi dengan dokter jika diperlukan. Edukasi mengenai pola makan yang seimbang dan pemantauan kesehatan ginjal sejak dini juga sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Kesehatan ginjal anak adalah isu yang tidak boleh diabaikan. Dengan pemahaman yang lebih baik dan upaya pencegahan yang tepat, kita dapat membantu anak-anak menghadapi tantangan ini dengan lebih baik dan mengurangi angka kejadian hemodialisis pada usia dini.

Share This Article