jfid – Konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina telah menjadi sorotan internasional selama beberapa dekade.
Meskipun banyak negara-negara Islam di seluruh dunia mendukung perjuangan Palestina, dukungan ini umumnya terwujud dalam bentuk diplomasi dan bantuan kemanusiaan daripada intervensi militer langsung.
Salah satu alasan utama di balik pendekatan ini adalah hubungan diplomatik dan aliansi strategis antara negara-negara Islam dengan negara-negara Barat, yang sering kali mengutamakan stabilitas di Timur Tengah.
Selain itu, persepsi akan kehebatan militer Israel dan dukungan yang kuat dari Amerika membuat konflik tersebut terlihat sulit diatasi.
Negara-negara tetangga Palestina, seperti Mesir dan Yordania, lebih fokus pada menjaga stabilitas dan keamanan di wilayah mereka sendiri.
Beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan hubungan diplomatik antara Yordania, Mesir, dan Israel. Langkah ini diambil untuk menjaga stabilitas regional dan mencegah eskalasi konflik lebih lanjut.
Kedua negara tersebut juga memiliki persaingan regional dengan Iran, yang memberikan dukungan kepada Hamas, kelompok yang beroperasi di Palestina. Oleh karena itu, mereka mungkin enggan terlibat langsung dalam konflik antara Israel dan Palestina.
Secara keseluruhan, sikap kompleks negara-negara Islam terhadap konflik Israel-Palestina mencerminkan realitas politik yang rumit di Timur Tengah.
Meskipun dukungan moral tetap ada, kebijakan diplomasi dan stabilitas regional seringkali mendominasi, menciptakan dinamika yang kompleks dalam penyelesaian konflik ini.
