jfid – Pada awal tahun 2024, Jepang dihantam oleh tragedi berupa gempa bumi berkekuatan 7,6 magnitudo yang terjadi di wilayah pantai Laut Jepang pada hari Senin, 1 Januari.
Gempa ini mengakibatkan kerugian jiwa, kerusakan infrastruktur, kebakaran, dan ancaman tsunami di beberapa prefektur, termasuk Ishikawa yang menjadi episentrum gempa.
Dilaporkan oleh pemerintah prefektur Ishikawa, gempa ini telah merenggut nyawa empat orang dan melukai sekitar 30 orang lainnya.
Selain itu, terdapat enam orang yang dikabarkan terjebak di bawah puing-puing bangunan akibat gempa. Saat ini, pihak berwenang sedang melakukan upaya evakuasi dan penanganan korban.
Gempa ini juga memicu terjadinya kebakaran di kota Wajima yang memiliki banyak bangunan berbahan kayu. Seorang saksi mata melaporkan bahwa ia melihat asap hitam dan ledakan di pasar makanan Wajima Asaichi.
“Saya tidak bisa berdiri karena guncangan. Gempa ini sangat kuat dan saya belum pernah merasakannya sebelumnya,” ujarnya.
Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengeluarkan peringatan khusus mengenai potensi tsunami setinggi tiga meter atau lebih di Semenanjung Noto di Ishikawa, namun beberapa jam kemudian peringatan tersebut diturunkan.
Peringatan tsunami khusus ini adalah yang pertama sejak dikeluarkan pada 2011 sejak gempa dengan skala 9.0 dan tsunami yang menghancurkan kawasan di timur laut Jepang dan memicu krisis nuklir Fukushima.
Menurut JMA, pusat gempa berada di sekitar 30 kilometer timur-timur laut Wajima, dengan kedalaman sementara 16km.
Gempa dan gempa susulan mengganggu secara transportasi umum dan layanan kereta api JR East terpaksa menangguhkan seluruh operasi cepat ( shinkansen ) di Tohoku, Joetsu dan Hokuriku, sementara maskapai penerbangan All Nipppon Airways dan Japan Airlines membatalkan 25 penerbangan.
Kantor Otoritas Regulasi Nuklir melaporkan bahwa tidak ada kerusakan signifikan yang terjadi di pembangkit listrik tenaga nuklir di Shika Ishikawa, tempat gempa berkekuatan maksimum 7 skala intensitas seismik negara tersebut, atau di prefektur Niigata atau Fukui yang berdekatan.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan bahwa pihaknya terus mengumpulkan informasi sambil bekerja untuk memberikan pertolongan.
Badan Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jepang mengatakan bahwa lebih dari 97.000 warga yang berada di sembilan prefektur diperintahkan untuk mengungsi, sementara menurut Kementerian Pertahanan, sekitar 1.000 orang telah dievakuasi ke pangkalan Pasukan Bela Diri Udara di Wajima, dan Pasukan Bela Diri mendistribusikan selimut, air dan makanan.
Gempa tersebut juga terasa dari Hokkaido di Jepang utara hingga Kyushu di barat daya negara itu.
Negara tetangga Korea Utara dan Korea Selatan, serta Rusia juga sama-sama mengeluarkan peringatan serupa untuk wilayah pesisir timur mereka, menurut media dan pihak berwenang setempat.