jfid – Sistem pertahanan udara Israel yang disebut Iron Dome menjadi bumerang bagi negara Zionis tersebut. Beberapa rudal yang ditembakkan dari sistem ini tidak berfungsi dengan baik dan malah berbalik arah, menghantam kawasan pemukiman dan rumah sakit di Tel Aviv.
Kejadian ini terjadi pada hari Sabtu, 6 November 2023, saat Israel sedang berhadapan dengan serangan roket dari Palestina dan Lebanon. Iron Dome seharusnya mampu mencegat roket-roket musuh dengan menghancurkannya di udara.
Namun, dalam sebuah video yang beredar di media sosial, terlihat salah satu rudal Iron Dome mengalami eror dan melakukan putar balik, meledak di daerah berpenduduk di “Rishon LeZion” di selatan “Tel Aviv”.
Akibatnya, rumah dan rumah sakit Israel rusak parah. Belum diketahui berapa jumlah korban jiwa dan luka akibat insiden ini. Namun, menurut laporan Channel 12 Israel, kegagalan Iron Dome ini mungkin bertanggung jawab atas sebagian korban tewas dan luka-luka di kota tersebut.
Iron Dome adalah sistem pertahanan udara jarak pendek darat-ke-udara Israel yang telah beroperasi sejak 2011. Sistem ini memiliki radar yang mendeteksi roket di udara dan mengirimkan informasi ke sistem kendali senjata, yang kemudian melakukan perhitungan cepat untuk mendeteksi lintasan proyektil yang masuk dan menghancurkannya di udara.
Israel diyakini memiliki 10 sistem Iron Dome yang tersebar di berbagai lokasi strategis. Sistem ini diklaim mampu menangkal 90 persen serangan roket dari Palestina dan Lebanon. Namun, dalam beberapa kesempatan, sistem ini juga menunjukkan kelemahan dan kegagalan.
Pada bulan Mei 2021, misalnya, Iron Dome tidak mampu mencegat semua roket yang ditembakkan oleh Hamas dari Jalur Gaza. Dalam waktu 20 menit, Hamas meluncurkan sekitar 5.000 roket ke arah Israel, yang sebagian besar berhasil ditembak jatuh oleh Iron Dome. Namun, beberapa roket lolos dan mengenai wilayah Israel, menewaskan 12 orang dan melukai ratusan lainnya.
Pada bulan Agustus 2021, Iron Dome juga tidak efektif melawan roket-roket yang ditembakkan oleh perlawanan Lebanon dari selatan negara itu.
Alasannya, waktu reaksi Iron Dome terlalu singkat untuk mengantisipasi roket-roket yang memiliki jarak dekat dengan target. Akibatnya, beberapa roket berhasil mengenai kota “Kiryat Shmona” di utara Israel, tanpa menimbulkan korban jiwa.
Pada bulan Oktober 2021, Iron Dome kembali gagal melindungi kota “Sderot” yang berjarak kurang dari satu kilometer dari Jalur Gaza. Menurut laporan i24 Israel, kota ini menjadi “kota hantu” setelah otoritas Israel mengevakuasi para penduduknya.
Pasukan Israel juga mengatakan kepada kru i24 bahwa kota ini tidak lagi dilindungi oleh baterai Iron Dome untuk menghemat pencegat di daerah sasaran.
Kejadian terbaru di Tel Aviv menambah daftar memalukan bagi militer Israel yang dipandang sebagai salah satu yang terkuat dan tercanggih di dunia.
Iron Dome yang menjadi andalan sistem pertahanan Israel ternyata tidak sehebat yang dibayangkan. Bahkan, sistem ini bisa menjadi ancaman bagi Israel sendiri jika mengalami kerusakan atau kesalahan teknis.
Sementara itu, Palestina dan Lebanon terus menunjukkan perlawanan mereka terhadap Israel yang melakukan penjajahan dan agresi. Mereka tidak gentar menghadapi Iron Dome yang rentan eror. Mereka terus berjuang untuk membebaskan tanah air mereka dari cengkeraman Israel yang zalim. Allahu Akbar!