jfid – Pada tanggal 29 November 2023, dunia memperingati Hari Solidaritas Internasional dengan Rakyat Palestina.
Sebuah peringatan yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak tahun 1977 untuk mendukung hak-hak dan penyelesaian damai bagi rakyat Palestina yang terus mengalami penindasan dan pendudukan oleh Israel.
Di Bahrain, sebuah negara Arab yang juga memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, sebuah pidato yang kuat dan berani disampaikan oleh salah satu anggota parlemen, Mohammed Musa Al-Balooshi.
Al-Balooshi mengkritik keras sikap tiga negara Barat, yaitu Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis, yang dianggap mendukung agresi Israel terhadap Jalur Gaza.
Dalam pidatonya, Al-Balooshi menyebut ketiga duta besar negara tersebut yang hadir dalam acara peringatan sebagai orang-orang yang munafik dan licik.
Ia mengatakan, “Hari ini adalah untuk solidaritas dengan rakyat Palestina, namun sayangnya, kami dihadiri oleh duta besar Amerika, Perancis, dan Inggris, yang mendukung perang dan genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza, yang dilakukan oleh entitas Zionis.”
“Mereka mengklaim berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Palestina, tapi itu seperti membunuh seorang korban dan kemudian berkabung di pemakaman mereka.” lanjutnya.
Pidato Al-Balooshi ini menunjukkan adanya perbedaan pandangan dan sikap di antara negara-negara Arab yang telah menormalisasi hubungan dengan Israel.
Seperti Bahrain, Uni Emirat Arab, Maroko, dan Sudan, dengan rakyat mereka yang masih merasakan simpati dan solidaritas dengan rakyat Palestina.
Al-Balooshi sendiri mengaku bahwa pidatonya adalah pendapat pribadinya dan bukan mewakili ketua parlemen.
Ia juga memilih untuk mundur dari acara peringatan tersebut sebagai bentuk protes terhadap kehadiran ketiga duta besar negara Barat.
Pidato Al-Balooshi ini mendapat banyak tanggapan positif dari netizen, terutama dari rakyat Palestina dan pendukungnya, yang mengapresiasi keberanian dan kejujurannya dalam menyuarakan kebenaran dan keadilan bagi rakyat Palestina.
