jfid – Sebagai salah satu politisi Amerika Serikat yang paling kritis terhadap Israel, Senator Bernie Sanders tidak segan-segan menyuarakan pendapatnya tentang konflik di Gaza.
Ia mengecam keras serangan udara Israel yang menewaskan ribuan warga sipil, termasuk anak-anak, dan menuntut penghentian segera pemboman. Ia juga menyerukan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Gaza yang mengalami krisis akibat blokade Israel.
Namun, Sanders tidak hanya menyoroti kekejaman Israel terhadap Palestina. Ia juga menargetkan pemimpin Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang ia sebut sebagai “pemimpin sayap kanan yang rasis”.
Dalam sebuah wawancara di CNN pada hari Minggu, Sanders mengatakan bahwa ia berharap Israel dapat mengganti Netanyahu dengan pemerintah yang lebih peduli dengan perdamaian dan keadilan.
“Masalah ini sangat rumit. Anda punya pemerintah sayap kanan di Israel, yang rasis. Dan orang-orang, dengan cara, kabar baiknya adalah poling terakhir yang saya lihat hanya 18 persen dari orang-orang Israel yang ingin Netanyahu tetap di jabatan.
Saya berharap mereka bisa menyingkirkannya. Saya berharap mereka bisa menempatkan pemerintah yang memahami betapa parahnya krisis ini,” kata Sanders.
Sanders, yang merupakan salah satu dari delapan senator Yahudi di AS, menawarkan pandangan yang berbeda dari kebanyakan politisi Washington yang mendukung Israel tanpa syarat.
Ia mengakui bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri dari serangan Hamas, yang ia sebut sebagai “organisasi teroris yang mengerikan” yang telah “menyembelih 1.400 orang dengan dingin”. Namun, ia menegaskan bahwa Israel tidak memiliki hak untuk membunuh ribuan orang yang tidak bersalah.
“Apa yang tidak boleh dilakukan Israel, menurut pandangan saya, adalah membunuh ribuan-ribuan orang yang tidak bersalah, laki-laki, perempuan, dan anak-anak, yang tidak ada hubungannya dengan serangan itu,” ujarnya.
Sanders juga mengkritik pemerintah Netanyahu yang “mencoba membuatnya tidak mungkin untuk solusi dua negara” di Tepi Barat. Ia menyarankan agar bantuan militer AS untuk Israel dibuat bergantung pada penghentian kematian sipil.
Pendapat Sanders mendapat dukungan dari sebagian sayap progresif Partai Demokrat, yang menuntut gencatan senjata segera dan menolak rencana pemerintahan Biden untuk mengirim paket bantuan militer darurat untuk Israel. Namun, Sanders juga mendapat kritik dari sebagian pendukungnya yang merasa kecewa karena ia tidak cukup tegas dalam menentang perang.
Sanders, yang pernah mencalonkan diri sebagai presiden dua kali, dikenal sebagai salah satu suara anti-perang di AS. Ia pernah mengecam Hillary Clinton karena tidak menyebutkan hak-hak Palestina dalam pidatonya di depan kelompok lobi pro-Israel pada tahun 2016. Ia juga pernah menyatakan bahwa Netanyahu tidak selalu benar dan harus dikritik.
Dengan sikapnya yang berani dan berbeda, Sanders menjadi harapan bagi banyak orang yang menginginkan perubahan dalam hubungan AS-Israel. Apakah ia akan berhasil mempengaruhi kebijakan luar negeri AS, atau hanya menjadi suara minoritas yang terabaikan, masih menjadi pertanyaan.