Ad image

Asal Usul Perusahaan L’Oreal yang Masuk Daftar Boikot MUI dan BDS

ZAJ By ZAJ - Content Creator, SEO Expert, Data Analyst, Writer
3 Min Read
Boikot Atau Tidak? Inilah Daftar Obat Obatan Israel Yang Beredar Di Indonesia!
Boikot Atau Tidak? Inilah Daftar Obat Obatan Israel Yang Beredar Di Indonesia!
- Advertisement -

jfidL’Oreal, salah satu perusahaan kosmetik terbesar di dunia, mendapat kecaman dan boikot dari berbagai pihak karena diduga mendukung Israel dalam konfliknya dengan Palestina.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahkan mengeluarkan larangan penggunaan produk L’Oreal di Indonesia karena tidak memiliki sertifikat halal dan terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia.

L’Oreal didirikan pada tahun 1909 oleh ahli kimia Prancis Eugène Schueller, yang menciptakan formula pewarna rambut yang aman dan revolusioner.

Perusahaan ini kemudian berkembang menjadi produsen berbagai produk kecantikan dan perawatan, seperti rias wajah, sampo, sabun, dan krim. L’Oreal juga memiliki beberapa merek terkenal, seperti Garnier, Maybelline, Lancôme, dan The Body Shop.

Namun, di balik kesuksesannya, L’Oreal juga menuai kontroversi karena hubungannya dengan Israel. Pada tahun 1994, L’Oreal membeli perusahaan kosmetik Israel, Interbeauty, yang memiliki pabrik di kawasan industri Mishor Adumim, yang berada di wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel secara ilegal.

L’Oreal juga mendirikan pusat penelitian dan pengembangan di Israel, yang bekerja sama dengan universitas-universitas Israel yang terlibat dalam proyek militer dan keamanan Israel.

L’Oreal juga dikritik karena mendanai Yayasan Israel-Prancis untuk Penelitian Ilmiah, yang memberikan beasiswa kepada para ilmuwan Israel, termasuk yang berasal dari pemukiman ilegal Israel di Palestina.

Selain itu, L’Oreal juga mendukung Festival Film Israel di Paris, yang dianggap sebagai upaya untuk mempromosikan citra positif Israel di tengah kekejaman yang dilakukannya terhadap rakyat Palestina.

Akibat hubungan eratnya dengan Israel, L’Oreal menjadi sasaran gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS), yang bertujuan untuk mengisolasi Israel secara ekonomi, politik, dan budaya sampai memenuhi tuntutan hak asasi manusia Palestina.

Gerakan BDS menyerukan kepada konsumen, aktivis, dan organisasi untuk tidak membeli, menjual, atau mempromosikan produk-produk L’Oreal.

Di Indonesia, MUI juga mengeluarkan larangan penggunaan produk L’Oreal karena tidak memiliki sertifikat halal dan terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia.

MUI mengatakan bahwa produk L’Oreal mengandung bahan-bahan haram, seperti lemak babi, alkohol, dan bahan-bahan yang berasal dari hewan yang tidak disembelih sesuai syariat Islam.

MUI juga mengatakan bahwa produk L’Oreal mendukung Israel, yang melakukan penjajahan, penindasan, dan pembunuhan terhadap rakyat Palestina.

MUI mengimbau kepada umat Islam di Indonesia untuk menghindari produk-produk L’Oreal dan beralih ke produk-produk halal yang telah mendapatkan sertifikat halal dari LPPOM MUI.

Beberapa produk halal yang direkomendasikan oleh MUI antara lain Wardah, Sariayu, Viva, Zoya, dan Mustika Ratu. MUI juga mengajak umat Islam di Indonesia untuk bersolidaritas dengan rakyat Palestina dan menentang kezaliman Israel.

- Advertisement -
TAGGED:
Share This Article