jfid – Diduga begal motor di jalan Adhirasa, Kolor, Sumenep, ditembak mati polisi. Aksi pelaku H (24) pada pukul 04.50, tepat di ATM BRI sebelah Barat swalayan Sakinah. Minggu (13/3/2022).
Menurut keterangan penjual es kepal di Tempat Kejadian Perkara (TKP), dirinya mendengar suara jeritan dari seorang perempuan meminta tolong. Saat, melihat seorang laki-laki memegang celurit, si penjual es kelapa menghindar dan tiba-tiba ada suara tembakan dari polisi.
Heni (19) penjaga kasir swalayan Sakinah, melihat diduga pelaku (Inisial H) tergeletak tak berdaya saat dilumpuhkan timah panas polisi.
“Pelaku tergeletak di bahu jalan dan dibawa polisi dengan digonceng sepeda motor, kemungkinan dibawa ke rumah sakit,” terang Heni, kasir swalayan Sakinah yang juga saksi mata di Tempat Kejadian Perkara.
Widiarti, Kasubag Humas Polres Sumenep, memberikan keterangan, jika terduga pelaku begal telah diberikan tembakan peringatan, namun pelaku masih memegang Celurit dan tak mengindahkan tembakan peringatan.
“Setelah Pelaku diberikan tembakan peringatan, pelaku tak mengindahkan. Lalu polisi melakukan tindakan terukur. Di perjalanan menuju rumah sakit, pelaku dinyatakan meninggal,” terang Widiarti, saat ditemui di kamar mayat RSUD dr H. Moh Anwar Sumenep.
Dilain hal, pihak keluarga dari H (terduga pelaku begal) menjelaskan pada awak media, jika H mengalami gangguan jiwa.
“Sebelum H keluar membawa senjata (celurit, red) keluarga sudah menegur. H, akhir-akhir ini sering meminum-minuman keras. H disepakati oleh keluarga untuk dirantai (dipasung, red) itupun sudah persetujuan dari Ibu kandungnya,” terang Jalil, paman H pada jurnalfaktual.id, di kamar mayat RSUD dr H. Moh Anwar Sumenep.
Kondisi H (diduga pelaku begal) mengalami gangguan jiwa, juga diakui oleh kepala Desanya. Gufron Efendi, kepala desa Gadu Timur, kecamatan Ganding, mengakui jika Herman, salah satu warga desanya mengalami gangguan jiwa.
“Iya benar, H memang mengalami gangguan jiwa,” tukas Gufron Efendi. (DN).
Redaksi jfid mohon maaf kepada publik atas berita di atas. Demikian diinformasikan bahwa redaksi meralat berita tersebut, karena terjadi kekeliruan dalam diksi dan penyampaian. Berita tersebut seharusnya seperti ini:
Diduga Begal Motor, Herman Ditembak
Aparat Polres Sumenep
jfid – Diduga Begal motor di jalan Adhirasa, desa Kolor, Sumenep, Herman ditembak aparat Polres Sumenep, pada pukul 04.50, tepat di ATM BRI sebelah Barat swalayan Sakinah. Minggu (13/3/2022).
Menurut keterangan penjual es kepal di Tempat Kejadian Perkara (TKP), dirinya mendengar suara jeritan dari seorang perempuan meminta tolong. Saat, melihat seorang laki-laki memegang celurit, si penjual es kepal menghindar dan tiba-tiba ada suara tembakan dari polisi.
Heni (19) penjaga kasir swalayan Sakinah, melihat Herman (Orang Dalam Gangguan Jiwa, yang diduga Begal, red) tergeletak tak berdaya saat dilumpuhkan timah panas polisi.
“Pelaku tergeletak di bahu jalan dan dibawa polisi dengan digonceng sepeda motor, kemungkinan dibawa ke rumah sakit,” terang Heni, kasir swalayan Sakinah yang juga saksi mata di Tempat Kejadian Perkara.
Widiarti, Kasubag Humas Polres Sumenep, memberikan keterangan, jika pelaku telah diberikan tembakan peringatan, namun pelaku masih memegang Celurit dan tak mengindahkan tembakan peringatan.
“Setelah Pelaku diberikan tembakan peringatan, pelaku tak mengindahkan. Lalu polisi melakukan tindakan terukur. Di perjalanan menuju rumah sakit, pelaku dinyatakan meninggal,” terang Widiarti, saat ditemui di kamar mayat RSUD dr H. Moh Anwar Sumenep.
Dilain hal, pihak keluarga dari Herman (pelaku) menjelaskan pada awak media, jika Herman mengalami gangguan jiwa.
“Yang minum-minuman itu hanya isu, saya tidak tahu pasti. Dan Herman tidak mencuri uang di masjid,” terangnya, di kediaman rumah duka, usai acara tahlil. Selasa (15/3/2022).
Kondisi Herman (pelaku) yang mengalami gangguan jiwa, juga diakui oleh kepala Desanya. Gufron Efendi, kepala desa Gadu Timur, kecamatan Ganding, mengakui jika Herman, salah satu warga desanya mengalami gangguan jiwa.
“Iya benar, Herman memang mengalami gangguan jiwa,” tukas Gufron Efendi.