Aktivis 98 Kecam Pengkhianatan Gibran, Malin Kundang Versi Politik

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
4 Min Read
Prabowo Temui Jokowi Di Istana, Bahas Koalisi Gibran Di Pilpres 2024?
Prabowo Temui Jokowi Di Istana, Bahas Koalisi Gibran Di Pilpres 2024?
- Advertisement -

jfid – Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Solo yang baru dilantik pada Februari 2021, mendadak menjadi sorotan nasional. Pasalnya, putra sulung Presiden Joko Widodo ini resmi ditetapkan sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Keputusan ini diumumkan oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Minggu (22/10/2023), setelah mendapat dukungan dari Partai Golkar yang dipimpin oleh Airlangga Hartanto. Prabowo mengatakan bahwa ia dan Gibran telah berembuk secara final dan sepakat untuk mengusung visi Koalisi Indonesia Maju.

Namun, langkah Gibran ini menuai kritik dari sejumlah pihak, terutama dari kalangan aktivis 98 yang pernah berjuang bersama Jokowi dalam gerakan reformasi. Mereka menilai bahwa Gibran telah mengkhianati partai yang membesarkan namanya, yaitu PDI Perjuangan, yang telah mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai rival Prabowo-Gibran.

Salah satu yang paling vokal adalah Ketua Gerakan Aktivis 98 atau Gerak 98 Mixil Mina Munir. Ia menyebut Gibran seperti Malin Kundang, tokoh cerita rakyat yang durhaka pada ibunya dan dikutuk menjadi batu. Mixil mengatakan bahwa Gibran telah melupakan jasa PDI Perjuangan yang memberikan kursi Wali Kota Solo kepadanya.

“Saya kira cerita Malin Kundang sudah pernah ada. Cerita tentang pengkhianatan sudah sering kali terjadi di Indonesia,” katanya di Jakarta, Sabtu (21/10).

Mixil juga menuding bahwa ada campur tangan dari pemangku kebijakan yang berupaya menggunakan aparatur sipil negara untuk mendukung Prabowo-Gibran. Ia mengancam akan melawan hal tersebut dengan segala cara.

“Saya meyakini dan memperkirakan juga bahwa ada orang yang berupaya menggunakan aparatur sipil negara condong kepada salah satu pihak tertentu terutama kepada Prabowo-Gibran. Kalau itu terjadi akan tetap kami lawan,” tegasnya.

Gerak 98 sendiri merupakan kumpulan para aktivis 98 yang terdiri dari sejumlah elemen mahasiswa, seperti Forkot, FKSMJ, Frontjak, FAMRED, GEMPUR, Front Kota, FPPHR, GEMA IPB, dan KB UI. Mereka menyatakan akan terus setia dan tegak lurus mendukung pasangan Ganjar-Mahfud memenangi Pilpres 2024.

“Kami akan membuat seribu posko pemenangan Ganjar-Mahfud,” ujar Mixil.

Sementara itu, Gibran sendiri belum memberikan tanggapan resmi terkait pencalonannya sebagai cawapres. Ia masih menunggu proses administrasi dari partainya, PDI Perjuangan, yang belum memberikan rekomendasi untuknya.

Gibran juga belum mundur dari jabatannya sebagai Wali Kota Solo. Ia mengatakan bahwa ia akan tetap menjalankan tugasnya sebagai kepala daerah hingga batas waktu yang ditentukan oleh undang-undang.

“Kalau saya mundur sekarang kan tidak bisa. Nanti ada aturannya,” katanya.

Gibran merupakan salah satu pemimpin muda yang diusung menjadi cawapres setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan terkait syarat usia capres dan cawapres yang harus berusia minimal 40 tahun atau berpengalaman sebagai kepala daerah. Gibran saat ini berusia 36 tahun dan baru menjabat sebagai Wali Kota Solo selama delapan bulan.

Sebelum terjun ke dunia politik, Gibran dikenal sebagai pengusaha kuliner yang sukses. Ia memiliki beberapa usaha katering dan restoran, seperti Chilli Pari dan Markobar. Ia juga menjabat sebagai ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJBI) Kota Solo.

Gibran menikah dengan Selvi Ananda, mantan putri Solo, pada 2015. Mereka dikaruniai dua orang anak, yaitu Jan Ethes Srinarendra dan La Lembah Manah.

- Advertisement -
Share This Article