jfid – Serangan udara Israel yang dilancarkan terhadap Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) tidak hanya menimbulkan korban jiwa di kalangan warga Palestina, tetapi juga merusak fasilitas kesehatan yang dibangun oleh Indonesia.
Rumah Sakit Indonesia (RSI) yang berada di Bayt Lahiya, utara Gaza, turut menjadi sasaran bombardir Israel yang menewaskan satu orang dan melukai beberapa orang lainnya.
RSI adalah rumah sakit yang diinisiasi oleh Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), sebuah lembaga kemanusiaan Indonesia yang aktif membantu korban konflik di Palestina.
RSI dibangun di atas tanah wakaf dari Ismail Haniyeh, salah satu pemimpin Hamas, pada tahun 2011. RSI memiliki fasilitas lengkap, seperti ruang operasi, ruang rawat inap, laboratorium, farmasi, dan ambulans.
Menurut salah satu relawan MER-C yang masih berada di Gaza, Farid, serangan Israel terjadi sekitar pukul 18.00 waktu setempat.
Ia bersama relawan lainnya sedang berada di Wisma dr. Joserizal Jurnalis, tempat tinggal relawan yang berada di kompleks RSI. Tiba-tiba, mereka mendengar ledakan yang sangat kuat yang berasal dari roket pesawat tempur Israel.
“Kami langsung keluar dan melihat mobil operasional MER-C yang berada di depan wisma hancur berantakan. Roket juga mengenai area parkir dan pagar RSI. Kami melihat asap hitam dan api berkobar-kobar,” kata Farid dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com.
Farid menambahkan, serangan Israel juga menewaskan Abu Romzi, seorang staf lokal MER-C yang bertugas sebagai security.
Romzi tewas ketika ia berada di dekat mobil ambulans yang berada di dekat RSI.
Korban sempat dilarikan ke RSI, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan. Selain itu, beberapa orang lainnya juga terluka akibat serangan tersebut.
“Kami sangat berduka atas kejadian ini. RSI adalah rumah sakit yang dibangun oleh rakyat Indonesia untuk membantu saudara-saudara kami di Palestina. Kami berharap pemerintah Indonesia dan masyarakat internasional dapat mengecam tindakan brutal Israel ini,” ujar Farid.
Serangan Israel terhadap Gaza merupakan balasan atas serangan roket yang diluncurkan oleh Hamas sejak Sabtu pagi.
Hamas mengklaim bahwa serangan roketnya adalah respons atas penangkapan sejumlah aktivis Palestina oleh Israel di Tepi Barat.
Israel, sebaliknya, mengatakan bahwa serangan roketnya adalah untuk melindungi warganya dari ancaman teror.
Menurut laporan Kementerian Kesehatan Palestina, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 10.569 warga Palestina di Gaza, termasuk 4.324 anak-anak dan 2.823 wanita, serta melukai 26.475 orang.
Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak. Sementara itu, menurut laporan Kementerian Pertahanan Israel, serangan Hamas telah menewaskan 12 warga Israel, termasuk dua anak-anak, dan melukai 300 orang.