jfid – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang dihelat oleh Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Liga Negara Arab di Riyadh menandai langkah penting dalam mengecam agresi Israel terhadap Jalur Gaza.
Resolusi yang dihasilkan mencerminkan solidaritas kuat negara-negara Arab dan Muslim terhadap isu konflik berkepanjangan ini.
Amnesty Internasional cabang Timur Tengah dan Afrika Utara (Amnesty MENA) menyerukan embargo senjata ke Israel dan Hamas, sebagai langkah melindungi warga sipil Gaza dari dampak konflik.
Seruan ini mencerminkan keprihatinan terhadap kerusakan signifikan terhadap infrastruktur kritis, seperti rumah sakit, sekolah, dan tempat ibadah.
Pernyataan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menginginkan penuntutan Israel di International Criminal Court (ICC) memberikan dimensi hukum terhadap agresi yang dianggap sebagai kejahatan perang.
Langkah ini menandai upaya untuk memastikan pertanggungjawaban atas tindakan kontroversial dalam konflik tersebut.
Resolusi ini menggarisbawahi urgensi solidaritas internasional dalam menanggapi krisis kemanusiaan ini. Pertanyaan muncul seputar implementasi seruan embargo senjata dan kemungkinan penuntutan di ICC.
Hanya waktu yang akan mengungkap apakah langkah-langkah ini akan membawa perubahan positif atau tetap sebatas retorika diplomatik.
Sementara kita berharap situasi di Jalur Gaza membaik, kita juga berharap agar berita masa depan tidak lagi dipenuhi oleh konflik dan perang, melainkan oleh kemajuan dan perdamaian.
Semua pihak perlu bekerja bersama untuk mencapai tujuan tersebut demi kestabilan di kawasan tersebut.
