jfid – Senator Bernie Sanders, salah satu tokoh progresif di Amerika Serikat, menyerukan agar Israel mengubah strategi militernya jika ingin mendapatkan bantuan lebih dari AS. Ia menunjuk pada ribuan kematian sipil di Gaza akibat serangan udara Israel.
Sanders, yang merupakan salah satu dari delapan senator Yahudi di AS, mengatakan hal ini dalam wawancara dengan CNN pada Minggu, 5 November 2023. Ia mengakui bahwa Israel berhak mempertahankan diri dari serangan Hamas, yang ia sebut sebagai organisasi teroris yang mengerikan. Namun, ia juga mengecam tindakan Israel yang menewaskan ribuan orang tak berdosa yang tidak ada hubungannya dengan serangan tersebut.
“Israel tidak, menurut pandangan saya, berhak untuk melakukan itu, yaitu membunuh ribuan-ribuan orang tak berdosa, laki-laki, perempuan, dan anak-anak yang tidak ada kaitannya dengan serangan itu,” kata Sanders.
Sanders menekankan perlunya menghentikan pengeboman di Gaza dan menangani bencana kemanusiaan yang terjadi di sana. Ia juga menyarankan agar AS menggunakan bantuan yang diberikan kepada Israel sebagai alat tekanan untuk memaksa perubahan strategi.
“AS memberikan $3,8 miliar setiap tahun kepada Israel. Tapi kita punya hak untuk mengatakan ‘Maaf, Anda perlu strategi militer baru. Tujukan serangan Anda ke Hamas, tapi jangan bunuh orang tak berdosa’,” ujarnya.
Sanders juga mendesak agar dunia bersatu untuk memberikan harapan kepada rakyat Palestina. Ia mendukung solusi dua negara sebagai jalan keluar dari konflik yang berkepanjangan.
“Kita perlu memberikan harapan kepada rakyat Palestina. Mereka hidup – mereka hidup sebelum 7 Oktober dalam situasi yang mengerikan di Gaza, pengangguran pemuda 75 persen, kemiskinan besar,” katanya.
“Dan sekarang di Israel, Anda memiliki pemerintahan Netanyahu, pemerintahan sayap kanan ekstrem, dengan rasis di dalamnya, yang mencoba membuat tidak mungkin solusi dua negara di Tepi Barat. Mereka membunuh para pemukim di sana. Jadi yang kita butuhkan adalah dunia untuk bersatu untuk memberikan harapan kepada Palestina. Kita perlu solusi dua negara,” tambahnya.
Perang antara Israel dan Hamas di Gaza telah berlangsung selama 28 hari. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, jumlah korban tewas di pihak Palestina mencapai 9.770 orang, termasuk ribuan anak-anak. Sedangkan di pihak Israel, setidaknya 1.448 orang tewas akibat serangan roket Hamas.