jfid – Di tengah persaingan sengit antara tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) yang telah ditetapkan oleh KPU.
Aada satu pasangan yang mendapat dukungan khusus dari sejumlah ulama dan tokoh nasional. Mereka adalah Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, yang disingkat AMIN.
Pasangan ini diundang secara eksklusif oleh panitia Ijtima Ulama, sebuah forum yang digelar oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF), Persaudaraan Alumni 212, dan Front Persaudaraan Islam (FPI) di Masjid Az-Zikra, Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (18/11/2023).
Menurut panitia, Anies-Cak Imin adalah satu-satunya pasangan yang memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Ijtima Ulama, yaitu memiliki komitmen untuk menjaga keutuhan NKRI, menegakkan syariat Islam, dan mewujudkan keadilan sosial.
“Memang hanya satu capres-cawapres yang kita undang, karena memang masukan teman-teman daerah itu lebih kepada satu capres-cawapres itu,” ujar Slamet Maarif, ketua panitia Ijtima Ulama.
Slamet menambahkan, dua pasangan lainnya, yaitu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, tidak memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Ijtima Ulama.
“Apalagi menyangkut Ijtima Ulama yang lalu, bisa dikatakan capres yang dua itu tidak memenuhi syarat,” tegasnya.
Dalam acara Ijtima Ulama, Anies-Cak Imin mendapat sambutan meriah dari ribuan peserta yang hadir. Mereka meneriakkan yel-yel “Anies Presiden” dan “AMIN” sebagai bentuk dukungan dan antusiasme.
Anies dan Cak Imin juga menyampaikan visi dan misi mereka sebagai capres-cawapres, yang bertumpu pada konsep “Satu Kemakmuran”. Mereka berjanji akan membawa Indonesia ke arah yang lebih baik, adil, dan sejahtera.
“Kita ingin Indonesia menjadi negara yang makmur, bukan hanya secara materi, tapi juga secara rohani, sosial, dan budaya. Kita ingin Indonesia menjadi negara yang adil, bukan hanya secara hukum, tapi juga secara ekonomi, politik, dan lingkungan. Kita ingin Indonesia menjadi negara yang sejahtera, bukan hanya secara individu, tapi juga secara kolektif, nasional, dan global,” ujar Anies dalam pidatonya.
Cak Imin, yang juga merupakan ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), mengatakan bahwa dirinya bersedia menjadi cawapres Anies setelah mendapat restu dari para ulama dan tokoh nasional.
Dia juga mengaku mendapat dorongan dari Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, yang merupakan penggagas koalisi yang mengusung Anies-Cak Imin.
“[Surya Paloh berkata] ‘kalau kamu nggak mau salaman, berarti selamanya kita tidak akan ketemu lagi. Tapi kalau kamu oke, saya jamin menang dan Insya Allah Indonesia akan lebih baik’,” kata Cak Imin menirukan perkataan Surya Paloh.
Ijtima Ulama berencana akan mendeklarasikan dukungan resmi kepada Anies-Cak Imin setelah menyepakati rekomendasi yang akan diajukan kepada pasangan tersebut.
Rekomendasi tersebut akan mencakup isu-isu strategis yang berkaitan dengan kepentingan umat Islam dan bangsa Indonesia.
“Mudah-mudahan disepakati (rekomendasi Ijtima Ulama oleh pasangan AMIN). Tapi ada kemungkinan hasil musyawarah tidak disepakati (AMIN). Makanya pasti akan ada proses tahapan selanjutnya,” pungkas Slamet.